Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Ginekomastia adalah peningkatan jumlah jaringan kelenjar payudara pada laki-laki yang disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon estrogen dan testosteron.
Ginekomastia dapat mempengaruhi satu atau kedua payudara, terkadang tidak merata.
Dilansir Grid.ID dari Mayoclinic, bayi baru lahir, anak laki-laki yang mengalami pubertas, dan pria yang lebih tua dapat mengalami ginekomastia sebagai akibat dari perubahan normal dalam kadar hormon, meskipun penyebab lain juga ada.
Umumnya, ginekomastia bukanlah masalah yang serius, tetapi bisa jadi sulit untuk mengatasinya.
Pria dewasa dan anak laki-laki dengan ginekomastia terkadang mengalami nyeri di payudara mereka dan mungkin merasa malu.
Ginekomastia bisa hilang dengan sendirinya.
Jika terus berlanjut, pengobatan atau pembedahan dapat membantu.
Gejala
Tanda dan gejala ginekomastia meliputi:
· Jaringan payudara bengkak
· Nyeri payudara
Temui dokter jika memiliki:
· Pembengkakan
· Nyeri atau nyeri tekan
· Keluarnya cairan dari puting susu di salah satu atau kedua payudara
Penyebab
Ginekomastia dipicu oleh penurunan jumlah hormon testosteron dibandingkan dengan estrogen.
Penurunan tersebut dapat disebabkan oleh kondisi yang menghalangi efek testosteron, mengurangi testosteron, atau meningkatkan kadar estrogen.
Hormon testosteron dan estrogen mengontrol karakteristik seks baik pada pria maupun wanita.
Testosteron mengontrol ciri-ciri pria, seperti massa otot dan rambut tubuh.
Estrogen mengontrol sifat-sifat wanita, termasuk pertumbuhan payudara.
Kebanyakan orang menganggap estrogen sebagai hormon khusus wanita, tetapi pria juga memproduksinya, meskipun biasanya dalam jumlah kecil.
Kadar estrogen pria yang terlalu tinggi atau tidak seimbang dengan kadar testosteron dapat menyebabkan ginekomastia.
· Ginekomastia pada bayi
Lebih dari separuh bayi laki-laki dilahirkan dengan payudara yang membesar karena efek estrogen ibu mereka.
Umumnya, jaringan payudara yang membengkak hilang dalam dua hingga tiga minggu setelah lahir.
· Ginekomastia selama pubertas
Ginekomastia yang disebabkan oleh perubahan hormon selama masa pubertas relatif umum terjadi.
Dalam kebanyakan kasus, jaringan payudara yang membengkak akan hilang tanpa pengobatan dalam waktu enam bulan hingga dua tahun.
· Ginekomastia pada orang dewasa
Prevalensi ginekomastia memuncak lagi antara usia 50 dan 69 tahun.
Setidaknya 1 dari 4 pria dalam kelompok usia ini terpengaruh.
Zat yang dapat menyebabkan ginekomastia antara lain:
· Alkohol
· Amfetamin, digunakan untuk mengobati gangguan attention-deficit / hyperactivity
· Ganja
· Heroin
· Metadon (Metadosa, Dolofin)
Pengobatan
Sejumlah obat dapat menyebabkan ginekomastia, yaitu:
1. Anti-androgen digunakan untuk mengobati prostat yang membesar, kanker prostat dan kondisi lainnya. Contohnya termasuk flutamide, finasteride (Proscar, Propecia) dan spironolactone (Aldactone, Carospir)
2. Steroid anabolik dan androgen, yang diresepkan oleh dokter untuk kondisi tertentu atau terkadang digunakan secara ilegal oleh atlet untuk membangun otot dan meningkatkan kinerja
3. Obat AIDS, ginekomastia dapat berkembang pada laki-laki yang positif HIV dan menerima rejimen pengobatan yang disebut terapi antiretroviral yang sangat aktif.
4. Obat anticemas, seperti diazepam (Valium)
5. Antidepresan trisiklik
6. Antibiotik
7. Obat maag, seperti obat bebas simetidin (Tagamet HB)
8. Pengobatan kanker
9. Obat jantung, seperti digoxin (Lanoxin) dan penghambat saluran kalsium
10. Obat pengosongan perut, seperti metoclopramide (Reglan)
Beberapa kondisi kesehatan dapat menyebabkan ginekomastia dengan memengaruhi keseimbangan normal hormon, yaitu:
1. Hipogonadisme
Kondisi yang mengganggu produksi testosteron normal, seperti sindrom klinefelter atau insufisiensi hipofisis, dapat dikaitkan dengan ginekomastia.
2. Penuaan
Perubahan hormon yang terjadi seiring penuaan normal bisa menyebabkan ginekomastia, terutama pada pria yang kelebihan berat badan.
3. Tumor
Beberapa tumor, seperti yang melibatkan testis, kelenjar adrenal atau kelenjar pituitari, dapat menghasilkan hormon yang mengubah keseimbangan hormon pria-wanita.
4. Hipertiroidisme
Dalam kondisi ini, kelenjar tiroid menghasilkan terlalu banyak hormon tiroksin.
5. Gagal ginjal
Sekitar setengah dari orang yang dirawat dengan dialisis mengalami ginekomastia karena perubahan hormonal.
6. Gagal hati dan sirosis
Perubahan kadar hormon yang berhubungan dengan masalah hati dan obat sirosis berhubungan dengan ginekomastia.
7. Malnutrisi dan kelaparan
Ketika tubuh kekurangan nutrisi yang memadai, kadar testosteron turun sementara kadar estrogen tetap sama, menyebabkan ketidakseimbangan hormon.
Ginekomastia juga bisa terjadi saat nutrisi normal kembali normal.
(*)
Tangis Nunung Pecah saat Singgung Soal Kariernya di Dunia Hiburan, Sebut Perannya Kini Sudah Tergantikan
Source | : | mayoclinic.org |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Nesiana |