Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Tahukah kamu kalau daging kambing sudah lama dikenal bisa meningkatkan gairah seksual.
Memang ini opini lama yang telah beredar di masyarakat dan belum dapat dibuktikan secara ilmiah kebenarannya.
Namun, benarkah pendapat tersebut?
Kandungan Gizi Daging Kambing
Sebelum mengetahui kebenaran akan pendapat bahwa daging kambing bisa meningkatkan gairah seksual, kita harus mengetahui dulu kandungan gizi dalam daging ini.
Baca Juga: Nikita Mirzani Siapkan 2 Ekor Sapi untuk Kurban dengan Bobot 1,8 Ton!
Diwartakan Grid Health, menurut National Kiko Registry, daging kambing adalah daging merah paling bergizi yang bisa kita konsumsi.
Daging kambing juga jauh lebih ramping daripada daging sapi dan sangat baik bagi mereka yang memerhatikan kadar kolesterol.
Daging kambing secara alami ramping, artinya jauh lebih rendah lemak jenuh dan kolesterol, memiliki jumlah HDL yang lebih tinggi secara alami (kolesterol baik) dan jumlah LDL yang rendah secara alami (jenis kolesterol jahat).
Baca Juga: Terbongkar! Ini Rahasianya Agar Ketupat Tidak Mudah Basi, Dijamin Tahan Berhari-hari
Dibandingkan daging lainnya, daging kambing juga lebih rendah kalori, ini dikarenakan struktur molekul daging kambing berbeda dari daging sapi sehingga lebih mudah dicerna.
3 ons daging kambing diketahui memiliki 122 kalori, yang jauh lebih sedikit dari daging sapi 179 dan ayam 162.
Dalam hal lemak, kambing jauh lebih ramping daripada yang lain, lebih banyak daging tersedia.
2,6 gram daging kambing dari total lemak per porsi 3 ons adalah sekitar sepertiga dari 7,9 gram daging sapi.
Satu porsi daging kambing mewakili hanya 4% dari nilai total lemak harian manusia, berdasarkan diet 2.000 kalori.
Kemudian, kadar kolesterol 63,8 miligram kambing per porsi 3 ons jauh lebih sedikit daripada daging sapi.
Kembali ke mitos bahwa daging kambing katanya bisa meningkatkan gairah seksual.
Dilansir Grid.ID dari Kompas.com, memang banyak orang berpikiran bahwa daging kambing memicu peningkatan tensi darah sehingga bisa membuat tubuh jadi lebih “panas”.
Efek menggebu-gebu ini dipercaya datang dari senyawa L-arginin dalam daging kambing.
L-arginin adalah asam amino yang berperan melebarkan pembuluh darah.
Pembuluh darah yang melebar dapat melancarkan aliran darah secara tidak langsung meningkatkan libido pria.
Peningkatan aliran darah segar dari jantung ke testis memang dapat membantu memicu produksi hormon seks testosteron.
Selain itu, kandungan zat besi dalam daging merah juga dipercaya membantu meningkatkan produksi testosteron.
Namun, ada beberapa hal yang harus diluruskan terlebih dulu mengenai daging kambing.
Telah dijelaskan bahwa satu kali makan daging kambing tidak serta merta akan membuat tensi darah melonjak.
Kenaikan tekanan darah setelah mengonsumsi daging kambing bahkan lebih kecil daripada daging sapi atau ayam, bukan?
Ini karena kandungan lemak total (termasuk lemak jenuh) dan kolesterol dalam daging kambing jauh lebih rendah dari keduanya.
Namun, kandungan zat besi dalam seporsi daging kambing juga tidak otomatis mencukupi untuk mendongkrak gairah seksual pria segera setelah dikonsumsi.
Singkatnya, tidak ada cukup penelitian ilmiah yang dapat membuktikan bahwa makan daging kambing bisa meningkatkan libido pria untuk beraksi di ranjang.
Meski dipercaya dapat meningkatkan vitalitas pria di ranjang dan tidak langsung membuat tensi darah melonjak, tetapi kita tidak dianjurkan untuk terlalu banyak makan daging kambing, ya.
Daging kambing bukanlah penyebab langsung dari hipertensi dan kolesterol tinggi.
Efek buruk ini justru datang dari teknik memasak yang salah.
Olahan daging kambing seringnya digoreng dulu sebelum diolah lebih lanjut, ataupun dipanggang dan dibakar untuk sate dan kambing guling.
Memasak dengan cara digoreng, dibakar, atau dipanggang akan meningkatkan kalori makanan daripada versi mentahnya.
Ditambah lagi, mengolah daging dengan cara-cara ini seringnya membutuhkan banyak minyak goreng, mentega, atau margarin yang akan berubah jadi lemak dan diserap cukup banyak oleh daging.
Suhu panas ketika menggoreng atau memanggang membuat kandungan air di dalam makanan menguap hilang, dan digantikan posisinya dengan lemak yang berasal dari minyak.
Lemak yang terserap ke dalam daging kemudian menyebabkan makanan yang tadinya rendah kalori menjadi berkalori tinggi.
Bahkan, peningkatan kalori yang terjadi dari ketiga cara memasak ini bisa berkali-kali lipat lebih tinggi dari kalori awalnya.
Tips Aman Konsumsi Daging Kambing
Kita boleh saja tetap mengonsumsi daging kambing, namun cukup seperlunya dan masaklah dengan teknik yang sehat.
Kita bisa mengolah daging kambing menjadi sop bening atau ditumis.
Pastikan juga menyeimbangkan nutrisi saat makan daging kambing.
Jangan cuma makan daging dan nasi saja.
Kamu bisa perbanyak buah dan sayuran yang kaya serat, vitamin, dan mineral untuk menyeimbangkan efek kolesterol dan kenaikan tensinya.
(*)
3 Tahun Menghilang, Li Ziqi Akhirnya Comeback, Ini 5 Fakta Sang YouTuber Cantik Nomor 1 di China dan Alasan Sempat Hiatus
Source | : | Kompas.com,Grid Health |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Nurul Nareswari |