Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Diperlakukan tak manusiawi, tenaga kesehatan (nakes) di Surabaya ambil tindakan.
Ya, nakes yang menjalani tugas kemanusiaan dalam penanganan covid-19 di Surabaya, baru-baru ini tengah menerima perlakukan tak menyenangkan.
Beberapa nakes yang hendak menjemput pasien terinfeksi virus covid-19, dikabarkan telah dilumuri kotoran manusia.
Melansir dari Surya.co.id pada Sabtu (3/10/2020), Kasubag Humas Pemkot Surabaya Fabrian Adhitya Prajatera membeberkan kasus tersebut.
Terjadi di Rusun Bandarejo Surabaya, Jawa Timur, kejadian tak manusiawi ini berlangsung pada Selasa (29/9/2020) lalu.
Sebelumnya pada Jumat (23/9/2020), pemkot telah menggelar swab test secara massal.
Saat hasilnya keluar pada Senin (28/9/2020), tracing yang dilakukan petugas puskesmas menemukan sejumlah pasien positif yang bermula dari Mr X.
"X ini ternyata ada komorbidnya, sehingga harus dibawa ke rumah sakit rujukan, harus dibawa ke BDH," terang Febri.
Namun sayang, satu keluarga yang hendak dijemput justru melakukan penolakan, terutama istri dan dua anaknya.
Singkat cerita, setelah dilakukan mediasi, akhirnya kedua belah pihak menemui kesepakatan untuk melakukan perawatan.
Namun ternyata istri pasien masih melakukan penolakan dan justru melakukan tindakan tak manusiawi.
"Namun tetap saja nggak nerima, terus gitu (melumuri kotoran manusia) ke baju hazmatnya petugas," tambah Febri.
Baca Juga: Begini Kata Inul Daratista Soal Kabar Kerenggangan Hubungan Lesti Kejora dan Iis Dahlia
Ya, meskipun sudah diingatkan untuk kebaikan bersama, pelaku tetap melayangkan tindakan yang kurang menyenangkan.
Lebih lanjut melansir dari Kompas.com, rupanya ada 3 tenaga medis yang mendapat perlakuan tak menyenangkan itu.
Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Sudamiran membenarkan bahwa pihak korban telah melaporkan perbuatan tersebut, pada pihak berwajib.
Baca Juga: Suka Dijadikan Teman Curhat, Inul Daratista Berharap Lesti Kejora Berjodoh dengan Rizky Billar
"Atas nama pribadi mereka juga dirugikan," ujar Sudarmiran, Jumat (2/10/2020).
Tak hanya diperlakukan dengan buruk, namun salah satu nakes juga melaporkan bahwa ia mendapatkan teror atau ancaman melalui SMS.
"Nakes selain dilumuri kotoran manusia juga mendapatkan ancaman melalui SMS," jelasnya.
"Nanti juga akan kami proses melalui Undang-Undang ITE," imbuh Sudamiran.
Selain itu, Sudamiran memaklumi keluhan tenaga medis tersebut dan akan memproses laporan tersebut serta memeriksa beberapa saksi.
"Beberapa saksi belum bisa dihadirkan karena kami menunggu hasil tes swab," pungkasnya.
(*)
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com |
Penulis | : | Novia |
Editor | : | Ayu Wulansari Kushandoyo Putri |