Grid.ID - Ribuan nisan putih di pemakaman khusus jenazah covid-19 jadi gambaran kerja keras para penggali kubur.
Peluhnya tak lagi bisa mewakili betapa beratnya tugas mereka yang telah memakamkan ribuan jenazah covid-19.
Salah satu penggali makam khusus jenazah Covid-19 di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Keputih, Surabaya, mengaku telah lelah dan jenuh dengan terus adanya korban meninggal dunia akibat corona.
"Kapan ini akan berakhir? Kita sudah lelah, kita sudah jenuh. Namun bagaimana lagi, ini sudah tugas," katanya, dilansir dari KompasTV, Senin (24/8/2020).
Baca Juga: Pamer Tato, Lihat Penampilan Seksi Gisel Umbar Punggung Putih Mulus yang Curi Perhatian
Munaji pun mengajak masyarakat untuk tidak menganggap remeh wabah corona.
Mengikuti protokol kesehatan, menurut Munaji (55), adalah sa
Hingga saat ini, Munaji dan rekan-rekannya, mengaku telah memakamkan lebih kurang 1.500 jenazah Covid-19.
Sebanyak 800 jenazah di TPU Keputih dan sisanya di TPU Babat Jerawat.
"Ini nyata pemakamannya Covid-19, mulai awal pandemi sampai sekarang, sekitar 1.500-an lebih," kata Munaji dilansir dari KompasTV, Senin (24/8/2020).
Baca Juga: Gara-Gara Zodiak Libra, Denny Sumargo Belum Menikah!
Namun demikian, Munaji dan rekan-rekannya tetap tulus bekerja dan siaga 24 jam untuk memakamkan jenazah Covid-19.
Salah satu penyemangatnya adalah niat tulus bekerja untuk kemanusiaan. Munaji menceritakan, di awal masa pandemi, dalam sehari dirinya memakamkan lebih kurang 35 jenazah.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kubur 1.500 Jenazah Covid-19, Penggali Makam di Surabaya: Kapan Ini Berakhir? "
(*)
Viral, Pernikahan Ini Sajikan Menu Mie Instan untuk Undangan yang Datang padahal Tajir, Tamu: Kami Juga Bawa Bekal Sendiri
Penulis | : | None |
Editor | : | Winda Lola Pramuditta |