Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Berbagai peristiwa pelecehan seksual yang sering terjadi, satu di antaranya disebutkan karena pelaku kecanduan menyaksikan film dewasa.
Hal ini dijelaskan oleh psikolog asal Solo, Jawa Tengah, Hening Widyastuti.
Ia mengatakan, kecanduan menonton film dewasa memiliki banyak dampak negatif.
Menurut dia, biasanya orang yang kecanduan menonton film dewasa bermula dari keisengan membuka situs dewasa.
"Ketika seseorang anak-anak, remaja, atau dewasa, pada awalnya iseng membuka situs porno sebanyak satu dua kali, lama-lama akan ketagihan," kata Hening, seperti dikutip Grid.ID dari Kompas.com.
Lebih lanjut, Hening mengungkapkan, kecanduan yang menyebabkan terus menerus menonton film dewasa akan berpengaruh pada sistem saraf di otaknya.
Selain itu, terlalu banyak melihat situs dewasa berdampak buruk terhadap masalah interaksi sosial di masyarakat.
"Kebanyakan melihat situs dewasa cenderung menurunkan kreativitas pemikiran, menurunkan keinginan untuk aktivitas di luar ruangan serta berinteraksi dengan lingkungan sosialnya," kata Hening.
Menurut dia, ada dampak buruk bagi anak-anak dan remaja yang sering menonton film dewasa.
"Bila terjadi pada anak-anak dan remaja, akan meningkatkan pelecehan seksual pada anak usia dini," jelasnya.
Bahkan ada satu fakta menarik yang bisa membuat kamu kaget perihal kecanduan menonton film dewasa ini, khususnya pada pria.
Dilansir Grid.ID dari Mayo Clinic via Grid Health, perilaku seks kompulsif secara umum dipertimbangkan sebagai suatu kelainan yang dialami seseorang dalam mengendalikan impuls atau dorongan seks.
Akibat kelainan ini, seseorang tak mampu menolak godaan atau dorongan melakukan suatu tindakan yang merugikan diri sendiri atau pun orang lain yang berkaitan dengan seks.
Pada kelainan ini, perilaku seks normal yang seharusnya menyenangkan dapat berubah menjadi kebiasaan yang ekstrem.
Untuk itu, jika seseorang sering kali mengakses situs dewasa ada baiknya mulai berhati-hati, utamanya bagi pria.
Pasalnya pria yang kecanduan pornografi ternyata bisa jadi tidak lagi tertarik untuk berhubungan seksual secara normal, karena yang ia bayangkan berbeda dengan kenyataan.
Dalam sebuah studi baru-baru ini, para ilmuwan menemukan bahwa pria yang sangat suka pornografi bisa mendapati diri mereka terperangkap dalam ilusi semu.
Mereka tidak lagi tertarik melakukan hubungan seksual dengan orang lain saat mereka memiliki kesempatan.
Orang yang kecanduan pornografi cenderung tidak puas dengan hubungan seksual, menurut temuan survei terbaru.
Dalam riset tersebut, para peneliti mensurvei 312 pria berusia 20 sampai 40 tahun, yang mendatangi klinik urologi San Diego untuk pengobatan.
Memang hanya 3,4 persen pria yang mengatakan mereka memilih masturbasi dengan pornografi daripada hubungan seksual.
Namun hal itu menunjukkan adanya hubungan statistik antara kecanduan pornografi dan disfungsi seksual, kata pemimpin peneliti Dr. Matthew Christman dari Naval Medical Center di San Diego.
"Tingkat penyebab alami disfungsi ereksi pada kelompok usia ini sangat rendah. Sehingga bila terjadi peningkatan disfungsi ereksi dari waktu ke waktu pada kelompok ini, perlu dijelaskan," kata Christman.
"Kami percaya bahwa kecanduan pornografi bisa jadi salah satu bagian dari teka-teki itu. Meski demikian, data kami tidak menunjukkan bahwa itu adalah satu-satunya penjelasan."
Peneliti mengatakan, masalahnya bisa jadi berakar pada kecanduan.
Baca Juga: 3 Bahaya Kecanduan Film Porno, Buat Milenial Hati-hati nih!
"Perilaku seksual mengaktifkan sirkuit yang sama di otak seperti saat orang mengkonsumsi narkoba, misalnya kokain dan methamphetamines," kata Christman.
“Pornografi di internet, secara khusus, terbukti menjadi stimulus supernormal dari sirkuit ini karena seseorang bisa terus menerus memilih tema dan gambar yang membangkitkan gairah seksualnya,” lanjutnya.
Akibatnya, menonton terlalu banyak pornografi bisa membuat seseorang makin kebal dari rangsangan, sama seperti narkotika, dan membutuhkan dosis yang lebih besar.
Baca Juga: Giring Ganesha soal Jadi Capres 2024: Saya Yakin 1 Juta Persen Maju!
Karena apa yang dilihat seringkali sesuatu yang dianggap ideal dan tidak disadari bahwa itu rekaan, maka penikmat pornografi cenderung tidak menanggapi aktivitas seksual nyata yang berbeda dengan bayangannya.
Mereka justru semakin bergantung pada pornografi untuk mendapatkan gairah.
Christman menambahkan, "kekebalan" ini bisa menjelaskan mengapa terjadi disfungsi seksual pada pecandu pornografi.
"Pornografi memunculkan gambaran yang tidak realistis soal seks kepada pria muda, membuat mereka tidak bergairah saat menghadapi kenyataan yang berbeda dengan apa yang ditontonnya," jelas Christman.
(*)
3 Shio Ini Hobi Banget Belanja, Bisa Habiskan Waktu Seharian Buat Ngemall, Siapa Saja?
Source | : | Kompas.com,Grid Health |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Deshinta N |