Grid.ID - Setelah melakukan aktivitas yang melelahkan, alangkah baiknya Anda mandi dengan keramas.
Apalagi jika rambut Anda kotor dan lepek.
Keramas tentu saja bisa membuat rambut Anda kembali segar dan bersih.
Tak hanya itu saja, keramas juga bisa menjaga kesehatan kulit kepala loh!
Namun, tahukah Anda? Ternyata ada aturan keramas yang dibagikan oleh para pakar untuk menjaga kesehatan kulit kepala dan rambut.
Satu alasan mengapa Anda harus sering keramas adalah rambut mirip seperti wajah yang mudah berminyak.
Kedua bagian tubuh ini memiliki kelenjar di kulit menghasilkan zat berminyak yang disebut sebum.
Sebum itulah yang melembabkan rambut dan menjaganya agar tidak kering.
Sayangnya, setiap hari kita menghasilkan sebum dalam jumlah yang berbeda.
Genetika dan hormon mempengaruhi seberapa banyak sebum yang dihasilkan kelenjar tersebut pada waktu tertentu.
Lalu seberapa sering seharusnya kita keramas?
Baca Juga: Yuk Simak 5 Rahasia Keramas dari Ahli Rambut Brad Mondo yang Harusnya Kamu Tahu Sejak Dulu!
Menurut Paradi Mirmirani, dokter kulit di Kaiser Permanente, AS, seberapa sering kita perlu keramas berbeda untuk setiap orang.
Namun yang pasti, tidak ada orang yang harus keramas setiap hari.
Lynne Goldberg, direktur klinik rambut Boston Medical Center, AS, mengatakan bahwa keramas terlalu sering dapat lebih berbahaya dibanding punya manfaat baik.
"Ini paradoks, tetapi orang-orang yang mencuci rambut mereka terlalu sering untuk menyingkirkan minyak di kulit kepala mereka justru menghasilkan lebih banyak minyak," ungkap Goldberg dikutip dari Science Alert.
Selain menghindari keramas setiap hari, ada hal-hal lain yang perlu diingat ketika mencoba menentukan seberapa sering Anda harus mencuci rambut.
Setidaknya ada lima faktor penting utama yang perlu diperhatikan untuk menentukan berapa hari sekali harus keramas.
1. Jenis kulit
Jika kulit dan rambut Anda normal atau kering, mungkin hanya perlu mencucinya sekali atau dua kali seminggu, menurut kolom kesehatan Columbia University.
Sebaliknya, jika Anda memiliki kulit kepala berminyak, mungkin perlu mencuci rambut lebih sering.
2. Tekstur rambut
Tekstur rambut juga penting diperhatikan karena memengaruhi seberapa cepat sebum bekerja.
Rambut kasar atau keriting memperlambat penyebaran sebum.
Jadi, jika Anda memiliki rambut seperti ini, mungkin hanya perlu sampo seminggu sekali, kata para ahli di Columbia.
Di sisi lain, orang-orang dengan rambut lurus yang halus mungkin perlu keramas dua kali seminggu atau lebih.
Baca Juga: Awas, Kesalahan yang Sering Kamu Lakukan Setelah Keramas ini Bisa Bikin Rambut Rusak!
3. Penataan/gaya rambut
Hal lain yang perlu dipertimbangkan adalah gaya rambut yang sedang Anda gunakan.
Jika rambut Anda diproses atau rusak oleh proses styling, maka harus lebih sering mencuci, kata Mirmirani.
Namun, itu adalah sesuatu yang harus Anda tentukan sendiri (seberapa sering Anda harus keramas).
4. Keringat
Keringat adalah satu faktor penting yang perlu Anda pertimbangkan untuk memutuskan seberapa sering keramas.
Melansir dari Healthline, keringat menyebarkan dan membuat rambut Anda terlihat kotor.
Selain itu, keringat membuat rambut menjadi berbau kurang sedap.
Sebaiknya, Anda keramas setelah melakukan aktivitas fisik berat, berolahraga, atau menggunakan topi dalam waktu yang lama.
5. Kotoran
Tentu salah satu tujuan utama dari keramas adalah membersihkan rambut.
Untuk itu, melihat seberapa kotornya rambut juga jadi faktor dan alasan penting dalam keramas.
Kotoran dan debu sering kali mengendap di rambut.
Tak hanya itu, kotoran juga membuat rambut terlihat lebih kusam dan mungkin memicu alergi.
Artikel ini pernah tayang di Nakita dengan judul "Jangan Asal! Ini Aturan Keramas yang Benar dari Para Ahli Agar Kulit Kepala dan Rambut Tetap Sehat".
(*)
Viral, Pembeli Curhat Disuruh Bayar Biaya Pakai Sendok dan Garpu Saat Makan di Warung Mie Ayam, Nota Ini Jadi Buktinya
Source | : | Nakita.ID |
Penulis | : | None |
Editor | : | Deshinta Nindya A |