Grid.ID – Belum lama ini, Samsung merilis dua model terbaru dari seri Galaxy Note, yakni Galaxy Note 20 dan Galaxy Note 20 Ultra. Peluncuran digelar secara online pada Rabu (5/8/2020).
Kehadiran kedua ponsel flagship baru tersebut diklaim dapat menunjang produktivitas dan kreativitas penggunanya karena dukungan sejumlah teknologi mutakhir.
Menyoal teknologi, Samsung bukanlah pemain baru. Sebagai salah satu produsen smartphone populer di dunia, Samsung punya sejarah panjang. Khususnya, untuk seri Galaxy Note.
Sejak diperkenalkan pada hampir satu dekade lalu, Galaxy Note selalu punya daya tarik sendiri. Terutama pada stylus S Pen yang jadi salah satu identitasnya.
Nah, evolusi apa saja yang terjadi pada seri Galaxy Note? Simak ulasannya berikut ini.
Samsung Galaxy Note Generasi Pertama
Galaxy Note generasi pertama, yakni Samsung Galaxy Note N7000, dirilis pada 29 Oktober 2011. Samsung menempatkan produk tersebut di jajaran ponsel high end.
Baca Juga: Samsung Galaxy Buds Live, Earbuds Stylish untuk Lengkapi Fashion Harianmu
Sejak kemunculan ponsel tersebut, istilah phablet kian populer. Sebutan itu merujuk pada perangkat berukuran besar seperti tablet, tapi penggunaannya seperti menggunakan smartphone.
Penyematan istilah phablet dengan Samsung Galaxy Note N7000 pun terbilang wajar. Ini mengingat ponsel pintar tersebut punya ukuran layar 5,3 inci. Ukuran ini lebih besar dibandingkan smartphone lain pada masa itu.
Samsung Galaxy Note N7000 memiliki layar active matrix organic light emitting diode (AMOLED) dengan resolusi 800 x 1280 piksel dan pixel density 285 ppi.
Galaxy Note seri pertama ini dibekali chipset Exynos 4 Dual Core berkecepatan 1,4 GHz, random-access memory (RAM) 1 GB, memori internal sebesar 16 GB dan 32 GB, serta memori eksternal microSD hingga 64 GB.
Dengan spesifikasi tersebut, performa Samsung Galaxy Note N7000 terbilang memukau di kelasnya dibandingkan ponsel premium lain yang masih dibekali prosesor berkecepatan 1,2 GHz.
Untuk kamera, gawai tersebut sudah menggunakan lensa belakang beresolusi 8 megapiksel (MP) yang disertai bukaan F/2.6 dan kamera depan yang punya resolusi 1,9 MP.
Baca Juga: Resmi Meluncur, Bagaimana Kesan Pertama Samsung Galaxy Z Fold2?
Guna memberikan rasa nyaman pada pengguna, Samsung menanamkan baterai berkapasitas 2.500 mAH pada Galaxy Note N7000.
Soal fitur stylus, S Pen pada Galaxy Note seri pertama terkesan tidak terlalu istimewa. Pasalnya, kemampuan pressure sensitivity peranti tersebut hanya berada di 256 tingkatan.
Meski begitu, Samsung tetap menyediakan ruang penyimpanan S Pen pada body Galaxy Note N7000 agar pengguna bisa menyimpannya dengan mudah saat sedang tidak dibutuhkan.
Samsung Galaxy Note 2
Usai Samsung Galaxy Note N7000 meledak di pasaran, hanya selang setahun, Samsung kembali meluncurkan penerus seri pertama tersebut, yakni Samsung Galaxy Note 2. Peluncuran dilaksanakan di Berlin, Jerman, pada 29 Agustus 2012.
Ada beberapa peningkatan yang dilakukan Samsung pada Galaxy Note seri ini, mulai dari layar, prosesor, baterai, hingga fitur.
Untuk layar, Samsung Galaxy Note 2 menggunakan teknologi Super AMOLED. Ukurannya pun bertambah menjadi 5,5 inci dan beresolusi 720 x 1280 piksel dengan pixel density (kepadatan piksel) 265 ppi.
Kemudian, dari sisi performa, smartphone tersebut dibekali chipset Exynos 4412 berkecepatan 1.6 GHz yang dipadukan dengan RAM 2 GB dan variasi memori internal (16 GB, 32 GB, 64 GB), serta dukungan microSD hingga 64 GB.
Baca Juga: Samsung Galaxy Tab S7 dan S7 Plus, Dua Perangkat Canggih untuk WFH
Guna mendukung performa Samsung Galaxy Note 2, Samsung membenamkan baterai berkapasitas 3.100 mAH di ponsel itu.
