Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Musim kemarau seharusnya menjadi harapan untuk para petani garam meraup keuntungan.
Namun sayang, kondisi ini rupanya berbanding terbalik dengan harapan.
Ya, hal ini dikarenakan nilai jual dan kondisi garam di Tanah Air mengalami penurunan drastis.
Seperti dikutip dari TribunJatim.com pada Senin (5/10/2020), kondisi memprihatinkan ini juga dikeluhkan oleh para petani garam di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.
Tak sedikit petani di sana mengeluhkan rendahnya harga garam yang jauh dari idealnya biaya produksi.
Artinya harga garam di Lamongan kini tengah mengalami pemerosotan yang sangat drastis.
Bahkan petani di sana mengakui nilai jual garam tengah terjun bebas pada kisaran Rp200 hingga Rp300 perak per kilogram.
Harga yang tak memihak petani ini, telah dirasakan warga sejak satu tahun terakhir.
"Sudah hampir setahun harga garam tidak naik-naik. Harga Rp300, bahkan Rp200 juga ada," jelas Arifin selaku petani garam pada TribunJatim.com, Kamis (3/9/2020).
Source | : | Youtube,tribun.jatimnews.com |
Penulis | : | Novia |
Editor | : | Nurul Nareswari |