Intisari-Online.com - Meningkatnya ketegangan antara China dan AS meningkatkan kekhawatiran di antara para ahli strategi militer.
Dilansir dari Global Times, Selasa (28/7/2020), pakar China mengatakan bahwa China dapat membalas provokasi baru AS.
Baik itu di bidang politik, diplomasi, atau ekonomi.
Pembuat kebijakan China tidak akan membiarkan pemerintahan Trump memanfaatkannya untuk pemilihannya sebagai presiden kembali, dan akan menunggu hasil pemilu untuk memutuskan bagaimana menanggapi negara adidaya tersebut.
Namun, jika Washington meluncurkan provokasi militer untuk menantang garis bawah keamanan dan kedaulatan nasional China, Cina akan segera melakukan pembalasan yang efektif.
Para ahli mengatakan apakah dua kekuatan utama dapat menghindari konflik militer dalam tiga bulan ke depan tergantung pada Gedung Putih.
Dan China juga perlu membuat pencegahannya "lebih terlihat" untuk memperingatkan AS tentang betapa berbahayanya perang yang bisa mereka lakukan.
Jin Canrong, dekan asosiasi dari Sekolah Studi Internasional China Universitas Renmin di Beijing, mengatakan kepada Global Times bahwa terlepas dari pemilihan presiden yang akan datang dan kegagalan penanganan situasi epidemi domestik, "permusuhan kolektif terhadap Cina di antara para elit dan pembuat kebijakan AS akan lebih agresif."
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Intisari Online |