Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Dalam rangka memperingati Hari Pramuka 2020, rasanya tak lengkap bila tak mengetahui sejarah di balik lahirnya gerakan Praja Muda Karana ini.
Ya, di hari Pramuka 2020 ini, kita ketahui bahwa Praja Muda Karana atau pramuka ini dikenal memiliki sejarah yang cukup panjang.
Dirintis sejak awal abad-20, Hari Pramuka 2020, yang dirayakan Jumat (14/8/2020), bertepatan dengan 59 tahun hadirnya Pramuka di Tanah Air.
Diperingati setiap tanggal 14 Agustus, Hari Pramuka secara resmi telah diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1961.
Lantas bagaimana sejarah Gerakan Pramuka Indonesia hingga menjadi seperti saat ini?
Melansir informasi dari Kompas.com, gerakan kepanduan Indonesia ini telah menjadi salah satu kegiatan di lembaga pendidikan, mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi.
Baca Juga: Menilik Sejarah Pramuka di Indonesia, Sudah Ada Sejak Zaman Penjajahan Belanda
Sebelumnya, gerakan kepanduan Pramuka ini hanya dilakukan oleh bangsa Belanda saja.
Namun, Pramuka dinilai memiliki banyak manfaat positif dari organisasi kepanduan.
Akhirnya sejumlah organisasi kepanduan Jong Java Padvenderij (JJP), Hizbul Wathon, Sarekat Islam Afdeling Padvenderij (SIAP) ataupun Surya Wirawa, terbentuk dan mulai dijadikan sebagai tempat pengkaderan.
Baca Juga: Populer Setiap Perayaan 17 Agustus, Ternyata Ada Kisah Pilu di Balik Lomba Makan Kerupuk!
Sampai akhirnya setelah revolusi kemerdekaan Indonesia, tercatat ada sekitar 71 organisasi kepanduan dengan aneka latar belakang.
Melihat perkembangan tersebut, Presiden pertama RI, Soekarno, akhirnya membuat konsep untuk menyatukan organisasi-organisasi itu pada 9 Maret 1961.
Melalui panitia penyelenggara yang terdiri dari Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Mendikbud Dr Prijono, Menteri Dr Azis Saleh, dan Menteri Achmadi, lahirlah Gerakan Pramuka (Praja Muda Karana).
Di mana gerakan ini telah disahkan dengan Keputusan Presiden No 238 tanggal 20 Mei 1961.
Pelantikan Ketua Majelis Pimpinan Nasional Gerakan Pramuka jatuh pada 14 Agustus 1961 dan hingga kini dianggap sebagai hari jadi gerakan pramuka.
Sebagai informasi, Pramuka atau Praja Muda Karana itu sendiri memiliki makna sebagai jiwa yang suka berkarya.
Soekarno yang saat itu memiliki perhatian besar pada pramuka, akhirnya diberi gelar sebagai Pramuka Agung.
Soekarno menyebut Pramuka sebagai 'soko guru hari kemudian bangsa Indonesia'.
Tak hanya itu, Soekarno bahkan menyiapkan Markas Besar Pramuka di Jalan Medan Merdeka Timur 6, Jakarta, yang cukup megah.
Dengan menggusur Gedung Lembaga Pembina Kesatuan Bangsa, Gedung Departemen Agraria, dan beberapa rumah di Jalan Pejambon.
Di awal pergerakannya, Pramuka beranggotakan sekitar 500 ribu orang dan saat ini diketahui telah meningkat berkali-kali lipat.
Sementara itu melansir informasi dari TribunnewsMaker.com, meskipun dinobatkan sebagai pendidikan non formal, Pramuka dinilai dapat mengembangkan kemampuan dan pembentukan karakter.
Seperti diinformasikan sebelumnya, Belanda merupakan cikal bakal Pramuka di Indonesia.
Di mana pertama kali Organisasi Nederlandsche Padvinders Organisatie (NPO) inilah yang diketahui menjadi bibit pemulanya.
(*)
Viral, Warung Mie Ayam di Magelang Ini Banderol Harga Rp 2 Ribu per Mangkok, Penjual Akui Gak Rugi dan Malah Makin Laris, Ini Alasannya
Source | : | Kompas.com,Tribunnewsmaker.com |
Penulis | : | Novia |
Editor | : | Ayu Wulansari Kushandoyo Putri |