Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Yuni Shara merupakan salah satu penyanyi papan atas Indonesia.
Memiliki suara yang indah dan paras cantik, membuat wanita bernama lengkap Wahyu Setyaning Budi ini diterima di belantika musik Indonesia.
Namun, untuk urusan asmara, perjalanan Yuni Shara tak semulus kariernya.
Ia menikah dengan Raymond Manthey pada tahun 1993.
Akan tetapi, pernikahan tersebut hanya bertahan empat bulan dan berakhir dengan perceraian.
Pasalnya, ia mengalami Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).
Kemudian pada 2002, ia menikah dengan Henry Siahaan.
Sama dengan nasib pernikahan pertamanya, Yuni Shara dan Henry Siahaan akhirnya bercerai pada tahun 2008.
Mengutip laman Tribun Jambi, meskipun sudah menikah lagi, Yuni Shara belum bisa benar-benar mengobati rasa traumanya.
“Dari aku nikah pertama, itu aku sudah di-KDRT setiap hari,” kata Yuni Shara saat berbincang dengan Deddy Corbuzier dalam channel YouTube-nya yang tayang 18 Desember 2019.
“Itu yang (pernikahan) pertama aku masih muda, jadi itu sangat membekas,” kata Yuni Shara.
“Jadi aku enggak terlalu kepengin (berhubungan seksual) waktu itu. Jadi kalau aku berhubungan, aku (cuma) melayani, iya.”
“Kalau dia marah, dia kasar. (Setelah itu) dia minta maaf berlebihan, psyco,” kata Yuni Shara.
Sampai pada akhirnya, Yuni Shara menyebutkan kalau dia memilih untuk mencari ‘teman yang tak merepotkan’, alias alat bantu seks untuk memenuhi kebutuhannya.
“Sudah umur tua nih, aku pergi lah ke Holland, saya pergi ke sex shop," tuturnya.
"Karena enggak ada yang tau aku (di Holland), jadi aku tanya-tanya aja."
"Sejak itu aku punya ‘teman’,” kata Yuni Shara mengaku tanpa malu-malu.
Yuni Shara punya alasan tersendiri mengapa dia lebih memilih untuk menggunakan alat bantu seks yang dia beli di Amsterdam, Belanda, ketimbang menikah lagi.
“Enggak ngerepotin, aku bisa atur sendiri, aku bisa simpan sendiri, that’s my bestfriend,” jelas Yuni Shara.
Perlu diketahui, ternyata kita masih bisa terkena penyakit menular seksual, meskipun tidak melakukan hubungan seks.
Sebab, ada beberapa hal yang bisa menjadi alat penyebaran penyakit seksual yang mungkin selama ini tak pernah terpikirkan.
Salah satunya adalah lewat pemakaian sex toy.
Bagi lajang maupun yang sudah berpasangan, menggunakan sex toy dalam aktivitas seks dapat menambah kepuasan tersendiri di ranjang.
Tapi awas, pemakaian mainan seks yang tidak higienis, sembarangan, atau malah dipakai bergantian bisa menularkan penyakit seks menular.
Dilansir Grid.ID dari Kompas.com, penularan penyakit seksual adalah salah satu risiko pemakaian sex toy.
Namun ini harus lebih diperjelas.
Bukan sex toy yang membuat kamu berisiko terkena, tapi sex toy dapat menjadi media penyebaran penyakit dari cairan penis atau vagina yang terinfeksi dan masih menempel di mainan tersebut.
Sebuah penelitian dari jurnal Sexually Transmitted Infections melakukan penelitian yang berfokus pada wanita antara 18 hingga 29 tahun.
Wanita yang diteliti adalah para wanita yang pernah melakukan hubungan seksual.
Para peneliti memberi tiap satu orang sebuah produk pembersih, satu buah vibrator yang terbuat dari elastomer termoplastika dan vibrator yang terbuat dari silikon lembut.
Para peserta wanita tersebut diminta untuk menggunakan vibrator tersebut untuk masturbasi dan diteliti selama 24 jam kemudian.
Hasilnya ditemukan kalau 75% dari jumlah wanita tersebut mengidap HPV (human paviloma virus).
Lalu pada 9 vibrator milik wanita yang positif mengidap HPV, ditemukan tanda-tanda adanya virus.
Peningkatan risiko penyebaran penyakit ini menjadi tinggi ketika mainan seks dipakai orang lain tanpa dicuci bersih dulu dari bekas aktivitas sebelumnya.
Lebih lanjut, inilah beberapa penyakit menular seksual yang menjadi risiko sex toy:
1. Klamidia
Klamidia atau chlamydia adalah sebuah infeksi menular seksual yang disebabkan oleh bakteri bernama chlamydia trachomatis.
Gejala klamidia yang paling umum adalah rasa nyeri pada kelamin dan keluarnya cairan dari vagina atau penis.
Baca Juga: Dijual Murah Meriah, Khasiat Taoge untuk Tubuh Memang Nggak Main-main, Terutama Buat Wanita!
Namun klamidia jarang menunjukkan gejala, sehingga kamu mungkin tidak pernah mengetahui sedang terjangkit penyakit ini.
Klamidia dapat menginfeksi bagian serviks, anus, saluran kencing, mata, dan tenggorokan.
Salah satu penyebarannya bisa lewat penggunaan sex toy yang tidak bersih.
2. Sipilis
Sipilis adalah penyakit kelamin yang disebabkan oleh bakteri yang dapat menginfeksi kulit, mulut, alat kelamin, serta sistem saraf.
Sipilis dikenal juga dengan nama raja singa.
Jika terdeteksi lebih awal, sipilis akan lebih mudah disembuhkan dan tidak akan menyebabkan kerusakan permanen.
Namun, penyakit sipilis yang tidak diobati dapat mengakibatkan kerusakan serius pada otak atau sistem saraf serta organ lainnya, termasuk jantung.
3. Herpes
Herpes genital adalah penyakit kelamin yang disebabkan oleh virus herpes simplex (HSV).
Baca Juga: Sabun Batang vs Sabun Cair, Mana Sih yang Lebih Baik?
Biasanya ditandai dengan bentol-bentol berair pada alat kelamin, anus, atau mulut.
Herpes genital dapat menyebar melalui sentuhan, namun lebih sering menyebar melalui hubungan seksual.
Herpes genital adalah suatu kondisi yang sering terjadi dan dapat terjadi pada wanita dan laki-laki.
Wanita lebih berisiko terkena virus ini dibandingkan laki-laki.
Biasanya herpes terjadi pada orang yang aktif berhubungan seksual.
(*)
Nyesek, Abidzar Ternyata Sempat Jedotin Kepalanya ke Tembok Usai Tahu Uje Meninggal, Umi Pipik: Dia Nyalahin Dirinya
Source | : | Kompas.com,Tribun Jambi |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Ayu Wulansari K |