Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Siapa sih yang nggak doyan mi instan?
Jika disuguhkan mi instan saat masih kenyang saja, rasanya kita sulit menolak, bukan?
Bukan haya itu, harga yang ekonomis dan pembuatannya yang mudah membuat mi instan kian digemari banyak kalangan.
Tak heran ada sebagian orang yang mengonsumsinya setiap hari.
Namun, kamu perlu tahu fakta tentang mi instan ini.
Dilansir Grid.ID dari Grid Health, penelitian yang dilakukan oleh Dr Hyun Joon Shin di Amerika menunjukkan risiko kesehatan yang besar bagi wanita yang sering makan mi instan.
Hasil studi yang dipublikasikan dalam Journal of Nutrition itu menyebutkan, wanita yang mengonsumsi mi instan dua kali atau lebih dalam seminggu akan berisiko lebih tinggi terkena sindrom metabolik dibandingkan dengan yang tidak makan mie instan sama sekali.
Mengutip dari Mayo Clinic, sindrom metabolik adalah akumulasi gangguan kesehatan yang muncul secara bersamaan.
Misalnya peningkatan tekanan darah, kadar gula darah yang tinggi, kelebihan lemak di sekitar pinggang, serta kenaikan kadar kolesterol yang tidak biasa.
Dalam satu bungkus mie instan terdapat bumbu yang mengandung banyak monosodium glutamate (MSG) atau micin dan garam sodium.
Perlu diketahui, setelah selesai menghabiskan satu porsi mi instan, itu berarti sekitar 1.700 miligram sodium akan masuk ke tubuh.
Jumlah tersebut telah mencukupi sekitar 85% kebutuhan garam per hari dari batasan yang telah direkomendasikan.
Bila tubuh mengalami kelebihan garam, akan memberikan dampak buruk bagi kesehatan dalam jangka panjang, seperti peningkatan berat badan, hipertensi, diabetes, dan penyakit jantung.
Beberapa penelitian juga mengatakan bahwa kandungan MSG dapat berdampak negatif lainnya.
Satu studi menemukan bahwa MSG dapat menyebabkan pembengkakan dan kematian sel-sel otak dewasa.
Meskipun MSG kemungkinan aman dalam jumlah sedang, beberapa orang mungkin memiliki sensitivitas terhadap MSG dan harus membatasi asupannya.
Kondisi ini dikenal sebagai kompleks gejala MSG.
Penderita mungkin mengalami gejala-gejala seperti sakit kepala, otot tegang, mati rasa, dan kesemutan.
Mengutip laman Cewek Banget, meskipun menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada Perka BPOM-RI No. 23 tahun 2013, menyatakan bahwa asam glutamat dan garam-garamnya termasuk MSG adalah bahan tambahan pangan yang aman untuk dikonsumsi, tapi hal ini tetap menjadi hal yang kontroversi.
MSG merupakan penyedap rasa yang sering kali digunakan pada beberapa masakan Cina sejak zaman dahulu.
Sebenarnya, MSG tergolong aman dikonsumsi dan bukan hal yang menyebabkan kematian, namun tetap ada takaran dan batasannya.
Oleh karena itu, jika kita terbiasa mengonsumsi mie instan setiap hari, maka mulailah dengan mengurangi porsinya secara perlahan.
Lebih bagus juga diimbangi dengan banyak makan makanan sehat dan bergizi seimbang, seperti buah dan sayur.
(*)
Kimberly Ryder Klarifikasi soal Lemari Plastik yang Jadi Omongan Netizen, Ada Sejarah Miris di Baliknya
Source | : | cewekbanget.grid.id,health.grid.id |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Nurul Nareswari |