Menariknya, gawai pintar tersebut sudah mengusung teknologi split screen yang memungkinkan pengguna mengakses dua aplikasi sekaligus dalam satu layar.
Khusus stylus S Pen, Samsung tak lupa mendandani perangkat itu dengan meningkatkan pressure sensitivity-nya menjadi 1.024 tingkatan dan menambahkan fungsi pada tombol tunggalnya. Berkat pembenahan ini, kebutuhan menulis atau menggambar di atas layar jadi bisa lebih presisi.
Samsung Galaxy Note 3
Samsung Galaxy Note 3 rilis pada September 2013. Tentunya, smartphone ini hadir dengan sederet peningkatan, khususnya di layar, kamera, dan dapur pacu.
Pada layar, misalnya. Samsung Galaxy Note 3 menyuguhkan layar Super AMOLED 5,7 inci beresolusi 1080 x 1920 piksel dengan ketajaman layar hingga 386 ppi.
Untuk prosesor, Samsung Galaxy Note generasi ketiga ini punya otak chipset Exynos 5420, yang setara dengan Snapdragon 800, dengan kecepatan 2,3 GHz. Performa pun kian meningkat karena adanya dukungan RAM 3 GB dan memori eksternal mencapai 256 GB.
Baca Juga: Samsung Luncurkan Galaxy Note 20 Series, Apa Saja Kelebihannya?
Khusus untuk kamera, Samsung Galaxy Note 3 dibekali lensa 13 MP pada kamera belakang dan lensa 2 MP di kamera depan.
Galaxy Note 3 merupakan generasi pertama yang punya fitur air command pada S Pen-nya. Ketika pengguna menarik pena stylus tersebut akan muncul sejumlah menu shortcut.
Pada fitur air command S Pen Galaxy Note 3 juga terdapat fitur action memos yang mampu mengenali tulisan tangan dan mengidentifikasi seperti hyperlink. Cara kerja ini akan terlihat saat pengguna menulis kontak yang berisikan alamat dan nomor telepon. Hanya dengan mengklik, pengguna bisa langsung menghubungi nomor atau mengecek alamat dengan diarahkan ke aplikasi maps.
Sebagai informasi, beberapa bulan kemudian, yakni pada Januari 2014, Samsung merilis Samsung Galaxy Note 3 Neo yang merupakan versi murah dari Galaxy Note 3.
Samsung Galaxy Note 4
Terbang ke Berlin, Jerman pada September 2014, Samsung meluncurkan Galaxy Note 4. Selain peningkatan hardware dan software, beberapa teknologi anyar juga tersemat di ponsel ini.
Sebut saja teknologi fast charging yang mempercepat proses pengisian baterai. Mengisi dari kondisi nol persen hingga 50 persen hanya memakan waktu 30 menit. Berbeda dari generasi sebelumnya, baterai pada Galaxy Note 4 ini dapat dilepas alias removable.
Baca Juga: Samsung Luncurkan Galaxy Note 20 Series, Apa Saja Kelebihannya?
Tak hanya itu, Galaxy Note 4 menjadi ponsel pertama dari seri Galaxy Note yang memiliki teknologi fingerprint.
Khusus untuk fitur stylus, selain meningkatkan pressure sensitivity hingga dua kali lipat, yakni 2.048 tingkatan, Samsung juga menambahkan kemampuan pada fitur air command S Pen Galaxy Note 4 dengan perintah smart select.
Hadirnya fungsi tersebut memudahkan pengguna menyeleksi aplikasi pada tampilan layar. Cara kerja ini mirip dengan penggunaan mouse di komputer.
Samsung Galaxy Note Edge
Masih di tahun yang sama dengan ponsel sebelumnya, Samsung merilis Galaxy Note Edge. Smartphone ini terlihat unik karena menggunakan layar Super AMOLED berdesain lengkung atau curved edge dengan ukuran 5,6 inci.
Samsung Galaxy Note 5
Pada 2015, lahir Samsung Galaxy Note 5. Tampilannya kian modern dan performa pun kian mumpuni. Misalnya, pada layar. Smartphone ini punya perlindungan Corning Gorilla Glass 4.
Untuk performa, Samsung Galaxy Note 5 diotaki chipset Exynos 7420 SoC yang dipadukan RAM 4 GB dan memori internal yang terdiri dari 32 GB, 64 GB, dan 128 GB.
Kamera belakang 16 MP berteknologi Optical Image Stabilization (OIS), kamera depan 5 MP, teknologi fingerprint dan fast charging, serta fitur Samsung Pay turut meramaikan daftar keunggulan ponsel tersebut.
