Laporan Wartawan Grid.ID, Silmi Nur A
Grid.ID - Menyambut HUT RI ke-75 pada 17 Agustus bisa kamu lakukan dengan berbagai cara.
HUT RI ke-75 ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, yang mungkin perayaan 17 Agustus akan diwarnai dengan berbagai lomba dan malam tirakatan.
Namun, pada HUT RI ke-75 ini, warga negara Indonesia harus menahan diri untuk tidak melakukan banyak acara perkumpulan.
Ya, hal ini dikarenakan pandemi Covid-19 yang masih menghantui.
Namun, kamu masih tetap bisa loh merasakan sensasi kemerdekaan dan nasionalisme dengan hal lain.
Seperti menonton film bertema nasionalisme misalnya.
Baca Juga: Sambut HUT RI Ke-75 Tahun, Animasi Balpil Beri Apresiasi kepada Veteran
Dilansir dari Kompas.com dan Tribun Style, berikut 5 rekomendasi film bertema nasionalisme yang bisa kamu tonton untuk menyambut HUT RI ke-75!
1. Film Kartini
Raden Ajeng Kartini merupakan anak kelima dari 11 bersaudara.
Kedua orang tuanya ialah Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat dan M.A Ngasirah.
Kartini lahir di di Jepara, Jawa Tengah pada 21 April 1879.
Semasa hidupnya, Kartini terus berjuang membela emansipasi atau kesetaraan untuk kaum hawa.
Maka, tak heran jika Kartini menjadi ikon panutan bagi para wanita.
Film keluaran tahun 2017 bertajuk Kartini menceritakan perjalanan hidup pahlawan dari tanah air yang bernama Raden Ajeng Kartini, atau yang sering disebut RA Kartini.
Dari pemberitaan Kompas.com (12/8/2019), film Kartini mengisahkan tentang RA Kartini dalam usahanya memperjuangkan hak perempuan dan kesetaraan kaum miskin serta pendidikan.
Baca Juga: Sajikan Katalog pada Calon Pembeli Jasa, Jaringan Prostitusi Online di Batam Akhirnya Terbongkar!
Dalam film yang dibintangi oleh Dian Sastro itu, diceritakan tentang perjuangan seorang wanita dalam menempuh pendidikan yang tinggi.
Meski Kartini seorang keturunan ningrat, namun jalan yang ditempuh cukup berat untuk menikmati pendidikan tinggi.
2. Film Jenderal Soedirman
Jenderal Soedirman dikenal sebagai sosok yang sangat sederhana.
Ia berbaur dengan para prajurit saat bergerilya melawan Belanda.
Bahkan Jenderal Sudirman tidak menyombongkan diri bahwa ia adalah seorang Panglima Besar.
Selain memiliki semangat nasionalisme yang tinggi, menurut Brigjen (Purn) Hikayat (mantan Staf Ahli Kepala Staf Angkatan Darat), Jenderal Soedirman juga memiliki sifat disiplin, ulet dan pantang menyerah.
"Pak Dirman (Soedirman) itu disiplin sejak muda, sebelum masuk dalam militer ia sudah aktif di Kepanduan Hizboel Wathon (pembela tanah air)," katanya kala itu.
Dikutip dari pemberitaan Kompas.com, Selasa (20/1/2015), film Jenderal Soedirman mengangkat kisah perjuangan Jenderal Soedirman serta kelompok kecil tentara dan dokter pribadinya melawan Belanda.
Dalam perjuangannya bergerilya, dengan perintah siasat nomor satu, Jenderal Soedirman mampu memimpin kegiatan militer di Jawa.
Jenderal Soedirman bahkan memimpin Serangan Umum 1 Maret 1949 di Yogyakarta, yang diusulkan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX.
Jenderal Soedirman menjadikan Jawa sebagai medan perang gerilya yang luas, akibatnya Belanda kehabisan logistik dan waktu.
Kamu bisa menyimak aksi Adipati Dolken yang memerankan sosok Jenderal Soedirman yang memimpin perang saat Agresi Militer Belanda II di pulau Jawa.
