Laporan Wartawan Grid.ID, Daniel Ahmad
Grid.ID - Telah menyiapkan kain kafan sebagai sarana jika kelak dirinya meninggal dunia, Umi Pipik sadar akan beberapa hal.
Yang paling pasti, Umi Pipik telah menyiapkan kain kafan sebelum dirinya sakit dalam beberapa tahun terakhir.
Umi Pipik juga mengingatkan soal kematian yang tak mengenal batas usia, seperti yang dialami oleh suami tercinta, Ustaz Jefri Al Buchori.
"(Simpam kain kafan) Udah lama pas karena saya sakit, enggak, cuman saat itu kita tahu harus menyiapkan hal itu gitu ya," tutur Umi Pipik ditemui Grid.ID di kawasan Kapten Tendean, Jakarta Selatan, Senin (13/10/2020).
"Ya itu yang meninggal bukan usia tua, almarhum (ust jefri) aja baru 40 tahun. Jadi ya ini lah persiapan untuk harus (sadar akan kematian)," tambahnya.
Selain itu, Perempuan berusia 42 tahun ini meyakini bahwa kematian merupakan suatu takdir.
Oleh karena itu, dirinya harus siap jika dipanggil kapan pun.
"(Menyiapkan kain kafan) Ya kan kalau kita umat Islam kita (percaya) pasti mati walaupun gak tahu waktunya kapan gitu ya, pasti harus disiapkan ya," kata Umi Pipik.
"Masa dari lemari pakaian yang banyak banget mahal-mahal gak ada pakaian terakhir kita sih," sambungnya.
Tak hanya kain kafan, Umi Pipik bahkan sudah menyiapkan paket lengkap.
"Udah lengkap disimpan di lemari, udah ada sabunnya, minyaknya, kapur barusnya, udah ada cendannya. Wah semuanya," ujarnya.
Walaupun begitu, tak ada yang spesial dari apa yang telah disiapkannya.
Hanya standar kain kafan pada umumnya.
"(Spesial) Enggak lah, kain kafan kan begitu juga bentuknya, gak ada brand-nya Gucci gitu ya hahaha brand-nya Hermes (gak ada)."
"Enggak lah rata-rata kain kafan juga kan harganya segitu," imbuhnya.
Sebelumnya, melalui Instagram, Umi Pipik mengunggah kain "kafan Hypebeast" seharga Rp 2.199.000 yang dikirimkan sahabatnya Indadari.
Dalam Tayangan Nih Kita Kepo yang dipandu Nikita Mirzani, Abidzar membenarkan bahwa sang ibunda telah menyiapkan kain kafan.
Dalam tayangan tersebut, Abidzar menyinggung soal takdir kematian yang tak satu orang pun bisa tahu.
"Namanya kematian kan nggak tahu kapan datangnya. Jadi ya udah siap-siapin aja, biar cepat."
"Karena kan kematian prosesnya nggak boleh lama-lama harus dipercepat (penguburannya)," terang Abidzar.
(*)
Penulis | : | Daniel Ahmad |
Editor | : | Deshinta Nindya A |