Grid.ID - Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi mengatakan bahwa kami akan "terus menegakkan prinsip kami" melawan negara Partai Komunis atas klaim militer mereka.
China, yang selama bertahun-tahun terjebak dalam sengketa maritim dengan negara-negara pesisir lainnya di Laut China Selatan, dalam beberapa bulan terakhir meningkatkan kehadirannya dan mengadakan latihan di bagian jalur air strategis yang disengketakan, pada saat penggugat lain sedang berjuang melawan wabah virus corona.
Amerika Serikat menuduh China menindas tetangganya, sementara Beijing mengatakan Washington dan sekutu Baratnya telah mengganggu dan membahayakan keamanan dengan mengirim kapal angkatan laut ke wilayah tersebut.
Berbicara minggu ini, Marsudi menekankan sementara China sedang bekerja sama dengan negara dalam pembangunan, dia mengatakan itu tidak akan mengubah sikap mereka di Laut China Selatan.
Baca Juga: Tak Hanya Artis, Star Syndrome Juga Bisa Terjadi pada Dosen, Begini Cara Menghindarinya
Ketika ditanya apakah pengembangan vaksin yang sedang berlangsung akan mempengaruhi posisi bangsa di perairan yang disengketakan, dia menjawab kepada Channel News Asia:
“Saya bisa menjawab dengan tegas, setegas mungkin. Tidak.
“Itu dua hal yang berbeda dan ketika kita bekerja sama, bukan kerja sama yang timpang yang hanya menguntungkan satu pihak, dalam hal ini Indonesia.”
“Tetapi perusahaan China dan China sebagai negara, juga menikmati buah atau manfaat dari kerja sama ini. Ini adalah keuntungan dua arah. ”
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Intisari Online |