Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Siapa yang tidak kenal Marcella Zalianty?
Wanita ini sudah kawakan malang melintang jagat seni peran Indonesia.
Aktris sekaligus Kakak dari Olivia Zalianty ini menikah dengan Ananda Mikola, seorang pembalap Nasional.
Ia dikaruniai dua orang anak, yaitu Aryton Magali Sastra Soeprapto dan Kana Mahatma Soeprapto.
Baca Juga: Ngaku Ada Kesalahan Pas Tes Narkoba, Han Seo Hee Akhirnya Dibebaskan dari Penahanan
Namun, dibalik kebahagiaannya sebagai istri, ia pun pernah dirundung kabar sedih.
Pasalnya, Sang Anak, Ayrton Magali, divonis mengidap tumor jinak di otak pada 2014 lalu.
Saat itu, usia Magali masih berusia 11 bulan.
Magali yang sedang berjuang melawan penyakitnya sempat koma beberapa hari di rumah sakit.
Baca Juga: Kesan Pertama Samsung Galaxy Z Fold2: Desain Stylish Lewat Layar Besar
Diwartakan Grid.ID (11/8/2020), ketika menghadapi situasi itu, Marcella Zalianty berusaha menguatkan diri dan meyakini anaknya bisa kembali sadar.
"Aku setiap hari cuma bisikin aja, memberikan afirmasi kayak kekuatan bahwa pokoknya kamu pasti sembuh, pokoknya kita habis ini main lagi," ungkap Marcella Zalianty saat menjadi bintang tamu di Okay Bos dikutip dari kanal YouTube Trans7 Official, Selasa (11/8/2020).
Ketika dikabarkan dokter bahwa Magali harus dioperasi, Marcella seperti tidak bisa berkata-kata.
"Udah nangis doang. Karena kagetkan kita masih awam dengan persoalan itu, benar enggak nih dokternya. Belum lagi memutuskan dia mau dioperasi oleh siapa," tuturnya.
Baca Juga: Demi Keamanan Privasi Anak Mereka, Meghan Markle dan Pangeran Harry Diam-diam Beli Rumah Baru
Magali lalu menjalani dua kali operasi, yang mana tempurung kepalanya harus dibuka.
Bekas operasi masih terlihat di kulit kepalanya.
Tumor otak adalah massa atau pertumbuhan sel-sel abnormal yang terjadi di otak.
Dilansir Grid.ID dari Kompas.com, secara umum, tumor otak bisa dibagi menjadi dua jenis berdasarkan sifatnya, yakni non kanker (jinak) dan kanker (ganas).
Sementara, kemunculan tumor otak dapat dimulai dari organ otak itu sendiri (tumor otak primer) atau bisa juga merupakan sebaran kanker dari bagian tubuh lain (tumor otak sekunder atau metastasis).
Perbedaan lokasi tumor tersebut jelas perlu diperhatikan.
Pasalnya, hal itu dapat memengaruhi fungsi sistem saraf dalam tubuh.
Selain lokasi, tingkat pertumbuhan tumor juga patut diwaspadai karena bisa memengaruhi pilihan pengobatan.
Adapun untuk jenis tumor otak terdapat beberapa jenis.
Berikut ini jenis-jenis tumor otak:
1. Neuroma akustik
Neuroma akustik atau dikenal juga sebagai schwannoma vestibular adalah tumor non-kanker yang biasanya tumbuh lambat.
Tumor ini berkembang pada saraf (vestibular) utama yang mengarah dari telinga bagian dalam ke otak.
Cabang-cabang saraf ini secara langsung dapat memengaruhi keseimbangan dan pendengaran.
2. Astrositoma
Astrositoma adalah jenis kanker yang dapat terbentuk di otak atau sumsum tulang belakang.
Astrositoma dimulai pada sel yang disebut astrosit yang mendukung sel-sel saraf.
Tanda dan gejala astrositoma tergantung pada lokasi tumor yang tumbuh.
Astrositoma yang terjadi di otak dapat menyebabkan:
· Kejang
· Sakit kepala
· Mual
Sementara, astrositoma yang terjadi di sumsum tulang belakang dapat menyebabkan kelemahan dan kecacatan di daerah yang dipengaruhi oleh tumor.
Astrositoma bisa menjadi tumor yang tumbuh lambat atau bisa menjadi kanker agresif yang tumbuh dengan cepat.
3. Metastasis otak
Metastasis otak terjadi ketika sel-sel kanker menyebar dari situs aslinya ke otak.
Setiap kanker dapat menyebar ke otak, tetapi jenis yang paling mungkin menyebabkan metastasis otak adalah paru-paru, payudara, usus besar, ginjal dan melanoma.
Metastasis otak atau tumor otak sekunder, terjadi pada 10 hingga 30 persen orang dewasa dengan kanker.