Film ini tayang di bioskop pada 2015.
3. Film Battle of Surabaya
Film Battle of Surabaya menceritakan tentang perjuangan mengusir penjajah saat peristiwa 10 November 1945 di Surabaya.
Dikutip dari pemberitaan Kompas.com, Rabu (19/8/2015), film ini mengisahkan Musa (13) seorang remaja yang bekerja sebagai penyemir sepatu saat peristiwa 10 November 1945 di Surabaya, Jawa Timur.
Kemudian pada suatu saat, Musa mendapat misi menjadi pembawa surat-surat pribadi bagi para tentara pejuang kemerdekaan Indonesia.
Ia tak seorang diri dalam membawakan surat-surat tersebut, ada dua temannya yang bernama Yumna dan Danu.
Ketiganya mengalami berbagai petualangan dalam menjalankan tugas.
Film ini juga sukses meraih 13 penghargaan di luar negeri dan 11 diantaranya keluar sebagai pemenang.
Sutradara dari film yang telah memenangkan banyak penghargaan itu adalah Aryanto Yuniawan yang merupakan salah satu dosen di Universitas Amikom Yogyakarta.
4. Merah Putih
Dilansir dari Tribun Style, film merah putih adalah sebuah film yang mengisahkan tentang perjuangan para pahlawan dalam melawan tentara Belanda pada tahun 1947.
Film yang diperankan oleh Lukman Sardi, Doni Alamsyah hingga Zumi Zola ini berhasil membuat banyak penonton menjadi bersemangat dan menggebu-gebu.
Film ini rilis pada 2009 yang merupakan karyaYadi Sugandi.
Selain itu, film ini mampu membuat penonton merasa tegang dan mengharu biru.
5. Film Darah Garuda
Setelah suksesnya film Merah Putih, akhirnya sekuel dari film Merah Putih pun dibuat dengan judul yang berbeda.
Dilnasir dari Tribun Style, Darah Garuda adalah sebuah film yang menceritakan tentang sekelompok kadet heroik yang bergerilya di pulau Jawa pada tahun 1947.
Latar film itu terjadi peristiwa Agresi Militer Belanda I di jantung pemerintahan Republik Indonesia di Jawa Tengah.
Berbagai konflik melanda dan memecah pikiran para pejuang hingga mereka menembus hutan dan bertemu dengan kelompok separatis Islam.
Namun konflik justru muncul kembali karena potensi adanya pengkhianatan dari dalam.
Baca Juga: Pikul Beban Menikah dengan Seorang Habib, Kartika Putri Juga Pernah Dinyinyir Ikut Aliran Sesat
Terkepung oleh musuh dari luar maupun dalam, mereka tetap bersatu dan saling percaya demi satu tujuan, kemerdekaan.
6. Film Soekarno: Indonesia Merdeka
Film Soekarno menceritakan tentang kehidupan sosok Presiden pertama RI, Soekarno.
Dilansir dari Tribun Style, film garapan Hanung Bramantyo, ini menceritakan awal mula Soekarno yang bernama asli Kusno.
Namun karena sering sakit-sakitan sang ayah mengganti namanya menjadi Soekarno.
Baca Juga: Setia Mendukung Suaminya yang Dipenjara, Istri Jerinx: You My Hero
Film tersebut juga menunjukkan perjuangan sang bapak proklamasi untuk bangsa Indonesia, dengan pledoinya yang sangat terkenal bertajuk 'Indonesia Menggugat'.
Kala itu Soekarno harus menjalani persidangan, dan mendekam di penjara karena dianggap sebagai pemberontak oleh pemerintahan Belanda.
Wah, gimana?
Mau nonton yang mana kamu?
(*)
Kimberly Ryder Klarifikasi soal Lemari Plastik yang Jadi Omongan Netizen, Ada Sejarah Miris di Baliknya
Source | : | Kompas.com,Tribun Style |
Penulis | : | Silmi Nur Aziza |
Editor | : | Ayu Wulansari Kushandoyo Putri |