Samsung Galaxy Note 7
Melengkapi jajaran Galaxy Note, Samsung melahirkan Galaxy Note 7 pada Agustus 2016 dengan sederet keunggulan.
Dapur pacu ponsel tersebut dilengkapi dengan chipset Exynos 8890 atau Qualcomm Snapdragon 820, RAM 4 GB, dan memori internal 64 GB, serta tambahan kapasitas untuk memori eksternal via microSDXC hingga 256 GB.
Teknologi kamera Galaxy Note 7 turut ditingkatkan dengan menggunakan lensa Sony Exmor R IMX260 12 MP dengan bukaan f/1.7 dan teknologi autofocus Dual Pixel.
Baca Juga: Samsung Galaxy A70 Memiliki Baterai yang Tahan Lama dan Super Fast Charging!
Khusus teknologi sensor, Samsung membenamkan Iris Scanner ke dalam Galaxy Note 7. Adanya fitur ini memungkinkan pengguna membuka smartphone hanya dengan mengarahkan mata ke layar.
Tak hanya itu, ponsel tersebut juga punya sertifikasi IP68 yang menandakan gawai ini tahan air dan debu. S Pen Galaxy Note 7 pun kian dibenahi, kemampuan pressure sensitivity-nya naik menjadi 4.096 tingkatan.
Sayangnya, Galaxy Note 7 punya kelemahan pada baterai yang mudah panas sehingga memicu perangkat meledak. Hal ini pula yang menyebabkan ponsel ini belum sempat diedarkan di pasar Indonesia.
Samsung Galaxy Note Fan Edition (FE)
Hadirnya Samsung Galaxy Note FE digadang-gadang menjadi upaya Samsung mengembalikan nama baik akibat kegagalannya pada Galaxy Note seri sebelumnya.
Karena itu pula, Samsung Galaxy Note FE memiliki spesifikasi tak jauh beda dengan Galaxy Note 7.
Samsung hanya membenamkan baterai non-removable berkapasitas 3.200 mAh yang diklaim tidak akan meledak. Baterai ini juga dilengkapi fitur fast charging dan wireless charging.
Samsung Galaxy Note 8
Seri Galaxy Note kian berbenah. Hal ini terlihat dari desain Infinity Screen pada Samsung Galaxy Note 8.
Inovasi tersebut berhasil menarik perhatian luas. Apalagi, ditambah dengan dapur pacu yang mumpuni, yakni prosesor Exynos 8895 berkapasitas RAM 6 GB.
Asisten virtual Bixby dan beberapa fitur sensor biometrik, seperti face recognition, fingerprint, dan Iris Scanner pun masih tersedia pada Galaxy Note seri ini.
Baca Juga: Samsung A9 Resmi Rilis di India, Paling Mahal Harganya Rp 8 Jutaan
Daftar keunggulan Galaxy Note 8 kian bertambah dengan kehadiran fitur Samsung DeX. Fitur desktop experience ini memungkinkan pengguna smartphone untuk menghubungkan gawai dengan komputer desktop.
Khusus kamera belakang, Galaxy Note 8 dibekali Dual Camera 12 MP berteknologi Dual OIS untuk kebutuhan wide angle dan telephoto. Sementara itu, kamera depan ponsel ini punya resolusi 8 MP.
Samsung Galaxy Note 9
Galaxy Note 9 rilis di pasaran pada Juni 2018. Ponsel flagship ini mendapat julukan "The Super Powerful Galaxy Note".
Bagaimana tidak, pada dapur pacunya saja ada chipset Exynos 9810 dengan kapasitas RAM 6 GB dan 8 GB. Baterainya pun berdaya 4.000 mAh dengan dukungan teknologi pengisian daya cepat 15 watt. Berkat keunggulan ini, kebutuhan gaming saat itu bisa terpenuhi.
S Pen Galaxy Note 9 juga didongkrak habis-habisan, seperti menambahkan fitur Bluetooth LE sehingga perangkat ini bisa berfungsi sebagai remote control. Hadirnya fitur ini menjadikan S Pen bukan sekadar stylus saja
Samsung tak lupa mempertimbangkan kebutuhan daya dari S Pen Galaxy Note 9. Oleh karenanya, Samsung membuat komponen supercapacitor pada perangkat tersebut. Dengan begitu, S Pen bisa mengisi daya otomatis saat berada dalam bodi Galaxy Note 9.
Samsung Galaxy Note 10
Dalam kurun satu tahun kemarin, yakni 2019, Samsung meluncurkan dua seri Galaxy Note 10. Pertama, Samsung Galaxy Note 10, lalu disusul Galaxy Note 10 Plus.
Tahun tersebut sekaligus menjadi penanda pertama kalinya Samsung menawarkan model Plus dari seri Galaxy Note-nya.
