Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Hal tidak mengenakan baru saja menimpa keluarga Ruben Onsu dan Sarwendah.
Pasalnya, sang anak yang masih bayi, Thania Putri Onsu baru saja terjatuh dari box tempat tidurnya.
Mengetahui putri bontotnya terjatuh, Sarwendah langsung panik dan menghampiri ke kamar Thania.
Baca Juga: Polisi akan Lakukan Panggilan Kedua untuk Anji
Hal tersebut diketahui melalui acara Diary The Onsu yang diunggah kanal YouTube TRANSTV.
Diwartakan melalui laman Tribun Style, awalnya Sarwendah sedang dandan di ruang tamu sebelum menjalani syuting.
Tiba-tiba, Sarwendah mendapatkan kabar dari pengasuh Thania Onsu bahwa putrinya jatuh dari box.
Sarwendah pun panik dan langsung menghampiri kamar Thania Onsu.
Sesampainya di kamar, ia langsung menggendong Thania demi menghentikan tangisnya.
“Pakai obat, apaki obat, di mana jatuhnya di mana?,” tanya Sarwendah.
“Jadi dia jatuh keluar? Keluar box? Hah, sudah boxnya ganti, boxnya ganti," imbuhnya.
Sarwendah pun langsung meminta box tempat tidur Thania Onsu tersebut dibawa keluar.
Istri presenter Ruben Onsu itu sontak ingin mengganti box tempat tidur Thania Onsu yang lebih tinggi.
Melihat bibir putrinya berdarah, Sarwendah bergegas memberi penanganan pertama.
Bayi memang tidak bisa mengontrol gerakannya sendiri.
Saat terlelap, seringkali ia berguling tak tentu arah.
Baca Juga: Dukung RUU Cipta Kerja, Gritte Agatha Kena Hujat Netizen
Meski ibu atau ayah telah menyiapkan proteksi untuk bayi, terkadang si buah hati luput dari pandangan.
Tak heran banyak kejadian bayi jatuh dari tempat tidur.
Biasanya, bayi yang jatuh dari tempat tidur akan segera menangis.
Ini disebabkan karena selain rasa sakit, bayi juga kaget.
Lantas, apa yang harus dilakukan bila bayi jatuh dari tempat tidur?
Dilansir Grid.ID dari laman Nakita, berikut ini 3 hal yang sebaiknya jangan ibu lakukan saat bayi terjatuh:
1. Hindari langsung mengangkat atau menggendong
Saat bayi jatuh, biasanya secara refleks ibu akan segera menggendongnya, tetapi cara ini sebenarnya kurang tepat.
Cara yang benar adalah menenangkan diri, lalu tunggu beberapa detik, ingat posisi jatuh si bayi, lihat bagian tubuhnya ada yang terluka atau tidak.
Sekalian perhatikan juga, apakah gerakan si bayi ada yang aneh, atau coba perhatikan apakah si bayi ada trauma dan patah tulang.
Observasi ini penting untuk tindak lanjut pertolongan.
2. Tidak boleh menggosok luka lebam
Kalau terjadi luka lebam, bila tidak bisa ditangani segera, bisa didinginkan dulu.
Setelah luka, dalam 24-28 jam akan terbantu.
Tapi ingat untuk tidak menggosok lukanya karena bisa memperparah lukanya.
3. Jangan cuek
Kenali gejala-gejala kegawatdaruratan saat bayi terjatuh.
Tindakan menunda-nunda akan menghambat penyelamatan si bayi.
Tanda keadaan darurat setelah bayi terjatuh
Kalau seluruh badan bayi terjatuh sedangkan ia terbungkus baju yang tebal, biasanya saat jatuh tidak akan menyebabkan memar yang parah.
Tetapi kalau saat jatuh, kepala yang terkena lantai duluan, maka harus diperhatikan secara khusus.
Karena untuk bayi kecil, kepala akan lebih berat daripada badannya, apalagi kalau saat jatuh tidak memakai baju, maka akan menyebabkan memar yang serius.
Koagulasi (proses penggumpalan cairan) anak-anak masih sangat lemah, apalagi kalau masih anak yang berumur 6 bulan.
Dengan begitu, saat ia terjatuh dan kepalanya cedera, si kecil akan terlihat baik-baik saja, tapi setelah cukup lama, lukanya akan menjadi semakin parah.
Untuk luka di bagian kepala, harus sangat diperhatikan apakah anak-anak memiliki gejala lesu, muntah-muntah, koma, dan sistem saraf lainnya.
Kalau anak-anak ketika terluka malah menangis, tidak muntah, wajahnya normal, maka itu masih baik keadaannya.
Sebaliknya, jika anak yang ketika jatuh mukanya langsung pucat, lalu muntah, itu keadaannya lebih parah, harus segera dibawa ke rumah sakit, melakukan pemeriksaan dan pengamataan sekitar 3-4 hari.
(*)
Source | : | tribunnews,Nakita |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Nurul Nareswari |