Grid.ID - Bulan lalu, Presiden AS Donald Trump mengumumkan kesepakatan normalisasi hubungan antara Israel dan UAE.
Namun, dalam pengumuman tersebut tidak disebutkan diskusi penjualan senjata yang terjadi antara AS dan Emirates.
Kemudian, Kantor Perdana Menteri bulan lalu mengatakan bahwa Netanyahu "telah menentang penjualan jet F-35 dan senjata canggih lainnya dalam bentuk apapun di Timur Tengah, termasuk negara-negara Arab yang berdamai dengan Negara Israel."
Netanyahu menambahkan bahwa dia telah menyatakan posisi ini dalam beberapa bulan terakhir kepada Duta Besar AS untuk Israel David Friedman dan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo.
Pejabat Israel yang terlibat dalam kemajuan hubungan antara Israel dan UEA mengatakan kepada Haaretz bahwa Israel tidak mengubah oposisi lama untuk menjual jet F-35 dan senjata canggih lainnya ke negara Teluk, meskipun ada kesepakatan.
Namun, sebuah sumber mengklaim bahwa Netanyahu berbohong ketika dia mengatakan bulan lalu bahwa perjanjian untuk menormalkan hubungan dengan UEA tidak termasuk perjanjian Israel untuk penjualan senjata antara negara Teluk dan AS.
“Perjanjian damai dengan UEA tidak termasuk klausul apa pun tentang masalah, dan Amerika Serikat mengklarifikasi kepada Israel bahwa itu akan selalu menjaga keunggulan kualitatif Israel, "kata Netanyahu pada saat itu.
Menurut laporan tersebut, selain jet tempur F-35 dan drone Reaper, kesepakatan itu juga melibatkan penjualan jet EA-18G Growler, pesawat perang elektronik yang dapat mengganggu pertahanan udara musuh.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Intisari Online |