Untuk Galaxy Note 10, ponsel ini sudah didukung layar Infinity-O Display berukuran 6,3 inci dengan resolusi 1080 pixel. Sementara itu, Galaxy Note 10 Plus menawarkan layar beresolusi 1440 pixel dengan lebar 6,8 inci.
Kedua ponsel tersebut punya tiga kameranya yang diadopsi dari Galaxy S10. Adapun teknologi kamera yang ditawarkan lensa sudut ultralebar 16 MP, lensa sudut lebar 12 MP, dan lensa telefoto 12 MP.
S Pen di kedua seri ini masih menggunakan fitur pendahulunya. Namun, dari segi tampilan, bodi S Pen Galaxy Note 10 maupun Galaxy Note 10 Plus terlihat kian solid.
Samsung Galaxy Note 20 dan Samsung Galaxy Note 20 Ultra
Sejak 2011 hingga kini, Samsung telah banyak melakukan lompatan besar, khususnya pada seri Galaxy Note. Apalagi usai Samsung Galaxy Note 20 dan Samsung Galaxy Note 20 Ultra diluncurkan.
Hadir dengan sederet teknologi mutakhir, tampilan elegan, dan performa mumpuni, Samsung Galaxy Note 20 dan Samsung Galaxy Note 20 Ultra sepertinya tidak bisa dipandang sebelah mata.
Misalnya dari segi performa, Samsung Galaxy Note 20 dan Samsung Galaxy Note 20 Ultra dibekali prosesor Exynos 990 yang mampu meningkatkan performa central processing unit (CPU) dan graphics processing unit (GPU) hingga 20 persen dibandingkan Exynos pendahulunya.
Dengan bekal prosesor tersebut, teknologi AI pada kedua ponsel bisa bekerja semakin optimal. Salah satunya, kemampuan kamera yang kian baik dalam mengenali obyek lewat fitur pengaturan cahaya dan pengurangan noise secara otomatis.
Selain itu, Exynos 990 juga membawa pengalaman multimedia dan gaming di level tertinggi saat ini. Chipset ini mampu merekam video 8 K pada 30 fps dan mengeditnya, serta mendukung refresh rate 120 Hz untuk pengalaman visual game yang mulus.
Baca Juga: Samsung Galaxy Buds, Si Mungil Nan Elegan dengan Teknologi Canggih
Head of Product Management, IT and Mobility Business Samsung Electronics Indonesia Denny Galant mengatakan, kinerja prosesor kian maksimal dengan dukungan RAM yang besar.
“Prosesor Exynos 990, RAM 8GB LPDDR5, serta baterai 4.300 mAH pada Samsung Galaxy Note 20 dan 4.500 mAh untuk Samsung Galaxy Note 20 Ultra menghadirkan spesifikasi terbaik untuk mendukung produktivitas penggunanya dalam bekerja dan bermain,” ujar Denny.
Khusus layar, Galaxy Note 20 Series tampil elegan dengan panel Super AMOLED Plus berukuran 6,7 inci untuk Galaxy Note 20 dan 6,9 inci untuk Galaxy Note 20 Ultra.
Samsung mengurangi angka latency pada Galaxy Note 20 Series ini. S Pen Galaxy Note 20 Ultra memiliki angka latency 9 ms. Sementara itu, S Pen Galaxy Note 20 reguler punya latency yang lebih besar yakni, 26 ms.
Dengan perubahan tersebut, S Pen pada Galaxy Note 20 Series mampu menyesuaikan pergerakan stylus sehingga output tampilan pada layar kian akurat.
Masing-masing model punya tiga varian warna menarik. Galaxy Note 20 hadir dalam warna Mystic Green, Mystic Gray, dan Mystic Bronze. Sementara itu, Galaxy Note 20 punya pilihan warna Mystic Bronze, Mystic Black, dan Mystic White.
Samsung Galaxy Note 20 Series ini sudah tersedia di pasar Indonesia dan dapat dipesan lewat sistem pre-order mulai 6 Agustus hingga 19 Agustus 2020.
Adapun pemesan dapat dilakukan di situs resmi www.galaxylaunchpack.com atau melalui website e-commerce rekanan Samsung, seperti Lazada, Jd.id, Blibli, Shopee, Tokopedia, Eraspace, Bukalapak, Akulaku, Bhinekacom, Dinomarket, dan Global Teleshop.
Ngamuk Saat Tak Diberi Uang, Pengemis di Bogor Ini Malah Ketahuan Lagi Top Up: Ngegas Gak Dikasih
Penulis | : | Hotria Mariana |
Editor | : | Sheila Respati |