Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Tiga tahun sudah Yana Zein, salah satu aktris cantik Indonesia meninggal dunia.
Wafatnya wanita kelahiran Moskwa, Rusia tahun 1969 ini sempat mengejutkan masyarakat.
Pasalnya, Yana Zein wafat dalam kondisi tengah berjuang melawan penyakit kanker yang sempat membuat rambutnya rontok hingga ia harus memakai wig.
Dikutip Grid.ID dari Kompas.com, ia mengembuskan napas terakhirnya pada Kamis (1/6/2017), sekitar pukul 01.00 WIB dini hari.
Diketahui sebelumnya, Yana Zein didiagnosa menderita kanker payudara stadium 4.
Kanker payudara memanglah bukan penyakit sepele.
Baca Juga: Bikin Geger! Tenyata Makan Ikan Lele Berlebihan Bisa Mati Mendadak, Begini Penjelasan Ahli
Jenis kanker ini adalah penyakit yang memengaruhi tubuh dan pikiran.
Orang yang telah didiagnosis mengalami kanker payudara rentan stres dan mengalami perubahan fisik yang turut memperburuk kondisi mentalnya.
Perubahan fisik yang memperburuk kesehatan mental pasien ini biasanya terjadi karena efek dari pengobatan kanker yang dijalani.
Dikutip dari Kompas.com, berikut berbagai perubahan fisik yang terjadi selama menjalani perawatan kanker payudara:
1. Rambut rontok
Kemoterapi dapat menyebabkan kerontokan rambut karena efeknya bisa mempengaruhi sel-sel folikel rambut.
Kondisi ini biasanya terjadi beberapa minggu setelah menjalani kemoterapi.
Namun, kerontokan rambut ini hanya bersifat sementara dan akan selesai setelah pasien berhenti menjalani kemoterapi.
2. Perubahan siklus menstruasi
Perawatan kanker payudara dapat mengganggu produksi hormon dan menyebabkan gangguan siklus menstruasi.
Kondisi ini juga bisa membuat pasien mengalami hal berikut:
· Berkeringat saat malam
· Tubuh merasa panas
· Nyeri sendi
· Pertambahan berat badan
· Hilangnya gairah seks
· Vagina mengering
· Infertilitas
Beberapa wanita bisa kembali memiliki siklus menstruasi yang teratur setelah menghentikan proses pengobatan.
Namun, ada pula yang tidak lagi mengalami siklus menstruasi atau mengalami menopause, di mana kondisi ini kerap terjadi pada wanita di atas 40 tahun.
3. Limfedema
Limfedema adalah suatu kondisi di mana cairan menumpuk di berbagai bagian tubuh dan menyebabkan pembengkakan.
Biasanya, hal ini terjadi di area payudara, lengan, dan tangan, usai melakukan operasi.
Untuk mengurangi pembengkakan, pasien bisa melakukan pengobatan dengan bantuan spesialis lymphedema atau melakukan terapi khusus.
4. Perubahan kulit
Terapi radiasi pada pasien kanker payudara juga bisa menimbulkan ruam di kulit.
Dalam beberapa kasus, kondisi ruam bisa sangat parah.
Terapi radiasi juga bisa membuat area payudara terasa keras atau bengkak.
Selain itu, metode pengobatan ini juga bisa menyebabkan hal berikut:
· Rambut rontok
Baca Juga: Awas! Orang dengan Penyakit Ini Jangan Coba-coba Makan Jahe, Jika Tak Mau Berakibat Fatal pada Tubuh
· Kelelahan ekstrik
· Kerusakan saraf dan jantung
· Pembengkakan lengan atau limfedema
5. Berat badan meningkat
Banyak pasien kanker payudara mengalami kenaikan berat badan saat menjalani perawatan.
Kenaikan berat badan yang signifikan selama pengobatan terkait dengan risiko mengembangkan penyakit yang berhubungan dengan obesitas, seperti tekanan darah tinggi dan diabetes.
Pertambahan berat badan ini biasanya disebabkan oleh kemoterapi, obat steroid yang berbeda, atau terapi hormon.
(*)
Chandrika Chika Belum Minta Maaf Usai Diduga Aniaya Yuliana Byun, Sang Ayah Datangi Korban
Source | : | Kompas.com,health.grid.id |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Ayu Wulansari K |