Laporan Wartawan Grid.ID, Anggita Nasution
Grid.ID - Dalam waktu satu tahun, Umi Pipik harus merasakan pahitnya hidup.
Usai kehilangan pasangan hidupnya, almarhum Ustaz Jefri Al Buchori yang meninggal pada 26 April 2013, tak lama berselang Umi Pipik juga harus kehilangan sang ayah pada 17 Mei 2014.
Pada Juni 2014, Umi Pipik kembali mengalami kejadian yang menyedihkan, di mana seseorang yang sengaja membakar rumahnya hingga seluruh bangunan lenyap dilalap api.
Baca Juga: Ternyata Umi Pipik Mengindap Tumor Kelenjar Getah Bening
Umi Pipik yang sudah tidak lagi memiliki suami harus banting tulang bekerja keras untuk menghidupi ketiga anaknya. Dan tentu harus bangkit dari keterpurukannya demi bisa melanjutkan hidup bersama anak-anaknya.
"Ya sebenarnya sih kalo titik baliknya saat rumah terbakar, karena harus dari 0 lagi kan semua habis enggak punya apa-apa."
"Harta enggak punya, uang juga nggak ada saat itu, kebakaran kerampokan juga kan, saat itu uang tabgungan saya tinggal 10 juta dan besoknya saya harus bayar kru karena mau syuting kan jadi udah saya ambil semuanya itu paling saya sisain 1 jutaan gitu," tutur Umi Pipik dikutip dari YouTube Oki Setiana Dewi.
"Itu dibakar orang, dan pas yang ngebakar itu dia pas di kamar saya ngeliat tas ke buka isinya uang semua terus di ambil," sambungnya.
Hingga saat ini, motif pembakaran rumahnya itu belum terkuak.
"Motifnya itu nggak tau. Sampe sekarang enggak tau, waktu dia ditangkep juga saya dari hati ke hati ngobrol orang masih anak remaja 17 tahun," kenangnya.
Sejak itu Umi Pipik mengaku hidupnya dihantui rasa takut. Yang paling utama takut tidak bisa memberikan nafkah untuk anak-anaknya.
"Ketakutan saat kehilangan pasangan hidup, takut banget siapa yang cari nafkah, dapet uang dari mana itu ketakutan banget," imbuhnya.
Namun, Umi Pipik selalu ingat pesan ayahnya sebelum meninggal untuk tidak menggantungkan hidupnya pada orang lain.
Sejak itu, Umi Pipik pegang teguh nasihat sang ayah untuk menjalani hidupnya.
"Begitu ditinggal Uje, saat saya kehilangan almarhum bapak saya baru memberikan nasihat saat beliau sakit, di rumah sakit beliau masih kasih nasihat ke saya kamu nggak boleh nangis kamu itu punya tangan punya kaki harus kuatkan tangan sama kaki kamu ikhtiar jangan hidup dari belas kasihan dari orang lain, itu yang saya pegang nasihat dari ayah saya," tutur Umi Pipik.
Mulai dari saat itu hingga sekarang ini, Umi Pipik berhasil bangkit kembali tanpa sedikitpun menerima belas kasihan dari orang.
"Jadi itu uang saya pegang terus, saya nggak mau hidup dari belas kasihan orang lain," pungkasnya.
(*)
Source | : | YouTube |
Penulis | : | Anggita Nasution |
Editor | : | Nesiana Yuko Argina |