Laporan Wartawan Grid.ID, Daniel Ahmad
Grid.ID - Sebuah novel berjudul 'Air Mata Api', karya Piter Abdullah Redjalam yang terinsipitasi dari Cerita dan pesan lagu-lagu Iwan Fals tentang kaum kusam atau potret kehidupan sosial resmi diluncurkan, Kamis (3/9/2020).
Hal ini sangat spesial bagi legenda musik Indonesia tersebut, sebab berbarengan dentan peluncuran tersebut juga Iwan Fals tengah berulang tahun yang ke 59.
“Terima kasih sudah datang di hari yang spesial ini kebetulan hari lahirnya beliau,” kata tim Tifa Rambu Managemet, Cikal, yang juga putri Iwan seperti dikutip Grid.ID dari jumpa pers virtual.
Menceritakan sedikit, Cikal menyebut buku yang diluncurkan sudah pasti berjenis sastra dari berbagai kisah lagu-lagu lawas sang legenda.
“Novelnya tuh ada 12 lagu di situ, tiap lagu ada ceritanya sendiri ada pakai quote menurut aku tulisannya kaykak lebih ke sastra,” ungkapnya.
Iwan sendiri cukup tak menyangka karyanya diangkat dalam bentuk sastra, karena dirinya sempat lama tak membaca buku yang cukup serius dan lebih sering bermain media sosial.
Baca Juga: Namanya Dipakai dalam Kasus Pencurian Motor di Jember Jawa Timur, Iwan Fals: Mungkin Kepepet..
“Bacaan cukup serius udah lama (gak baca), pas kuliah lah, sekarang males apalagi pas reformasi banyak banget” ujarnya
“Akhirnya kok malah jadi gak ngerti apa-apa ya tapi karena ada pekerjaan ini dan ada hunungannya sama ekspresi saya mau gak mau,” ungkapnya.
Selain berkaitan dengan karyanya, Iwan pun takjub dengan daya imajinsi yang dibawakan penulis meskipun hanya ditransformasikan melalui liriknya.
“Saya pikir wah ini gila juga ya."
"Saya di ajak ke tahun 1967 waktu itu gara juki itu salah satu dinovel berarti ditarik 67-16 itu 51 padahal saya dibuat lagu itu tahun 81 71 88 gitu kok bisa gitu ya imajinasi itu seperti itu,” kata Iwan.
“Ya saya senang sekali coba baca yang tadinya malas itu kan kok seru juga ya,” ujarnya
Secara pribadi, bagi Iwan buku ini menjadi obat untuk masa pandemi.
“Cukup menjadi obat saya yang biasa 140 karakter itu, bisanya update lagi cepetin."
"Twitter itu membuat saya jadi tenang. Asik. Tapi membuat rasa gelisah aneh yang kadang sampe kepala nyut nyut panas tapi mulai baca selembar selembar lumayan aga tenang,” ucap Iwan.
“Yaudah saya mendoakan aja (sukses bukunya), Saya gak mau banyak komentar karena kesenin itu seperti gelas yang dilempar ke lantai pecahannya kita gak terduga."
"Jadi kalau pek gitu kesenian jadi keseinan tuh gitu kita gak pernah tahu,” tambahnya.
Tak hanya itu, peluncuran buku tersebut juga menjadi rangakain kegitan A Road to Live Intimate Concert ‘Di Balik Nyanyian’ Iwan Fals setelah 45 tahun berkarya.
“Yang exciting karena papa ku kan penyanyi ya kita buat sesuatu kegiatan bernyanyi kita rencananya inshaallah semunya semuanya lancar,” tutur Cikal.
“Nanti rencananya di 9 oktober kita akan buat konser gitu jadi akan live stream nanti detailnya menyusul kali yah,” sambugnnya.
“Mungkin ada penonton yang datang ke sini tapi gak banyak mungkin sisanya live stream yah,” jelasnya.
Tak hanya konser untuk jangka panjang, hasil dari adaptasi ini juga akan dinaikan ke layar lebar.
“Nah abis dari doain aja pokoknya penginnya 2021 kita pengin bikin film. Kita sebuti aja kali ya (nanti ada) trilogi,” tutup Cikal.
Adapun lagu-lagu Iwan Fals yang menginapirasi pembuatan novel ‘Air Mata Api’ ini di antaranya: Berandal Malam di Bangku Terminal, Rindu Tebal, Azan Subuh Masih di Teling, Nak, Ujung Aspal Pondok Gede, Do’a Istri Seorang Bromocorah, Antara Aku dan Bekas Pacarmu, Sugali, Ada Lagi yang Mati, Jangan Tutup Dirimu, Air Mata Api, dan Aku Antarkan.
(*)
Viral Rumah Dijual Rp 27 Juta di Yogyakarta, Kondisinya Horor dan Bikin Merinding, Akan Dibeli Joko Anwar?
Penulis | : | Daniel Ahmad |
Editor | : | Nindya Galuh Aprillia |