Grid.ID – Kecantikan perempuan tidak hanya soal tampilan fisik, tetapi juga tampak dari dalam diri. Konsep kecantikan dari dalam diri atau inner beauty tersebut lebih abadi dan tak lekang oleh waktu.
Konsep inilah yang ingin disampaikan Tompi melalui proyek webseries terbarunya bersama Indonesia Kaya yang berjudul Paras Cantik.
Tompi, dalam webseries ini, melakukan perjalanan ke berbagai daerah di Indonesia, dari Jawa hingga Kalimantan, untuk menemukan arti rupawan yang sesungguhnya.
“Konsep awalnya sebenarnya adalah untuk membuat potret wajah perempuan-perempuan Indonesia. Representasi karakter kecantikan setiap daerah pasti berbeda-beda. Namun, setelah itu berkembang konsepnya menjadi lebih deep dari itu,” jelas Tompi.
Baca Juga: Soal Kabar Pemecatan Dory Harsa, Yan Vellia: Mas Didi Kempot Kecewa Aja Sih!
Paras Cantik kemudian berkembang menjadi sebuah proyek yang mengubah mindset tentang arti kecantikan. Kecantikan tidak sebatas paras rupawan saja.
Melalui perjalanannya, Tompi menemui perempuan-perempuan inspiratif yang memiliki inner beauty berupa semangat. Baik semangat untuk mengembangkan dirinya hingga untuk melakukan gerakan-gerakan yang berdampak luas.
“Jadi proyek ini melibatkan sosok-sosok perempuan yang punya spirit, gerakan, dan pengaruh. Selain itu, menangkap secara utuh semangat mereka,” lanjutnya.
Ia mengawali perjalanannya dengan berkunjung ke Jawa Tengah. Ia bertemu dengan Sekar Sari di sana. Sekar adalah seorang seniman tari asal Yogyakarta yang juga mendalami dunia seni peran.
Berasal dari keluarga Jawa, Sekar tidak melupakan asal usulnya. Justru, ia menjadikan budayanya sebagai bagian dari jati dirinya.
Sekar menyadari jika stigma penurut perempuan Jawa tak bisa dilepaskan dari dirinya. Melalui seni tari, ia mengemukakan penolakan dan membagikan pandangan juga pendapatnya sebagai individu yang bebas.
“Ketika kita bikin suatu karya, tidak melulu harus dari apa yang di luar diri kita tetapi juga perjalanan hidup kita. Ini yang berusaha saya tampilkan,” ujar Sekar kepada Tompi pada salah satu episode.
Berperan ganda sebagai ibu dan perempuan yang berkarya, tak membuat semangatnya padam. Sekar justru berhasil membuktikan kemandiriannya lewat sejumlah prestasi di bidang seni.
Penjelajahan Tompi kemudian berlanjut di tanah Bugis-Makassar. Di sana, Tompi menemukan sesosok nelayan perempuan yaitu Nurlina.
Perjuangan Nurlina menepis diskriminasi gender dan perlakuan yang kontras antargender di daerah tempatnya tinggalnya membuat Tompi kagum.
Tradisi masyarakat di desa tempatnya tinggal di Kabupaten Pangkep, Pulau Sabangko, sebenarnya tidak menerima seorang perempuan menjalani profesi sebagai nelayan.
Awalnya, Nurlina pun dicibir. Namun, ia tidak menggubris pandangan negatif masyarakat desanya. Menurutnya, perempuan dapat menjadi apa saja yang diinginkannya.
“Semuanya boleh dilakukan demi mempertahankan hidup dan hak,” kata Nurlina.
Lama-kelamaan ia malah menginspirasi ibu-ibu di desanya untuk berani menjalani profesi apapun, termasuk jadi nelayan, untuk mencari nafkah. Ia malahan menjadi motor kemajuan di desanya.
Tak hanya tangguh mengarungi lautan, Nurlina bahkan berhasil membungkam sitgma masyarakat di tempatnya tinggal.
Kembali ke Ibukota, Tompi kembali menemui sosok perempuan tangguh. Ia adalah Siti Soraya Cassandra.
Baca Juga: Reaksi Pertama Putra Chrisye Terkait Karya sang Ayah yang Baru Ditemukan Setelah 28 Tahun Tersimpan
Tompi lagi-lagi kembali dibuat kagum. Sandra yang terbiasa menjalani keseharian sebagai wanita karier dan dikelilingi gemerlap kota memilih melepas segalanya demi kembali menyatu dengan alam.
Lewat Kebun Kumara miliknya, ia mantap membanting setir menjadi seorang petani urban.
“Aku tidak ingin memutus hubungan antar kota dengan alam,” kata Soraya dalam salah satu episode.
Melalui kisah perjalanannya menemui tiga perempuan tersebut Tompi menunjukkan bahwa kecantikan itu tidak terbatas fisik.
“Lebih kompleks dari sebatas tampilan fisik. Cantik itu, punya kontribusi, baik dalam mengubah diri sendiri maupun melakukan gerakan-gerakan hebat untuk sekitarnya,” ujar Tompi.
Tompi bahkan mengakui bahwa perjalanannya dalam merampungkan Paras Cantik memberi banyak hikmah bagi dirinya sendiri. “Film ini juga membuat saya berpikir, apa lagi yang bisa saya lakukan (untuk orang banyak).” tutup Tompi.
Ia pun berharap, penonton juga dapat menangkap pesan yang sama dengan yang ia tangkap dalam webseries ini.
Tompi berharap Paras Cantik dapat menjadi cermin dan nilai, sudah sejauh apa kita berkontibusi bagi sesama.
Baca Juga: Mutia Ayu Akan Bawa Gewa ke Kampung Halaman Glenn Fredly di Ambon
Untuk melihat perjalanan Tompi dalam mengunjungi berbagai lokasi, kamu bisa menonton web series Paras Cantik Indonesia di Youtube IndonesiaKaya melalui link berikut ini.
Penulis | : | Fathia Yasmine |
Editor | : | Sheila Respati |