Dukung RUU Cipta Kerja, Gritte Agatha Kena Hujat Netizen

Laporan Wartawan Grid.ID, Corry Wenas Samosir

Grid.ID - Gritte Agatha mendapat kecaman dari netizen lantaran berpendapat soal RUU (Rancangan Undang-undang) Cipta Kerja.

Hal itu ia sampaikan dalam instagram tv Gritte.

Usai berpendapat Gritte pun mendapat berbagai kritik dari netizen.

Baca Juga: Manfaat Daun Kelor Sangat Menakjubkan! Kandungan Kalsiumnya 4 Kali Lipat Susu dan Vitamin A-nya 7 Kali Lipat Wortel

Gritte menyuarakan dukungannya terhadap pemerintah agar mewujudkan RUU Cipta Kerja.

"Yang lain adu pendapat soal COVID-19 kalau aku lebih mikirin dampak ke kita apalagi soal pekerjaan. Jadi sekarang pemerintah sedang membuat solusinya yaitu membuat RUU Cipta Kerja," ujar Gritte dikutip Grid.ID dalam instagram tv, Kamis (13/8/2020).

"Yaitu undang-undang yang bertujuan untuk memudahkan investasi sehingga nantinya akan tercipta lapangan-lapangan kerja yang lebih banyak lagi," sambungnya.

Baca Juga: Ayahnya Selalu Tampil Slengean sebagai Komedian dengan Bayaran Tertinggi, Rizky Febian Bongkar Momen Sule Menangis Saat Curhat Padanya: Nggak Ada yang Tahu Kalau Ayah Segalau itu, Serapuh itu!

Selain itu Gritte mengimbau masyarakat untuk berhenti komentar negatif terhadap RUU.

"Oleh karena itu di video ini aku mengajak kalian untuk bergandengan tangan dengan cara memberi dukungan positif terhadap pemerintah untuk cepat keluar dari pandemi ini dan berhenti ujaran-ujaran negatif untuk Indonesia yang lebih baik. Aku Gritte untuk RUU Cipta Kerja," kata Gritte.

Karena itu banyak netizen yang menyerang Gritte atas pendapatnya mengenai RUU cipta kerja.

Baca Juga: Seorang Warga Negara Singapura Ditangkap di AS Setelah Ketahuan Jadi Mata-mata China Untuk Dapatkan Informasi Mengenai Jet Tempur F-35B

Ia dianggap tak paham soal bagaimana nasib pekerja harian atau buruh apabila RUU disahkan.

“Dia gak pernah ngerasain kerja pontang-panting nunggu gaji di akhir bulan dengan seabreg potongan. Dia dapet duit sana sini tiap bulan kok ngomong RUU Cipta Kerja bagus, bangkek betul" tulis komentar @mazzini_gsp

"Hilangnya upah minimum, hilangnya pesangon, kerja kontrak tanpa batasan waktu, waktu kerja yang eksploitatif, buruh kasar TKA berpotensi bebas masuk Indonesia, mudah melakukan PHK, jaminan sosial terancam hilang, dan sanksi pidana hilang. Cmiiw," tulis komentar @bungoniy.

"Kerja 6 hari dalam seminggu.....damn!!!! Kagak ngerasain berangkat pulang petang, sabtu minggu buat keluarga," tulis @jirolupat. (*)

PROMOTED CONTENT