Grid.ID - Warga Pedukuhan Tlogolelo tak menyangka jika arisan yang mereka gelar bersama para tetangga telah berimbas pada penularan covid-19.
Sebanyak 16 orang positif Covid-19 berada di salah satu RT pada Pedukuhan Tlogolelo, Kalurahan (Desa) Hargomulyo, Kapanewon (Kecamatan) Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Mereka sedikitnya berasal dari lima keluarga.
Mayoritas penderita menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing dalam satu blok RT yang juga tengah dikarantina. Beberapa ada yang diisolasi di rumah sakit.
“Yang diisolasi di (RT) sini sembilan orang, sejak hasil swab kami terima semalam. Mereka terdiri lima orang satu keluarga kami jadikan satu. Dua di rumah sendiri-sendiri. Dua lagi masih ada keluarganya, tapi dikondisikan berjaga-jaga,” kata Dukuh (Kepala Dusun) Tlogolelo, Wisnu Broto, di posko penjagaan isolasi, Sabtu (19/9/2020).
Wisnu mengaku prihatin Covid-19 menimpa wilayahnya dalam jumlah yang banyak. Semua diduga terkait dengan sebuah pertemuan RT.
Warga berkumpul di sana untuk menggelar arisan sebagaimana rutinitas kegiatan RT.
Sebenarnya, kata Wisnu, Tlogolelo adem ayem dan baik-baik saja. Belum pernah ada kasus corona yang menjangkit di sana.
Kegiatan masyarakat mulai berjalan seperti biasa seiring adaptasi kebiasaan baru (AKB).
Semua aktivitas kembali berlangsung, tetapi tetap dengan memperhitungkan protokol kesehatan.
Kegiatan olahraga terlihat hidup, seperti voli dan sepak bola, anak-anak bermain, bahkan arisan RT sempat berjalan dua kali.
"Arisan pertama baik-baik saja. Setelah pengundian, didapati arisan berikutnya di rumah keluarga lain, tapi di bulan berikutnya," kata Wisnu.
Arisan kedua berlangsung pada awal September di salah satu rumah warga yang kerjanya pedagang ikan.
Keluarga ini biasa berdagang ikan ke pasar-pasar dan kecamatan sebelah.
Tak lama usai pertemuan RT, salah satu anggota keluarga pedagang ikan ini mengeluh sakit.
Ia laki-laki (64), lantas menjalani perawatan beberapa hari di puskesmas, kemudian dirujuk ke RS Akademik UGM.
Hasil swab menunjukkan, pria ini positif Covid-19, sekaligus menyandang kasus positif ke-93 (KP 93) di Kulon Progo.
Puskesmas segera melaksanakan penyelidikan epidemiologi ke kontak erat KP 93.
Tiga anggota keluarga KP 93 menyusul dinyatakan positif, yakni KP 100, KP 101, dan KP 102.
Ketiganya kemudian menjalani isolasi di RS Nyi Ageng Serang dan Rumah Singgah Teratai.
Sejak itu, warga menyepakati untuk mengisolasi satu RT dengan cara membuat portal jalan masuk blok RT.
Bercermin pada riwayat pertemuan RT di rumah KP 93, maka keputusan isolasi dinilai lebih baik.
“Kami langsung karantina. Dilakukan swab yang ketiga pengembangan dari arisan. Digoleki kabeh (dicari semua). Tujuh nama kontak erat di-swab, tiga positif,” kata Wisnu.
Baca Juga: Susah Payah Pinjam Uang Demi Beli Tas Hermes, Ibunda Youtuber Rachel Venya Diduga Kena Tipu
Ketiganya menjalani isolasi mandiri, yakni KP 108 yang seorang lansia usia 60 tahun, KP 109 seorang lansia 80 tahun, dan perempuan setengah baya usia 57 tahun menjadi KP 110.
Penyelidikan epidemiologi terus berlangsung. Sebanyak 23 orang lagi menjalani swab.
“Kami baru mendapat kabar semalam bahwa sembilan orang (dari 23) lagi positif,” kata Wisnu.
Semuanya tanpa gejala dan kini menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing.
“Kabarnya, karena RSUD penuh, maka belum ada tempat. Mereka terpaksa di rumah, sementara menunggu Rumah Singgah Teratai penuh. Sementara masih di rumah yang sembilan ini,” kata Wisnu.
Wisnu mengungkapkan, warga lain tidak tinggal diam. Warga dan kantor kelurahan membantu keperluan mereka yang isolasi baik berupa logistik sehari-hari.
“Ada kerja sama dengan pihak desa,” kata Wisnu.
Sementara itu, Mandar asal Karangsari, Purworejo, Jawa Tengah, tampak di sekitar lokasi portal.
Ia membawa 11 kilogram telur, berkardus-kardus sayur, dan buah. Semua pesanan bagi warga isolasi di sana.
“Ini pesanan warga isolasi. Kami hanya mengirim saja, nanti mereka yang mengambil di sini,” kata Mandar.
Wisnu mengatakan, mereka menggunakan cara ini. Orang luar dilarang masuk, sedangkan logistik diambil sendiri oleh warga di pintu portal.
Tracing pedagang pasar
Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kulon Progo melakukan tracing kontak erat keluarga pedagang ikan Tlogolelo ini hingga ke dua pasar, yakni Pasar Pripih di Kokap dan Pasar Glaeng di Temon.
Alhasil, sembilan reaktif dari 177 orang yang ikut rapid test di Pripih dan tiga reaktif di Pasar Glaeng.
“Akan dilakukan swab kepada yang reaktif,” kata Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kulon Progo Baning Rahayujati via pesan.
Gugus Tugas mengungkapkan, hingga Minggu (20/9/2020) sore, total positif Covid-19 Kulon Progo mencapai 144 kasus.
Sebanyak 10 dari 140 kasus itu merupakan kasus terbaru, terdiri sembilan kasus asal Tlogolelo dan satu kasus kematian karena positif Covid-19.
Kasus kematian menimpa KP 140 asal Kapanewon Sentolo.
“Kasus KP 131–KP 139 memiliki riwayat kontak erat dengan KP 101. Mereka isolasi mandiri dan yang KP 139 di Rumah Singgah Teratai,” kata Baning.
Sementara itu, sebanyak 72 kasus sembuh, 49 positif dan menjalani isolasi mandiri, sedangkan 17 kasus dalam perawatan.
Kulon Progo mencatat empat kematian akibat Covid-19.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Arisan RT Digelar, 16 Orang Positif Covid-19"
(*)
Amanda Manopo Kenakan Pakaian Hanya Sekali Pakai, Sang Artis Bongkar Nasib Baju-baju yang Sudah Pernah Dipakai
Penulis | : | None |
Editor | : | Winda Lola Pramuditta |