Laporan Wartawan Grid.ID, Mia Della Vita
Grid.ID- Penyanyi Lady Gaga mengungkap bahwa ia mengonsumsi obat anti-psikotik.
Obat tersebut dikonsumsi Lady Gaga lantaran ia mengaku tidak bisa mengendalikan otaknya.
Hal itu diungkap Lady Gaga dalam bincang-bincang bersama Zane Lowe di stasiun radio Beats 1 Apple Music.
Penyanyi berusia 34 tahun ini mengaku minum olanzapine, obat yang digunakan untuk mengobati skizofrenia dan bipolar.
"Aku menulis lagu di Chromatica berjudul 911. Ini tentang anti-psikotik yang aku konsumsi."
"Itu karena aku tidak selalu dapat mengontrol hal-hal yang dilakukan otakku."
Baca Juga: Masuk 3 Nominasi VMA 2020, BTS Bersaing dengan Lady Gaga hingga Taylor Swift!
"Aku harus minum obat untuk menghentikan proses yang terjadi," ujarnya dikutip dari Dailymail, Rabu (12/8/2020).
Pelantun 'Rain on Me' ini menyadari bahwa dirinya memiliki masalah kesehatan mental.
Diketahui bahwa Gaga pernah mengaku menjalani pengobatan karena menderita PSTD.
Baca Juga: Umumkan Bakal Berduet dengan Blackpink, Selena Gomez: Sangat Sangat Senang!
Gangguan kesehatan mental itu akibat dari insiden mengerikan yang dialaminya sewaktu remaja.
Ia mengaku pernah berulang kali diperkosa saat berusia 19 tahun.
"Itu terkadang membuatku tidak berfungsi sebagai manusia," kata dia.
Baca Juga: Punya Niatan Kuliah di Amerika Serikat, Amanda Manopo Siap Mundur dari Dunia Hiburan!
Pada Januari lalu, Gaga mengungkapkan masalah kesehatan mentalnya dalam acara Oprah, 2020 Vision: Your Life In Focus Tour di Florida.
"Aku mengalami gangguan psikotik. Sangat sulit menggambarkan seperti apa rasanya."
"Pada awalnya, kamu benar-benar kesemutan dari kepala hingga kaki, kemudian mati rasa."
"Tetapi sebenarnya yang terjadi adalah otak seolah berkata, 'Cukup, aku tidak mau memikirkan ini lagi, aku tidak ingin merasakan ini lagi'," terangnya.
Gara-gara menderita gangguan psikotik, Gaga pernah dibawa ke UGD untuk mendapatkan perawatan medis.
"Itulah salah satu hal terburuk yang pernah terjadi padaku. Aku dibawa ke UGD lalu perawatan darurat."
"Mereka membawa dokter, seorang psikiater. Jadi aku hanya berteriak, "Bisakah seseorang memberiku dokter sungguhan?"
"Aku tidak mengerti apa yang sedang terjadi, karena seluruh tubuhku mati rasa."
"Aku berteriak, kemudian ia menenangkanku, dan memberikan obat olanzapine ketika itu terjadi," katanya.
(*)
Source | : | Dailymail.co.uk |
Penulis | : | Mia Della Vita |
Editor | : | Ayu Wulansari Kushandoyo Putri |