Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Ketika membeli makanan di luar, kita pasti menggunakan plastik untuk mengemas dan membawanya.
Apalagi saat pandemi Covid-19 seperti ini, pilihan membawa makanan ke rumah menjadi yang terbaik daripada makan di lokasi membeli.
Namun, kita perlu mengetahui fakta di bawah ini.
Baca Juga: Waspada Makanan Impor! Virus Corona Ditemukan dalam Cumi Kemasan di China
Dilansir Grid.ID dari Kompas.com, penelitian terbaru di Taiwan menjelaskan bahwa kebiasaan mengemas makanan panas dengan kantong plastik dapat meningkatkan risiko kanker payudara.
Menurut Oriental Daily, Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan di Taiwan mengatakan bahwa pada tahun 2014, kanker payudara adalah penyakit yang memiliki jumlah pasien tertinggi di sana.
Bahkan, ada lebih dari 10 ribu pasien kanker payudara setiap tahunnya.
Disampaikan oleh direktur pusat kanker payudara di Rumah Sakit Memorial Sakit Shin Kong Wu Ho Su, Zheng, orang Taiwan umumnya menderita kanker payudara setelah menopause atau sebelum usia 40 tahun.
Zheng juga menyatakan bahwa salah satu yang mungkin menjadi penyebab utama penderita kanker payudara sebelum usia 40 tahun adalah kebiasaan membeli makanan panas untuk di bawa dalam kantong plastik atau wadah tipis yang menjadi kebiasaan orang Taiwan, termasuk oleh kebanyakan orang Indonesia.
Dijelaskan oleh Zheng, panas dari makanan di kantong plastik dapat menyebabkan pelepasan bahan kimia berbahaya yang diserap oleh makanan dan dikonsumsi oleh manusia.
Tak Kalah Ganteng dari Kiesha Alvaro, Putra Pasha Ungu dan Adelia Wilhelmina Ternyata Cerdas dan Berprestasi
Source | : | Kompas.com,IDea Online |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Deshinta N |