Laporan Wartawan Grid.ID, Widy Hastuti Chasanah
Grid.ID - Pengacara Hotman Paris merupakan salah satu publik figur yang rajin bermain media sosial.
Ia nyaris tak pernah absen menghiasi media sosialnya dengan beragam postingan.
Mulai dari sederet aktivitasnya hingga berbagai isu yang menarik perhatiannya.
Tak hanya itu, Hotman Paris juga tak jarang memamerkan momen bersama banyak perempuan cantik.
Namun tak seperti biasanya, unggahanya baru-baru ini justru bernada marah.
Bukan tanpa alasan, hal itu karena nama besarnya dicatut oleh oknum pembuat hoax.
Hal itu diketahui dari unggahan di akun Instagramnya @hotmanparisofficial pada Rabu (30/09/2020).
Dalam unggahan itu, Hotman awalnya memposting sebuah foto yang berisi gambar dirinya dan sebuah tulisan.
Tak hanya itu, namanya juga tampak terpampang nyata di bawah tulisan tersebut seolah Hotman lah penulisnya.
Baca Juga: Tersindir karena Tak Dianggap Tampan, Hotman Paris Bakal Somasi Wanita Ini, Siapa?
Dalam tulisan itu, Hotman Paris disebut khawatir bila emosi Presiden Jokowi terpancing.
Bahkan, dalam tulisan itu ia meminta keluarga Cendana dan keluarga Cikeas untuk berhati-hati.
"Saya khawatir Pak Jokowi bila dipancing-pancing emosinya."
"Hati-hati saja keluarga Cendana dan keluarga Cikeas, harta gono gini kalianlah jadi pertaruhannya. KPK dan Intelijen sudah dari 2014 mengumpulkan data dan faktanya."
"Ya tinggal menunggu perintahnya Presiden saja, langsung eksekusi tanah negara yang dikuasi mereka. Gawat itu, Saya sudah pasti bela Negara. Hotman Paris," bunyi pesan selebaran itu.
Merasa tak pernah menulis hal itu, Hotman pun langsung geram bukan main.
Ia pun naik darah dan berencana hendak menangkap si pelaku yang seenak jidat membuat berita bohong tersebut.
"Ini berita bohong! Tangkap para pelaku yang edarkan berita bohong ini! Hotman tidak tahu tentang selebaran ini," tegas Hotman Paris.
Seperti diketahui, bukan hanya baru ini nama Hotman dicatut oleh pelaku pembuat hoax.
Ia bahkan sempat terseret hoax yakni kabar mengundang grup K-pop ternama BTS dan EXO beberapa bulan yang lalu.
(*)
Source | : | |
Penulis | : | Widy Hastuti Chasanah |
Editor | : | Nesiana Yuko Argina |