Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Sebelum meninggal dunia, Barli Asmara sempat dirawat dua minggu di rumah sakit kawasan Bali.
Manajemen Barli Asmara, Somet mengatakan, saat di Bali, penyakit lambung yang diidap Barli Asmara semakin parah hingga akhirnya dirawat.
“Kalau untuk diagnosa sejauh ini masih digangguan pencernaan, kabarnya terlalu effort bekerja. Dia tidak pernah mengeluh penyakitnya itu. Baru terasa pas di Bali,” kata Somet seperti dikutip dalam kanal YouTube KH Infotaiment via Kompas.com.
“Sejauh ini gangguan pencernaan di lambung,” ujar Somet mengenai penyebab meninggalnya Barli Asmara yang diketahuinya.
Baca Juga: Selamat! Citra Kirana Melahirkan Anak Pertama yang Diberi Nama Keene Atharrazka Adhitya
Somet mengatakan, pria kelahiran 7 Maret 1978 ini sempat dua minggu dirawat di rumah sakit kawasan Bali akibat penyakit tersebut.
Hingga akhirnya, penyakit yang diidap Barli Asmara semakin parah.
“Sebenarnya beberapa lama (sakitnya) tapi Kak Barli enggak pernah cerita ya, karena pindah ke Bali dia baru merasakan. Pas sakit udah lumayan parah, makanya dirawat dua minggu di Bali,” tutur Somet.
Kita ketahui bersama bahwa lambung merupakan salah satu organ dalam sangat vital yang dimiliki oleh manusia.
Saat seseorang bermasalah dengan lambungnya mereka akan mengalami gangguan atau gejala berupa kembung, mual, muntah, nyeri pada bagian ulu hati, dan nyeri perut.
Masalah pada lambung ini bisa dialami dalam kondisi yang sedang hingga parah, bahkan bisa berujung dengan kematian.
Hal ini dikarenakan masalah pada lambung bisa memicu penyakit yang terjadi pada organ dalam tersebut.
Dilansir Grid.ID dari Web MD via Grid Health, adapun beberapa penyakit yang bisa menyerang lambung, di antaranya seperti:
1. Gastroesophageal Reflux Disease (GERD)
GERD atau refluks asam lambung merupakan naiknya asam lambung dan isi lambung ke esofagus atau kerongkongan.
Kondisi ini menimbulkan iritasi pada dinding esofagus dan nyeri ulu hati.
Penderita akan merasa kembung, asam di rongga mulut, nyeri bagian dada dan tenggorokan, sendawa, batuk kering, hingga kesulitan menelan makanan.
Faktor pemicunya seperti kebiasaan minum alkohol, teh, kopi, merokok, tidur setelah makan, hingga kelebihan berat badan.
2. Gastritis
Penyakit ini merupakan peradangan lambung akibat asam lambung yang merusak lapisan pelindung dinding lambung.
Mengonsumsi alkohol atau kafein berlebihan, stres, efek samping obat, hingga autoimun dapat menjadi penyebab munculnya penyakit ini.
Meskipun kadang tak menimbulkan gejala apapun, sebagian orang dapat mengalami mudah kenyang, perut terasa sakit, muntah, dan mual.
3. Gastroparesis
Gastroparesis adalah penyakit di mana lambung lebih lambat mencerna makanan.
Kondisi ini terjadi saat otot-otot dinding lambung tidak bekerja secara baik, sehingga fungsi pencernaan pada lambung menjadi terganggu.
Gastroparesis muncul karena adanya gangguan pada saraf lambung.
Beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan sesesorang terkena kondisi ini, antara lain diabetes, gangguan tiroid, riwayat operasi pada saluran pencernaan, terapi radiasi pada bagian perut untuk kasus kanker, dan efek samping obat-obatan.
4. Tukak lambung
Tukak lambung merupakan luka pada dinding lambung akibat terkikisnya lapisan lambung.
Luka juga dapat muncul di bagian atas usus kecil.
Penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri Helicobacter pylori dan penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid, seperti aspirin dalam waktu lama.
Tukak lambung bisa dipicu karena makanan pedas, merokok, dan mengonsumsi minuman beralkohol.
5. Dispesia
Dispesia adalah kumpulan gejala yang muncul karena penyakit di bagian perut atas.
Gejalanya seperti mudah kenyang, rasa tak nyaman di perut, dan ulu hati setelah makan.
Lebih lanjut, penderita dapat merasakan mual, kembung, dan perut terasa panas.
Kondisi ini dapat diatasi dengan menjalani pola hidup sehat, dan menjauhi pemicu munculnya gejala.
Namun, jika mengalami gejala lain seperti muntah darah, kesulitan menelan, perut membengkan, hingga berat badan turun tanpa sebab, segera ke dokter.
Itulah beberapa penyakit lambung yang mesti diwaspadai.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk selalu menjaga kesehatan lambung dengan menjalankan gaya hidup sehat terutama menjaga pola makan dan selalu sempatkan diri untuk berolahraga, ya.
(*)
Nyesek, Abidzar Ternyata Sempat Jedotin Kepalanya ke Tembok Usai Tahu Uje Meninggal, Umi Pipik: Dia Nyalahin Dirinya
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Nurul Nareswari |