Grid.ID - Pandemi Covid 19 telah membawa banyak perubahan dalam kehidupan kita.
Salah satu yang terdampak oleh pandemi ini adalah mereka yang membutuhkan pasokan darah.
Di satu sisi kebutuhan akan persediaan darah makin meningkat selama masa pandemi, di sisi lain jumlah stok darah justru menipis akibat kekhawatiran masyarakat melakukan donor darah dalam situasi sekarang ini
Menurut dr Linda Lukitari Waseso, Ketua Bidang Unit Donor Darah Pengurus Pusat Palang Merah Indonesia, setelah diumumkannya bahwa di Indonesia ditemukan kasus Covid 19, dan muncul work from Home, social distancing, kegiatan donor darah di hampir sebagian besar Unit Donor Darah PMI mengalami penurunan rata-rata 30-50%.
Banyak instansi ataupun masyarakat yang sedianya sudah dijadwalkan melakukan donor darah, membatalkan kegiatannya karena ketakutan tertular COVID-19 karena berkumpulnya massa.
Padahal kegiatan transfusi darah di RS tetap berlangsung dan dibutuhkan.
Apalagi saat ini merebak penyakit demam berdarah sehingga banyak dibutuhkan darah, begitu juga pasien yang rutin perlu transfusi darah seperti Thalasemia.
PMI sendiri sudah melakukan berbagai antisipasi menanggapi kekhawatiran pendonor.
Saat ini, PMI menerbitkan protokol pencegahan penyebaran COVID 19 terkait pelaksanaan Donor Darah.
Di dalam protokol juga sudah diinstruksikan apa yang seharusnya dilakukan termasuk social distancing misalnya, dengan mengatur tempat duduk pendonor, serta selalu melakukan desinfektan baik untuk donorchair maupun untuk alat-alat yang lain yang dengan standar yang ditetapkan oleh pemerintah.
Sementara untuk para pendonor diwajibkan mengisi kuesioner, terkait dengan kemungkinan apabila si calon donor apakah masuk ODP atau PDP.
Keprihatinan inilah yang menjadi pendorong bagi Yanti Airlangga mengajak 8 komunitas perempuan membentuk Gerakan Donor Darah Perempuan Indonesia untuk bahu membahu bersama PMI, meringankan beban para pasien yang membutuhkan pasokan darah.
Baca Juga: Mengindap Plasenta Previa, Alice Norin Pastikan Tak Bisa Lahiran Normal
Melibatkan Perempuan Jenggala, Dharma Wanita Persatuan, PP LIPI, Pertiwi Indonesia, PUN, YBI, PSKD dan Geronimo, Gerakan Donor Darah Perempuan Indonesia menyelenggarakan donor darah bersama pada hari Sabtu, 5 September 2020 dengan mengajak sebanyak mungkin elemen masyarakat untuk berpartisipasi.
Acara donor darah bersama yang juga ditandai dengan Deklarasi Gerakan Donor Darah Perempuan Indonesia ini diadakan di Golf Gallery Ballroom Pondok Indah Golf Course, dari pukul 08.00 hingga pukul 17.00 WIB.
Ibu Vicky W. Kartiwa sebagai Ketua GDDPI mengatakan bahwa, Gerakan Donor Darah Perempuan Indonesia dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir untuk berdonor.
Calon pendonor mencuci tangan sebelum memasuki area di tempat cuci tangan yang telah disediakan, dan diukur suhu tubuhnya menggunakan thermo gun, dengan batas maksimal 37,3 derajat Celcius.
Panitia menyediakan masker medis dan memastikan calon pendonor menggunakan masker dengan baik dan benar.
Setiap peralatan yang digunakan oleh calon pendonor secara bergantian akan disemprot disinfektan.
Panitia tetap memberlakukan physical distancing di ruang donor untuk Registrasi PMI, cek HB, dan cek dokter.
Ruang tunggu calon pendonor yang lolos screening sesuai protokol kesehatan dan calon pendonor diwajibkn mengganti masker dengan masker medis dan pengaturan jarak ranjang pengambilan darah sesuai standar PMI.
Langkah awal Gerakan Donor Darah Perempuan Indonesia ini diharapkan bisa menjadi kegiatan yang berkesinambungan.
Agar meskipun Pandemi Covid-19 berakhir nanti, aksi donor darah membantu PMI bisa tetap menjadi kontribusi yang mampu menggerakkan hati masyarakat.
Setetes darah kita hari ini, bisa memberi sejuta harapan dan penyelamat yang sangat berarti bagi saudara-saudara kita yang membutuhkan.
(*)
Terekam CCTV Siswi SMK di Medan Melahirkan Berdiri di Depan Warung, Bingung Siapa Bapaknya
Penulis | : | Grid |
Editor | : | Irene Cynthia Hadi |