Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Ironis, seorang bocah yang masih bisa dibilang bau kencur ini telah melakukan tindak asusila.
Tak hanya dengan satu pria, bocah tersebut mengaku telah berhubungan badan dengan sejumlah oknum.
Ya, bocah lulusan SMK di Buleleng, Bali, ini akhirnya tak mau menanggung risiko apa yang telah diperbuatnya.
Melakukan tindakan amoral hingga hamil di luar nikah, ia justru menelantarkan buah hatinya hingga bernasib tragis.
Bagaimana tidak, darah daging yang dibuang sang bocah itu akhirnya tewas termakan binatang buas.
Atas kejadian tersebut, akhirnya tindak asusila yang ia lakukan pun terbongkar.
Melansir dari Tribun Bali pada Sabtu (1/8/2020), kasus ini akhirnya terbongkar saat Kasubbid Kimia dan Biologi Bid Labfor Polda Bali, AKBP Ngurah Wijaya Putra menerima laporan penemuan bayi di Mapolres Buleleng.
Atas penemuan bayi tersebut, Satreskrim Polres Buleleng masih terus melakukan pengusutan.
Setelah dilakukan tes DNA, akhirnya bayi malang itu diketahui sebagai darah daging dari KFS (17).
Lebih lanjut, polisi juga akan mengusut siapa ayah biologis dari sang jabang bayi itu.
"Kami sudah all out mendukung pengungkapan kasus ini. Dari permintaan penyidik, kami melakukan pemeriksaan terhadap orok yang sudah berbentuk tulang."
"Kami tentukan profil DNA-nya, dan hasilnya benar bahwa ibu biologis dari orok tersebut adalah tersangka KFS," jelasnya.
Sementara itu, Bid Labfor Polda Bali sampai kini masih melakukan penelusuran lebih lanjut untuk menemukan siapa ayah kandung sang bayi.
"Kami mendukung permintaan penyidik, bila saja ingin melakukan test DNA terhadap ayah biologisnya," jelasnya.
Lebih lanjut, Kasat Reskrim Polres Buleleng, AKP Vicky Tri Haryanto menyampaikan bahwa KFS telah mengakui bahwa dirinya sudah berhubungan badan dengan sejumlah pria.
Baca Juga: Keluarga Bryan Domani Gelar Acara, Kehadiran Mawar De Jongh Jadi Sorotan
"Untuk itu ke depan, ada beberapa orang yang kami curigai sempat melakukan hubungan badan dengan tersangka, untuk diambil sampel DNA-nya," ungkapnya.
"Sehingga kami bisa mengetahui siapa ayah biologis dari bayi tersebut. Yang jelas lebih dari satu orang," jelas AKP Vicky.
Diberitahukan sebelumnya, warga telah menemukan bayi berjenis kelamin laki-laki ini di Jalan Setapak, Banjar Dinas Kembang Sari, Desa Pemuteran pada bulan awal Juni 2020.
Di mana bayi malang itu ditemukan warga dalam kondisi yang mengenaskan.
Sebab bayi malang itu ditemukan saat dimakan oleh biawak (alu).
Berdasarkan hasil pemeriksaan petugas medis di Puskesmas II Gerokgak, telapak tangan sang bayi dikabarkan sudah hilang.
Namun, tali pusar sang bayi dikabarkan masih menempel dan utuh.
Sementara itu melansir informasi dari Kompas.com, kasus pembuangan bayi juga terjadi di Jawa Tengah.
Sepasang kekasih yang hendak menikah, dikabarkan telah membuang bayinya di Jalan Prambanan Piyungan, KM 2 Dusun Gunungharjo, desa Bokoharjo, Kecamatan Prambanan.
Kedua pasangan berinisial A (21) dan M (20) ini merupakan seorang mahasiswa.
Mereka mengaku melakukan tindak kriminal tersebut lantaran takut dengan orang tua masing-masing karena telah hamil sebelum menikah.
Pasangan tersebut memilih untuk meletakkan bayi mereka di wilayah Prambanan dengan harapan ditemukan oleh orang lain.
"Diletakkan di tempat yang masih terjangkau oleh orang atau dapat dilihat oleh orang. Dengan maksud agar bayi tersebut ditemukan oleh orang lain dan akan dirawat oleh orang lain," ungkap Kasat Reskrim Polres Sleman, AKP Deni Irwansyah.
(*)
Source | : | Kompas.com,Tribun Bali |
Penulis | : | Novia |
Editor | : | Ayu Wulansari Kushandoyo Putri |