Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Baru-baru ini, seorang pria bikin heboh pondok pesantren Al Istiqlaliyah Cilongok, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang.
Berlangsung pada Sabtu (26/9/2020), seorang pria dikabarkan mendatangi pesantren di Cilongok tersebut.
Bermaksud menemui KH. Uci Kurtusi, pria tersebut terlihat dengan tampang yang tak biasa.
Alhasil kedatangan pria itu akhirnya membuat para santri merasa tak nyaman dan berujung perselisihan.
Melansir informasi dari Tribunnews.com pada Senin (28/9/2020), anggota Polsek Pasar Kemis yang mengetahui kehebohan tersebut langsung turun tangan mengamankan.
Kapolsek Pasar Kemis, AKP Fikri Ardiansyah, mengatakan pria berinisial S itu mendatangi pondok pesantren saat suasana pengajian pukul 17.00 WIB.
"Pelaku ingin masuk, namun dicegah oleh santri. Kemudian pelaku keluar dari lingkungan pondok pesantren dengan menggeber sepeda motor," jelas Fikri saat dikonfirmasi TribunJakarta.com, Minggu (27/8/2020).
Dihadang oleh para santri yang ada di lokasi tersebut, S tak jua menyurutkan niat untuk bertemu dengan KH Uci Kurtusi.
"Kali ini dia (S) masuk ingin bertemu KH. Uci namun, terlihat gelagat yang kurang baik, pelaku dibawa ke kantor sekretariat ponpes," ungkap Fikri.
Saat dilakukan mediasi di kantor serikat, S justru ngamuk dan memaksa untuk segera bertemu sang kiai.
Tak mau lagi menunggu, S dikabarkan ngamuk dan membuat anggota Polsek Pasar Kemis turun tangan.
"Pelaku yang diduga depresi tersebut mengamuk sehingga terjadi insiden keributan dengan santri yang ada di lokasi sekretariat ponpes," sambung Fikri.
Lebih lanjut, Kapolresta Tangerang, Kombes Pol Ade Ari Syam Indradi, menduga kuat pelaku mengalami depresi.
Sebab, S mengaku mendapatkan bisikan dari leluhur untuk disampaikan kepada KH. Uci Turtusi.
"Dari keterangan yang bersangkutan, dia mendapat bisikan dari leluhur dan harus disampaikan langsung pesan tersebut," tutur Ade kepada TribunJakarta.com, Minggu (27/9/2020).
Selain itu, S, diakui istrinya, berperilaku aneh sejak dirinya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) imbas dari pandemi Covid-19.
"Penjelasan dari istri yang bersangkutan memang S berkelakuan aneh sejak di-PHK dari perusahaan jasa pengiriman barang," kata dia.
"Bekerja sebagai kurir di perusahaan pengiriman barang JNE Cikupa. Namun setelah bekerja kurang lebih kurang dua minggu, saudara S diberhentikan," sambung Ade.
Ia sebelumnya sempat bekerja di kawasan Cikupa, Kabupaten Tangerang dan berhenti pada bulan September 2019.
Akhirnya S kembali bekerja pada bulan September 2020 lalu di JNE.
Namun sayang, S hanya bertahan selama 14 hari dan kembali diberhentikan.
"Sejak seminggu ke belakang ada tanda-tanda keanehan pada perilaku suaminya yaitu sering berbicara sendiri dan ngelantur," tambah Ade.
Baca Juga: Hanya Memakai Celana Dalam dan Topeng, Perampok di Jambi Sampai Buat Korban Syok hingga Depresi!
Melansir informasi dari Kompas.com, kejadian serupa berlangsung di kantor polisi Kabupaten Jember, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.
Diduga stres, seorang pria berinisial CAP (34), warga Kecamatan Rambipuji, Kabupaten Jember, Jawa Timur, yang ngamuk di Mapolres Jember sambil membawa senjata tajam.
Sementara itu, Wakapolres Jember Kompol Wyndi Syafutra mengatakan, saat ini CAP masih diperiksa dan akan dibawa ke dokter jiwa.
"Kalau hasil cek kesehatan memang stres, kami kembalikan pada keluarga atau dinsos," katanya saat dihubungi, Jumat (14/8/2020).
(*)
Source | : | tribunnews,KOMPAS.com |
Penulis | : | Novia |
Editor | : | Deshinta Nindya A |