Ketika tumor otak metastasis tumbuh, mereka menciptakan tekanan dan mengubah fungsi jaringan otak di sekitarnya.
Metastasis otak dapat menyebabkan banyak tanda dan gejala.
Perawatan untuk orang-orang yang kankernya telah menyebar ke otak seringkali adalah pembedahan, terapi radiasi atau keduanya.
Dalam beberapa kasus, kemoterapi dan imunoterapi sangat membantu mengatasi penyakit tersebut.
Perawatan seringkali difokuskan pada pengurangan rasa sakit dan gejala-gejala akibat kanker.
4. Karsinoma pleksus koroid
Karsinoma pleksus kororoid adalah tumor otak kanker ganas yang jarang terjadi, terutama pada anak-anak.
Sebuah karsinoma pleksus koroid dimulai di dekat jaringan otak yang mengeluarkan cairan serebrospinal.
Tumor non-kanker dari daerah ini disebut korpus papiloma koroid.
Ketika tumor tumbuh, hal itu dapat memengaruhi fungsi struktur terdekat di otak hingga menyebabkan:
· Kelebihan cairan di otak (hidrosefalus)
· Lekas marah
· Mual atau muntah
· Sakit kepala
Perawatan dan kemungkinan pemulihan tergantung pada ukuran tumor, lokasi, penyebaran, usia penyintas, dan kesehatan umum.
5. Craniopharyngioma
Craniopharyngioma adalah jenis tumor otak yang tidak bersifat kanker.
Craniopharyngioma dimulai di dekat kelenjar pituitari otak, yang mengeluarkan hormon yang mengontrol banyak fungsi tubuh.
Ketika craniopharyngioma perlahan-lahan tumbuh, hal itu dapat memengaruhi fungsi kelenjar pituitari dan struktur terdekat lainnya di otak.
Craniopharyngioma dapat terjadi pada semua usia, tetapi paling sering terjadi pada anak-anak dan orang lanjut usia (lansia).
Gejalanya meliputi:
· Perubahan penglihatan secara bertahap
· Kelelahan
· Buang air kecil berlebihan
· Sakit kepala
Anak-anak dengan craniopharyngioma dapat tumbuh dengan lambat dan mungkin lebih kecil dari yang diharapkan
Baca Juga: Reza Rahadian Dapat Tantangan Baru Bermain Gitar di Teater Rumah Kenangan
6. Tumor embrional
Tumor embrion sistem saraf pusat adalah tumor kanker yang dimulai pada sel janin di otak.
Tumor embrional dapat terjadi pada usia berapa pun, tetapi paling sering terjadi pada bayi dan anak kecil.
7. Ependymoma
Ependymoma adalah jenis tumor yang dapat terbentuk di otak atau sumsum tulang belakang.
Ependymoma dapat terjadi pada usia berapa pun, tetapi paling sering terjadi pada anak kecil.
Anak-anak dengan ependymoma dapat mengalami sakit kepala dan kejang.
Ependymoma yang terjadi pada orang dewasa lebih mungkin terbentuk di sumsum tulang belakang dan dapat menyebabkan kelemahan pada bagian tubuh yang dikendalikan oleh saraf yang dipengaruhi oleh tumor.
Pembedahan adalah penanganan utama untuk ependymoma.
Untuk tumor yang lebih agresif atau tumor yang tidak dapat diangkat sepenuhnya dengan operasi, mungkin akan diperlukan penanganan tambahan berupa terapi radiasi atau kemoterapi.
Baca Juga: 5 Arti Mimpi Sedang Datang Bulan yang Jadi Pertanda Baik, Siap-siap Dapat Rezeki!
8. Glioblastoma
Glioblastoma adalah jenis kanker agresif yang dapat terjadi di otak atau sumsum tulang belakang.
Glioblastoma terbentuk dari sel yang disebut astrosit yang mendukung sel saraf.
Glioblastoma dapat terjadi pada usia berapa pun, tetapi cenderung terjadi lebih sering pada orang lanjut usia (lansia).
Tumor ini diketahui dapat menyebabkan:
· Sakit kepala
· Mual
· Muntah
· Kejang yang memburuk
Glioblastoma juga dikenal sebagai glioblastoma multiforme.
Penyakit ini dikenal bisa sangat sulit untuk diobati dan penyembuhannya seringkali tidak memungkinkan.
Perawatan hanya dapat memperlambat perkembangan kanker dan mengurangi tanda dan gejala.
9. Glioma
Glioma adalah jenis tumor yang terjadi di otak dan sumsum tulang belakang.
Glioma dimulai pada sel-sel pendukung yang lengket (sel glial) yang mengelilingi sel-sel saraf dan membantu mereka berfungsi.
10. Medulloblastoma
Medulloblastoma adalah tumor otak kanker yang dimulai di bagian belakang otak atau otak kecil.
