Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Torsi ovarium merupakan proses pecahnya kista yang ada pada ovarium (indung telur).
Kista ovarium sendiri adalah sejenis kumpulan cairan yang terdapat di ovarium dan biasanya memiliki ukuran yang bervariasi baik kecil maupun besar.
Kista yang berukuran besar bisa menimbulkan rasa nyeri pada kandung kemih, rasa sakit berulang, dan memburuk saat menstruasi.
Baca Juga: Jangan Dianggap Sepele, Kram Perut Wanita Bisa Jadi Tanda Tiroid sampai Kista, Hati-hati!
Diwartakan melalui laman Palembang.tribunnews.com, ketika kista pecah atau mengalami torsi, tidak hanya menyebabkan nyeri yang parah tapi bisa menyebabkan kerusakan parah pada ovarium.
Biasanya, hanya satu ovarium saja yang akan mengalami torsi ovarium ini.
Pergerakan hormon ditambah dengan pola hidup seorang wanita bisa menjadi penyebab kemunculan kista pada ovarium atau indung telur seorang wanita.
Torsi ovarium bisa menyerang wanita berusia berapapun baik wanita hamil dan tidak hamil.
Selama kehamilan, kadar hormon yang tinggi bisa menjadi penyebab kista ovarium bisa pecah.
Selain ovarium, terkadang tuba fallopi (saluran penghubung ovarium dengan rahim) bisa juga ikut menyebabkan nyeri hebat.
Sehingga tak jarang rasa sakit bisa semakin dirasakan karena kondisi suplai darah ke ovarium dan tuba falopi yang menjadi minim.
Lebih seriusnya, kondisi ini bisa menyebabkan kematian jaringan ovarium, loh.
Dikutip Grid.ID dari Nakita, gejala-gejala yang bisa menjadi peringatan, antara lain:
Baca Juga: Hei Pria, Kecanduan Film Porno Bisa Turunkan Hasrat Seksual Loh, Hati-hati!
Berbagai gejala tersebut bisa terjadi secara tiba-tiba tanpa alasan yang jelas.
Selain itu, gejala torsi ovarium bisa samar seperti gejala pada batu ginjal, radang usus buntu, infeksi saluran kemih, dan gastroenteritis.
Pada ibu hamil, kondisi ini juga bisa lebih mungkin terjadi.
Baca Juga: Ingin IQ Anak Tinggi? Konsumsi 10 Makanan Ini Akan Membuat Bayi Terlahir Cerdas, Bumil Harus Coba!
Selama kehamilan, kadar hormon yang lebih tinggi dapat mengendurkan jaringan di tubuh, termasuk ligamen yang menahan ovarium di tempatnya.
Jika ligamen tidak kencang, ovarium lebih rentan untuk memutar.
Gejala khas berupa rasa sakit perlu diperhatikan, terlebih bila sudah mencapai tahap pendarahan dan kram.
Baca Juga: Bumil Wajib Tahu! Coba Terapkan 7 Hal Ini untuk Atasi Susah Tidur saat Hamil, Dijamin Langsung Lelap
Segera hubungi dokter segera saat mengalami gejala-gejala seperti di atas, ya.
(*)
Source | : | nakita.grid.id,Palembang.tribunews.com |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Okki Margaretha |