Kolektor mengatakan bahwa meskipun cantik, sebagian besar koleksi Truong harganya relatif murah.
Kendati dia juga memiliki beberapa barang yang berasal dari abad ke-17 dan ke-18.
Mendapat kritik tersebut, Truong tidak peduli dengan nilai finansial dari koleksinya. Yang dia inginkan hanyalah melestarikan budaya negaranya.
Untuk memastikan koleksinya hidup lebih lama darinya, dia telah memberi tahu anak-anaknya bahwa mereka tidak boleh menjual atau menghancurkan rumah setelah kematiannya. A
nak-anak Truong diberitahu kalau mereka bisa tinggal di dalamnya atau membangunnya sendiri.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Takut Dicuri dan Dijual Keluarga, Pria Ini Tempelkan Seluruh Porselen Koleksinya ke Rumah"
(*)
Penulis | : | None |
Editor | : | Winda Lola Pramuditta |