Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Manusia bisa merasakan haus parah apabila kekuranga air.
Air adalah nutrisi terpenting bagi kita di planet ini.
Idealnya, kita harus minum air setiap hari.
Baca Juga: Selama Ini Kita Salah Besar, Minum Air Putih Sebelum Tidur Justru Bawa Petaka Buat Tubuh, Waspada!
Dehidrasi adalah salah satu kondisi medis paling umum akibat kekurangan cairan atau air yang dapat dicegah.
Namun untuk sesuatu yang sering dianggap sepele ini, kebanyakan dari kita tidak menyadari bahayanya.
Dilansir Grid.ID dari Drodrop.com, berikut beberapa hal yang mungkin tidak kamu ketahui tentang dehidrasi:
Sebuah survei terhadap 3.003 orang Amerika, menemukan bahwa 75 persen orang kemungkinan besar mengalami kehilangan cairan bersih, yang mengakibatkan dehidrasi kronis.
Sebuah studi baru-baru ini menemukan bahwa orang berusia muda yang mengalami dehidrasi ringan lebih cenderung merasa lelah, selama olahraga sedang dan bahkan ketika tidak banyak bergerak.
Tidak mengherankan, kelelahan adalah gejala dehidrasi yang umum, dan dikatakan sebagai penyebab utama kelelahan tengah hari.
Dehidrasi memicu respons tubuh yang haus.
Jadi, saat kamu merasa haus, dehidrasi sudah mulai terjadi.
Tingkat dehidrasi ini dapat terjadi dengan cepat, terutama setelah olahraga intens atau saat melawan virus.
Dehidrasi, bahkan dehidrasi ringan, telah terbukti memberi tekanan pada fungsi kognitif kita.
Pada orang dewasa yang lebih muda, dehidrasi dikaitkan dengan penurunan konsentrasi dan ingatan jangka pendek, serta peningkatan perasaan cemas dan mudah tersinggung.
Meski buktinya terbatas, metabolisme bisa mendapat manfaat dari minum air dingin.
Satu penelitian menemukan bahwa minum air dingin membantu meningkatkan tingkat metabolisme pria dan wanita yang sehat hingga 30 persen.
Sebuah studi penting tahun 1990 meneliti penyebab batu ginjal pada lebih dari 700 pasien.
Dehidrasi kronis, yang disebabkan oleh berbagai faktor, diyakini menjadi faktor dalam sekitar 20 persen kasus.
Baru-baru ini, para peneliti telah memeriksa hubungan tersebut lebih dalam.
Dalam satu percobaan acak selama lima tahun, pasien dengan batu ginjal diberitahu untuk minum lebih banyak air, sehingga terjadi penurunan kekambuhan batu ginjal.
Baca Juga: Ramadhan 2020: 4 Tips Puasa yang Perlu Dilakukan untuk Mencegah Dehidrasi dan Sakit Kepala
(*)
Source | : | Dripdop.com |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Okki Margaretha |