Grid.ID - Madu merupakan bahan makanan yang terkenal akan khasiatnya.
Punya cita rasa manis, madu kerap digunakan sebagai campuran makanan atau minuman.
Ada beberapa tipe madu yang dijual di pasaran, yakni yang berasal dari hutan atau madu dari lebah yang diternakkan.
Baca Juga: Tak Takut Tersaingi, Kekasih Anya Geraldine Dukung Sang Pacar Berkolaborasi dengan Rizky Febian
Madu hutan berasal dari jenis lebah Apis Dorsata, yang hidup bebas di hutan.
Lebah jenis ini berukuran lebih besar dari lebah ternak.
Mereka mengolah madu dari nektar atau sari bunga asli hutan habitatnya berada.
Sarang yang mereka buat berada di dahan-dahan pohon dengan ketinggian mencapai 50 meter, selain itu juga bisa di bebatuan besar, dan goa.
Daur hidupnya yang alami, menyebabkan madu hutan dipercaya lebih berkhasiat bagi tubuh manusia.
Namun semakin terkenal dan dipercaya, banyak juga beredar madu hutan palsu.
Madu hutan palsu diberi tambahan air, sehingga sudah tidak alami.
Baca Juga: Rizky Billar Blak-blakan Settingan dengan Lesty Kejora, Tapi…
Ada pula madu hutan palsu yang benar-benar tidak menggunakan madu hutan.
Selain itu madu oplosan biasanya ditambahkan gula atau pemanis buatan, sehingga rasa manisnya tidak alami.
Dikutip dari Kompas.com, Yohanes Lewonamang Hayong, pemilik Rumadu yang memproduksi madu hutan di Duntana, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, membagikan tips membedakan madu hutan asli dengan madu oplosan.
Masukkan ke lemari es
Diamkan madu selama satu hari satu malam di lemari pendingin, bisa di freezer atau di bagian chiller.
Setelah satu hari, maka akan terlihat sekat antara air, dengan madu yang murni.
Pada madu oplosan, air akan naik ke atas dan madu di bawah.
Madu hutan asli tidak akan ada sekat pemisah.
Baca Juga: Penjelasan Ahli Soal Telur Rebus dengan Lapisan Hijau, Benarkah Berbahaya Bagi Kesehatan?
Warna Madu
hutan yang berkualitas bagus memiliki warna lebih bening.
Jika dilihat, warnanya cenderung cerah dan tidak keruh.
Namun, jika madu disimpan selama berbulan-bulan lalu timbul endapan di dasar madu, maka kualitas madu tersebut jelek.
Hal ini bisa terjadi karena panen yang salah.
"Panennya diremas langsung, itu salah. Bisa buat kualitas jelek, soalny madu tercampur banyak zat lain dari sarang," ungkap Yohanes.
Mitos semut
Ada mitos beredar, membedakan madu bisa dengan melihat suka atau tidaknya semut ke madu.
Konon, jika cairan madu disukai semut, maka madu tersebut merupakan oplosan gula.
Namun menurut Yohanes, madu yang dikerebuti semut adalah hal wajar.
Walau ia mengakui madu tidak akan dikerubuti semut sebanyak air gula.
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "3 Tips Bedakan Madu Hutan Asli dengan Madu Oplosan"
Viral Rumah Dijual Rp 27 Juta di Yogyakarta, Kondisinya Horor dan Bikin Merinding, Akan Dibeli Joko Anwar?
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ulfa Lutfia Hidayati |