Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Bersama Maman Rustaman, barang sederhana dapat berubah menjadi nilai kesenian bernilai jual tinggi di tangan pria berusia 38 tahun ini.
Lembaran triplek dan PVC bisa berubah menjadi uang hingga jutaan rupiah loh!
Bermula dari hobi, Maman Rustaman berhasil mengubah bahan-bahan sederhana itu menjadi berbagai miniatur simple hingga rumit.
Dibuat dengan versi mini, Mamam berhasil menirukan berbagai benda yang mirip dengan aslinya.
Melansir informasi dari TribunJabar.com pada Senin (28/9/2020), warga Dusun Caricangkas, RT 1/4, Desa Karyamukti, Kecamatan Tomo, Kabupaten Sumedang, itu berhasil melangitkan namanya dan hobinya.
Bermula menjadi pengrajin miniatur, Maman menekuni hobinya dari latar belakangnya yang pernah bekerja sebagai pengrajin mebel.
Baca Juga: Melanie Putria Ungkap Rahasia agar Tetap Fit Selama Menekuni Hobi Lari
"Selain membuat miniatur truk, bus, dan pikap, saya juga menerima pembuatan miniatur mobil jenis lainnya sesuai keinginan dan pesanan dari konsumen," kata Maman.
Tak hanya berhasil membuat berbagai miniatur yang menarik, kreativitas Maman kini diketahui mendatangkan pundi-pundi rupiah yang fantastis.
"Miniatur mobil yang dijual bermacam-macam dan tergantung peminatnya. Saya mengerjakan miniatur mobil ini sendiri tanpa ada bantuan orang lain," ujar Maman.
Baca Juga: Penyanyi Calvin Jeremy Belajar Menghargai Proses dari Kamera Analog
"Untuk model standar harganya antara Rp 100 ribu sampai Rp 850 ribu. Untuk model khusus bisa Rp 2,2 juta per unit dengan tambahan mesin remot," imbuhnya.
Meskipun dikerjakan seorang diri, Maman berhasil menjual kreativitasnya itu hingga keluar Pulau Jawa seperti Kalimantan, Bali, dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
Namun sayang di tengah pandemi covid-19 yang menyebar secara global, Maman mengaku mendapatkan dampak dari musibah non bencana alam ini.
Baca Juga: Lingkungan Ibnu Jamil dan Artis Pelari Lainnya Begini, Sayang Nggak Ada Istri!
Jika biasanya Maman bisa menjual 10 unit miniatur dalam sebulan kini, Maman hanya bisa mengeluarkan setengahnya.
Salah satu konsumen miniatur mobil Maman mengaku sangat tertarik lantaran detail dan barang yang dibuat cukup detail dan masuk kategori full miniatur.
"Recommended. Ini beda dengan yang lain," ujar Temon warga asal Kecamatan Buah Dua, Kabupaten Sumedang.
Baca Juga: Nicky Tirta Ini Suami Idaman, Sudah Ganteng Jago Masak Pula
Meskipun demikian, Maman tak menampik apabila dirinya acap kali kesulitan dan menemui kendala terlebih dalam hal permodalan.
"Kalau kendala modal apalagi, karena sekarang zamannya lagi begini (pandemi Covid-19). Jadi, sulit untuk mendapatkan modal juga," katanya.
Selain itu, kendala waktu juga sering ditemui Maman lantaran membuat barang yang detail dan mirip sangatlah rumit.
"Proses pengerjaan untuk yang khusus memang cukup lama karena harus benar-benar sesuai keinginan pemesan." pungkasnya.
Melansir informasi dari Kompas.com, tak hanya Maman Rustaman yang mampu bersaing dengan barang-barang sederhana bernilai jual tinggi.
Singgih Hermawan (53) warga Jalan Mangga XI, Kejuron, Kecamatan Taman, Kota Madiun, Jawa Timur ini juga berhasil kenalkan kreatifitasnya hingga ke luar negeri.
Berhenti dari kerjaan mebel di Kota Madiun lantaran mengalami kecelakaan, Singgih kembali bangkit dengan merintis usaha kerajinan bambu yang dinamainya Stik Bambu Unik Madiun.
Baca Juga: Jajal Bisnis Produk Kecantikan Boyong Keluarga, Ayu Ting Ting: Kalau Orang Tua Emang pada Centil
"Saat itu saya merasa bosan berada di rumah tanpa melakukan kegiatan apa pun pasca-kecelakaan sepeda motor. Lalu saya mencoba berbuat sesuatu. Saat itu saya menemukan batang kayu tak terpakai di rumah, lalu saya coba ukir untuk menjadi kerajinan ukiran," ungkap Singgih saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (3/3/2018).
Namun siapa sangka, tak hanya laris manis di negeri sendiri namun kreaticitas dari tangan Singgih dikabarkan menarik perhatian negara lain.
"Saya pernah mendapatkan pesanan miniatur rumah dari orang Jerman. Tetapi karena packing-nya susah, akhirnya nggak jadi," tuturnya.
(*)
Source | : | tribunnews,KOMPAS.com |
Penulis | : | Novia |
Editor | : | Deshinta Nindya A |