Grid.ID - Sampai saat ini, negara-negara besar di dunia berlomba-lomba untuk membuat sistem persenjataan mereka maju dari negara lain.
Peserta utama dalam perlombaan ini masihlah AS, China, dan Rusia.
Departemen Pertahanan AS atau Pentagon bahkan telah menjadikan pengembangan senjata nuklir China sebagai perhatian khusus.
Penambahan jumlah hulu ledak nuklir China untuk pertama kalinya dibahas secara khusus dalam laporan tahunan Pentagon yang rilis awal bulan September ini.
Berbeda dengan AS yang berhak menggunakan senjata nuklir jika terjadi konflik, Rusia dan China memiliki kebijakan yang berbeda.
Rusia mengizinkan penggunaan senjata nuklir hanya jika terjadi agresi nuklir berskala besar.
Sementara China baru akan menggunakan senjata nuklir jika menerima serangan nuklir.
Jenderal Timothy Ray, kepala Komando Serangan Global Angkatan Udara AS, dalam wawancaranya dengan Air Force Times membeberkan sejumlah rencana AS untuk menghadapi perang nuklir yang bisa saja terjadi.
Talitha Curtis Bongkar Kelakuan Ibu Angkat, Pernah Sodorin Dirinya ke Om-om di Usia 13 Tahun Demi Hal Ini
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Intisari Online |