Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Siapa sih yang tidak ingin bahagia? Pasti semua orang menginginkan kebahagiaan dalam hidupnya.
Beberapa fakta ilmiah tentang kebahagiaan ini sangat menarik.
Mungkin kamu berpikir bahwa tipe orang-orang pada umumnya adalah bahagia atau tidak bahagia.
Baca Juga: Sempat Berpikir Rujuk dengan Gading Marten, Gisella Anastasia Terang-terangan Bicara pada Wijin
Yang benar adalah bahwa ada lebih banyak emosi kebahagiaan daripada itu.
Ada begitu banyak subtopik untuk dipertimbangkan ketika kita memikirkan kebahagiaan.
Misalnya, ada manfaat kebahagiaan bagi tubuh kita.
Baca Juga: Siapkan Mini Konser, IU Rela Syuting 14 jam hingga Nyanyi 60 Lagu, Staf Produksi Menangis Tersentuh!
Dilansir Grid.ID dari Bustle, kebahagiaan secara keseluruhan adalah gagasan yang kompleks yang telah dipelajari naik turun selama bertahun-tahun.
Kamu perlu menyimak 11 fakta ilmiah tentang kebahagiaan di bawah ini:
Bahagia bukan hanya terdengar menyenangkan, tapi juga menyehatkan bagi tubuh kita.
Secara khusus, kebahagiaan dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan kita.
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Psychosomatic Medicine menemukan orang yang memiliki emosi lebih positif cenderung tidak terserang flu biasa.
Dalam hal kebahagiaan, dengan membuat orang lain bahagia, kita juga bisa membuat diri kita sendiri bahagia.
Menurut Huffington Post, melakukan perbuatan baik adalah salah satu cara tercepat untuk mendapatkan kebahagiaan dalam hidup kita sendiri.
Hal tersebut mencatat banyak penelitian telah menunjukkan orang yang menyumbang untuk amal, misalnya, akan merasa lebih bahagia berkat pemicu perasaan penghargaan.
Penelitian selanjutnya menemukan bahwa otak juga didorong untuk melakukan lebih banyak hal baik.
Jika kamu pernah berasumsi bahwa kebahagiaan adalah sesuatu yang sepenuhnya berada dalam kendali sendiri, cobalah pikirkan lagi.
Menurut peneliti dari University of Minnesota, sebagian dari kebahagiaan kamu diwarisi.
Para peneliti melakukan studi pada pasangan kembar identik, dan menemukan bahwa pada waktu tertentu sekitar setengah dari kebahagiaan mereka berkorelasi dengan genetika.
Pernah mendengar seseorang berkata, "Berhenti cium bunga mawar"?
Ini mungkin bukan ide yang buruk, loh
Menurut sebuah studi oleh para peneliti Universitas Rutgers, mereka yang terpapar aroma bunga tiga kali lebih mungkin untuk bahagia.
Sepertinya ini cara yang cukup sederhana untuk meningkatkan mood.
Fakta menarik lainnya, mereka yang dibayar per jam di pekerjaan dibandingkan membuat laporan gaji tetap menjadi lebih bahagia.
Hal itu menurut sebuah studi dari jurnal Personality and Social Psychology Bulletin.
Mengapa demikian?
Para peneliti berteori ini bisa jadi karena karyawan dapat lebih fokus pada nilai waktu mereka di setiap gaji, sehingga meningkatkan kebahagiaan.
Pernahkan kamu bertanya-tanya, apakah uang benar-benar dapat membeli kebahagiaan?
Namun, menurut sains, tampaknya hubungan lebih penting dari uang.
Fast Company melaporkan sebuah studi dari Journal of Socio-Economics yang menemukan kepuasan hubungan (romantis atau platonis) memainkan lebih banyak peran dalam kebahagiaan daripada uang.
Menurut sebuah studi tahun 2010 dari jurnal BMC Medical Research Methodology, warna-warna cerah berjalan seiring dengan kebahagiaan.
Hal ini terutama berlaku untuk warna kuning.
Penelitian menemukan, karena orang yang lebih bahagia menyukai warna itu.
Sebaliknya, abu-abu paling erat kaitannya dengan kecemasan dan depresi dalam penelitian ini.
Sebuah studi tahun 2005 yang diterbitkan dalam Journal of Consulting and Clinical Psychology mengamati wanita yang menderita radang sendi dan nyeri kronis.
Menurut penelitian tersebut, mereka yang mengalami lebih banyak emosi positif kebahagiaan dan antusiasme, akan cenderung tidak mengalami rasa sakit.
Dunia di luar kantor bisa menjadi tempat yang menyenangkan.
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Global Environmental Change, berada di luar ruangan membuat orang lebih bahagia.
Tempat ideal untuk kebahagiaan adalah tempat di luar ruangan dan di dekat air saat cuaca hangat.
Kamu mungkin mengira "holiday blues" hanyalah mitos.
Namun, ternyata banyak orang yang mengalaminya, terutama wanita.
Menurut survei yang dilakukan oleh Greenberg Quinlan Rosner Research, 44 persen wanita dan 31 persen pria mengalami holiday blues.
Menurut penelitian British Medical Journal, kita bisa merasa bahagia hanya dengan berada di dekat orang lain yang bahagia.
Oleh karena itu, kebahagiaan diklaim oleh penelitian bisa menular.
Jika seseorang bahagia, mereka bisa membuat kita bahagia dan sebaliknya kita bisa membuat orang lain bahagia.
(*)
Viral Polisi Tembak Polisi, AKP Dadang Iskandar Nekat Tembak Juniornya hingga Tewas, Ternyata Sempat Beri Ancaman Ini ke Polisi Lain
Source | : | bustle.com |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Okki Margaretha |