Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Kisah menarik sekaligus miris datang dari seorang pria bernama Abdul Rohim yang dikenal sebagai relawan sapu ranjau.
Di tengah kesibukannya bekerja, Abdul Rohim masih meluangkan waktunya untuk berurusan dengan paku di jalanan Ibukota.
Namun sayang, niat baik dan mulia Abdul Rohim tak selalu disambut dengan positif.
Abdul Rohim bahkan hampir dikeroyok sekelompok orang saat mulai aktif menyapu ranjau paku di Jakarta.
Tak hanya hampir dikeroyok, sang relawan paku itu bahkan pernah ditabrak pengguna motor di daerah Ciledug, Jakarta.
Meskipun demikian, Abdul Rohim tak gentar dengan niat baiknya untuk mengumpulkan paku dan menyelamatkan pengguna jalanan.
Melansir informasi dari Tribunnewsmaker.com, beberapa kejadian yang pernah dialaminya itu kini diakui sudah tak pernah terjadi.
Abdul Rohim mengaku sudah tidak ada orang yang berani mengganggunya dan melukainya secara langsung.
"Kalau sekarang alhamdulillah secara langsung sudah tidak berani lagi," ujarnya.
Sebelumnya, Abdul Rohim mengaku telah mengumpulkan ranjau paku itu sejak tahun 2010 silam.
Niat baiknya itu dimulai saat ia melintas di Garden dan menemukan paku berukuran 5 sentimeter.
"Pas pulang kerja saya lihat paku di jalan. Saya enggak ambil, tapi dipinggirin saja," ungkapnya.
Keesokan harinya, Abdul Rohim kembali menemukan paku tersebut dan mulai menaruh curiga.
Sebab paku yang ditemukannya seperti sengaja di letakkan di jalanan tersebut.
Akhirnya, bermodalkan magnet dari speaker, hiasan kulkas dan magnet yang diberikan sopir bus, Rohim mulai melakukan penyisiran.
Relawan Sapu Bersih (Saber) Abdul Rohim itu diketahui melakukan penyapuan di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan.
Setiap pagi sebelum kerja, Rohim menyempatkan diri untuk melakukan penyapuan di titik rawan yaitu di ruas Jalan Gatot Subroto seberang DPR-MPR yang mengarah Semanggi.
Terkadang, Rohim juga melanjutkan aksinya hingga ke Balai Kartini sampai dengan Pancoran, Tebet.
Sore harinya, Rohim juga meluangkan waktu untuk menyisir jalan di sekitaran Gedung MPR/DPR/DPD menuju ke Slipi, Jakarta Barat.
"Tadi pagi sebelum kerja di Gatot Soebroto seberang DPR MPR mengarah Semanggi tadi gak terlalu banyak, gak nyampe seperempat kilogram (paku) tapi lumayan," ujarnya.
Sejak menyibukkan diri dengan mengumpulkan paku-paku tersebut, Rohim kini berhasil mengumpulkan empat ton ranjau paku.
Total keseluruhan paku itu tercatat dari ranjau paku dan ranjau jari-jari payung.
Jumlah itu diakuinya telah dikumpulkan dan diamankan dari jalanan ibu kota sejak awal tim Saber berdiri pada 8 Agustus 2011 hingga saat ini.
Meskipun demikian, sebagian paku yang dikumpulkan, diakui atas bantuan teman-teman relawan yang lain.
"Sisa koleksi sekarang tinggal empat ember lagi. Yang sudah disortir sekitaran satu kuintal lebih," ujar Rohim.
Sementara itu melansir informasi dari Kompas.com, Relawan Penyapu Ranjau Paku Saber Community membeberkan catatannya.
Mereka mengatakan ruas jalan protokol di Jakarta masih rawan dari ancaman paku tersebut.
"Jakarta masih sangat rawan sekali ranjau paku maupun ranjau jari-jari payung," ujar Penasihat Relawan Penyapu Ranjau Paku Saber Community Abdul Rohim.
Tak hanya ruas jalan protokol, namun di beberapa lokasi juga masih dinyatakan rawan.
Diantaranya adalah Jalan Gatot Soebroto, Pancoran, Jalan Kyai Tapa Grogol, dan lainnya.
Meskipun demikian, tim relawan mengaku tak bisa mengatasi ancaman paku sepenuhnya.
Mereka hanya sebatas meminimalkan resiko atas rinjau paku yang tersebar di jalan.
"Perlu kerja sama semua pihak untuk mengatasi ranjau paku. Ranjau paku tidak bisa diatasi sendiri oleh relawan penyapu ranjau, makanya peran serta media sangat penting untuk menginformasikan kepada instansi terkait," ungkapnya.
(*)
Masyaallah, Cantiknya Nenek Nagita Slavina yang Jarang Tersorot Publik, Wajah Ayunya Bikin Meleleh
Source | : | Tribunnewsmaker.com,KOMPAS.com |
Penulis | : | Novia |
Editor | : | Nesiana Yuko Argina |