Grid.ID - Ledakan di Beirut Lebanon, telah menarik simpati masyarakat dunia karena tragedi itu menyebabkan ribuan nyawa terluka dan ratusan meninggal.
Namun, situasinya justru berbanding terbalik dengan apa yang kita lihat saat ini.
Pasca ledakan itu, bukanya rakyat dan pemerintah Lebanon bahu-membahu untuk mengamankan situasi, justru situasi makin runyam.
Perpecahan antara rakyat dan pemerintah Lebanon pun terjadi, rakyat justru melakukan aksi massa untuk menekan pemerintah.
Melansir Haaretz, pada Minggu (9/8/20), rakyat Lebanon menyerbu kementerian pemerintah di Beirut dan menghancurkan kantor Asosiasi Bank Lebanon.
Bahkan dalam aksi ini tembakan demi tembakan dilepaskan dalam protes, hingga menyebabkan kekacauan dasyat pada Minggu (9/8).
Para demonstran mengatakan, politisi harus mengundurkan diri dan dihukum karena kelalaian yang mereka katakan hingga menyebabkan ledakan.
Hingga kini dilaporkan sudah 6.000 orang terluka dan 158 orang meninggal dunia.
Chandrika Chika Belum Minta Maaf Usai Diduga Aniaya Yuliana Byun, Sang Ayah Datangi Korban
Source | : | Intisari Online |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Intisari Online |