Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Siapa sih yang nggak doyan kentang goreng?
Rasanya yang gurih dan terksturnya yang garing memang cocok jadi camilan dalam kondisi apa pun.
Disantap siang hari atau malam hari saat santai, kentang goreng memang tak pernah mengecewakan.
Namun dibalik kenikmatan tersebut, kamu harus tahu fakta di bawah ini.
Mengutip laman Kompas.com, ternyata bahaya gorengan terhadap kesehatan tak sekadar membuat gemuk.
Lebih dari itu, hobi memakan kentang goreng dua kali seminggu meningkatkan risiko kematian.
Demikian menurut sebuah studi yang dilakukan selama 8 tahun dengan melibatkan 4.400 pria dan wanita berusia antara 45 dan 79 tahun.
Di akhir penelitian, 236 orang meninggal dunia.
Para peneliti menemukan, orang-orang yang mengkonsumsi kentang goreng lebih dari dua kali dalam seminggu, memiliki risiko kematian yang tinggi.
Walau begitu, memang tidak ditemukan hubungan langsung antara menyukai kentang goreng dan kematian.
Kentang goreng dianggap tidak sehat karena selain mengandung lemak tinggi yang berasal dari minyak goreng, makanan ini juga sering ditambah garam yang banyak.
Bila sering dikonsumsi, bukan hanya menyebabkan kegemukan, tapi juga bisa membuat lemak darah tidak sehat dan tekanan darah meningkat.
Hal senada juga dijelaskan oleh seorang professor di Harvard.
Dikutip Grid.ID dari laman Sajian Sedap, ia menjelaskan jika satu porsi kentang goreng hanya boleh diisi enam potong saja.
Tentunya hal tersebut tidak bisa langsung diterima oleh semua orang bukan.
Tapi Profesor Eric Rimm, dari departemen nutrisi Harvard University, mengatakan mereka adalah ‘bom kanji’ dan setengah lusin hal yang harus dibatasi.
Hal tersebut dikarenakan setelah itu kita harus memuaskan selera makan kita dengan salad jika kita ingin menghindari kondisi jantung yang mengancam jiwa.
Komentar Dr. Rimm, dalam sebuah artikel untuk New York Times, membuat kehebohan dunia maya, tetapi komunitas medis mengatakan bahwa ia memiliki poin yang bagus.
Lebih dari enam potong kentang goreng dapat membuat kita pada risiko kondisi jantung yang parah.
Tingkat penyakit jantung meningkat dan kemajuan untuk mencegah kematian akibat penyakit jantung itu melambat.
Hal itu dikarenakan banyak orang cenderung mengonsumsi makanan berlemak, berminyak, asin, manis, dalam porsi berlebih, dan benci olahraga.
Dalam 25 tahun terakhir, ukuran porsi rata-rata setiap tempat makan cepat saji menetapkan berlipat ganda atau tiga kali lipat.
Satu porsi kentang goreng rata-rata 15 potong, bahkan sebagian besar restoran melayani sekitar 55 potong.
Saran Dr. Rimm ini didasarkan pada penelitian dalam The American Journal of Clinical Nutrition oleh para peneliti Italia.
Mereka menemukan bahwa orang yang menghindari kentang goreng sama sekali, hidup enam bulan lebih lama daripada mereka yang memanjakan diri.
Orang yang makan kentang goreng dua atau tiga kali seminggu memiliki risiko diabetes, obesitas, dan penyakit kardiovaskular yang lebih tinggi.
Bagi kebanyakan orang Amerika, ternyata menghilangkan konsumsi kentang goreng bukanlah hal yang mudah.
Itulah keprihatinan Dr Rimm.
Bila ingin sehat, batasi asupan gorengan.
Pilihlah camilan atau makanan sampingan lain yang lebih sehat seperti sayuran, buah, kacang rebus, atau yogurt.
(*)
Viral, Pembeli Curhat Disuruh Bayar Biaya Pakai Sendok dan Garpu Saat Makan di Warung Mie Ayam, Nota Ini Jadi Buktinya
Source | : | Kompas.com,SajianSedap.com |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Okki Margaretha |