Grid.ID - Isak tangis mengiringi pemakaman Syahrul Ramadhan Yasa Pratama atau disapa Yasa.
Tak ada lagi senda gurau yang biasa dilakukan oleh Yasa yang dikenal periang.
Anak laki-laki berumur 15 tahun itu diduga menjadi korban pemukulan oleh rekannya sendiri saat tengah berada di musala tak jauh dari tempatnya tinggal.
Kedua orang tuanya seakan tak rela melepas kepergian Yasa.
Beberapa kali, ibu Yasa terus-terusan memeluk batu nisan bertuliskan nama anaknya.
Tak hanya keluarga, guru hingga rekan sepermainannya pun ikut menangis saat jenazah Yasa dimasukkan ke liang lahat.
"Jiwa sosial Yasa tinggi," bisik seorang guru SMPN 29 Batam bernama Ali, tempat Yasa menimba ilmu kepada TribunBatam.id, Minggu (16/8/2020).
Selain dikenal periang, Yasa diketahui suka membantu orang lain.
Dia tak sungkan untuk segera memberi pertolongan jika melihat orang lain kesusahan.
Berjuang Halalin Pacar di Jepang dan Sudah Dilamar, Pria Wonogiri Berujung Ditinggal Nikah: Tak Kusangka
Penulis | : | None |
Editor | : | Winda Lola Pramuditta |