Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Belum lama ini, artis cantik, Chelsea Islan mengaku sangat terkejut ketika mengetahui bahwa tak sedikit anak muda yang sudah terkena kanker payudara.
"Awalnya aku kaget karena aku pikir awalnya, anak muda tidak mungkin terkena kanker ketika muda," ucap Chelsea dalam Webdinar Pertamina 'Bright & Brave: The Pink Side of Breast Cancer', seperti dikutip dari Tribun Pontianak via Kompas.com.
Wanita kelahiran 2 Juni 1995 ini baru mengetahui banyak wanita berusia kurang dari 25 tahun sudah mengidap kanker payudara.
"Aku belajar bahwa banyak sekali anak-anak muda di bawah 25 tahun yang sudah terdiagnosis oleh kanker payudara," kata Chelsea.
Oleh karena itu, Chelsea Islan menjelaskan bahwa pencegahan payudara sangat diperlukan, terutama bagi perempuan muda.
"Akhirnya aku sadar bahwa memang kita perlu sadari sejak dini," ujarnya.
Dilansir Grid.ID dari laman Sajian Sedap, Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kanker payudara adalah kanker yang paling sering terjadi di kalangan wanita, berdampak pada 2,1 juta wanita setiap tahun.
Kanker payudara juga menyebabkan jumlah terbesar kematian terkait kanker di antara wanita.
Pada 2018 diperkirakan 627.000 wanita meninggal dunia karena kanker payudara, menyumbang sekitar 15 persen kasus kematian karena kanker pada wanita.
Lebih lanjut, kanker payudara dapat diturunkan jika kita menjaga diet dan menghindari makanan yang dapat memicu kanker payudara.
Inilah beberapa makanan dan minuman yang dapat memicu kanker payudara, diwartakan dari Eat This, Not That! dan Prevent Breast Cancer.
1. Makanan kaleng
Lapisan kaleng, bisphenol-A, (BPA), telah dikaitkan dengan kanker payudara.
Karena BPA adalah estrogen sintetik, yang berarti meniru hormon, itu dapat mengganggu sistem hormon.
Bahkan, sebuah laporan tahun 2012 yang diterbitkan dalam Environmental Health Perspectives menyarankan bahwa BPA mampu mempromosikan pertumbuhan sel kanker payudara manusia di laboratorium.
2. Minuman beralkohol
Terlalu banyak minum alkohol tidak hanya dapat meningkatkan risiko gagal jantung dan stroke, tetapi juga dapat meningkatkan risiko kanker.
Sebuah studi tahun 2015 dalam International Journal of Cancer melibatkan lebih dari 300.000 wanita menemukan bahwa risiko rata-rata seorang wanita didiagnosis dengan kanker payudara meningkat sebesar 4 persen dengan setiap tambahan minuman sehari.
Penelitian ini juga menemukan bahwa semakin lama seorang wanita minum alkohol selama hidupnya, semakin besar risikonya terhadap kanker payudara, terutama jika dia mulai minum sebelum kehamilan pertamanya.
3. Makanan dengan lemak jenuh
Lemak jenuh kerap dikaitkan dengan berbagai penyakit, salah satunya kanker.
Sebuah meta-analisis 2015 dari 52 studi yang diterbitkan dalam jurnal Medicine melaporkan bahwa wanita pascamenopause dengan asupan lemak jenuh tinggi meningkatkan risiko kanker payudara lebih dari 30 persen dibandingkan dengan mereka yang makan paling sedikit.
4. Makanan yang hangus
Saat kamu memasak atau memanggang makanan terutama daging dan ikan pada suhu tinggi untuk jangka waktu yang lama, proses memasak dapat mengubah protein makanan menjadi senyawa karsinogenik.
Senyawa ini yang dikenal sebagai heterosiklik amina (HCA).
Satu studi yang diterbitkan dalam Journal of National Cancer Institute menemukan bahwa wanita yang makan daging yang baik memiliki risiko 4,62 kali lebih tinggi daripada wanita yang makan dalam jumlah yang sama dengan daging yang dimasak langka atau sedang.
5. Minuman bersoda
Sebuah laporan yang diterbitkan di The Times mengklaim bahwa perempuan yang mengkonsumsi minuman bersoda memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker payudara.
Studi ini menunjukkan bahwa kadar gula yang tinggi dari minuman adalah faktor kunci yang diperkirakan dapat berperan dalam peningkatan risiko kanker payudara.
Bukannya tidak boleh sama sekali, tapi kamu perlu mengetahui batasan dalam mengonsumsi apapun atau tidak berlebihan.
Jangan lupa juga untuk rutin melakukan cek kesehatan, guna menghindari hal-hal yang tak diinginkan.
(*)
Source | : | Kompas.com,Sajian Sedap |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Nurul Nareswari |