Karena menyerang otak kecil, tumor ini dapat memengaruhi koordinasi, keseimbangan, dan pergerakan otot.
11. Meningioma
Meningioma adalah tumor yang muncul dari meninges, yakni selaput yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang.
Meskipun secara teknis bukan tumor otak, ia termasuk dalam kategori ini karena dapat menekan atau menekan otak, saraf, dan pembuluh darah yang berdekatan.
Meningioma adalah jenis tumor paling umum yang terbentuk di kepala.
Kebanyakan meningioma tumbuh sangat lambat atau seringkali selama bertahun-tahun tanpa menimbulkan gejala.
Tetapi dalam beberapa kasus, efeknya pada jaringan otak, saraf atau pembuluh darah dapat menyebabkan kecacatan yang serius.
12. Oligodendroglioma
Oligodendroglioma adalah tumor yang dapat terjadi di otak atau sumsum tulang belakang.
Oligodendroglioma terbentuk dari oligodendrocytes, yakni sel-sel di otak dan sumsum tulang belakang yang menghasilkan zat yang melindungi sel-sel saraf.
Oligodendroglioma dapat terjadi pada semua usia, tetapi paling sering menyerang orang dewasa.
Tanda dan gejala dapat berupa:
· Kejang
· Sakit kepala
· Kecacatan
Perawatan oligodendroglioma biasanya melibatkan pembedahan untuk mengangkat tumor.
Perawatan tambahan mungkin diperlukan jika tumornya agresif atau lebih cenderung kambuh.
13. Tumor otak anak
Tumor otak anak adalah massa atau pertumbuhan sel abnormal yang terjadi di otak anak atau jaringan dan struktur yang ada di dekatnya.
Tumor di otak anak bisa bersifat jinak maupun ganas.
Perawatan dan kemungkinan pemulihan akan penyakit ini diketahui sangat tergantung pada jenis tumor, lokasinya, tingkat penyebaran, usia, dan kesehatan umum.
Perawatan untuk tumor otak pada anak-anak biasanya sangat berbeda dari perawatan untuk tumor otak dewasa.
Jadi sangat penting untuk mendaftarkan keahlian dan pengalaman spesialis anak dalam neurologi dan kanker.
14. Pineoblastoma
Pineoblastoma adalah jenis kanker yang langka dan agresif yang dimulai pada sel-sel kelenjar pineal otak.
Kelenjar pineal yang terletak di pusat otak menghasilkan hormon (melatonin) yang berperan dalam siklus tidur-bangun alami.
Pineoblastoma dapat terjadi pada usia berapa pun, tetapi cenderung terjadi paling sering pada anak kecil.
Pineoblastoma dapat menyebabkan:
· Sakit kepala
· Kantuk
· Perubahan halus pada cara mata bergerak
Pineoblastoma bisa sangat sulit diobati.
Tumor ini dapat menyebar di dalam otak dan cairan serebrospinal di sekitar otak, tetapi jarang menyebar di luar sistem saraf pusat.
Perawatan untuk Pineoblastoma biasanya melibatkan pembedahan untuk mengangkat sebanyak mungkin kanker.
Perawatan tambahan juga dapat direkomendasikan.
15. Tumor hipofisis
Tumor hipofisis adalah pertumbuhan abnormal yang berkembang di kelenjar hipofisis.
Sebagian besar tumor ini adalah pertumbuhan non-kanker (adenoma) dan tidak menyebar ke bagian lain dari tubuh.
Ada berbagai pilihan untuk mengobati tumor hipofisis, termasuk mengangkat tumor, mengendalikan pertumbuhannya, dan mengelola kadar hormon dengan obat-obatan.
Dokter dapat merekomendasikan observasi atau pendekatan wait and see.
Adapun untuk penyebab tumor otak primer berasal dari otak itu sendiri atau di jaringan yang dekat dengannya, seperti di selaput otak (meninges), saraf kranial, kelenjar pituitari, atau kelenjar pineal.
Tumor otak primer dimulai ketika sel-sel normal mengalami kesalahan (mutasi) dalam DNA mereka.
Mutasi ini memungkinkan sel untuk tumbuh dan membelah dengan laju yang meningkat dan untuk terus hidup ketika sel yang sehat akan mati.
Hasilnya adalah massa sel abnormal, yang membentuk tumor.
Pada orang dewasa, tumor otak primer jauh lebih jarang daripada tumor otak sekunder, di mana kanker dimulai di tempat lain dan menyebar ke otak.
Itulah berbagai jenis dari kanker otak yang perlu diwaspadai, sebaiknya periksakan diri secara berkala dengan dokter apabila kamu merasa ada yang tidak beres dengan kesehatan, ya.
(*)
Usai Buat Gaduh, Razman Nasution dan Firdaus Oiwobo Datangi MA untuk Minta Maaf
Source | : | Kompas.com,Grid.ID |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Nurul Nareswari |