Grid.ID - Suasana Thailan dua bulan belakang ini menjadi sangat mencekam.
Sejak bulan September lalu, masyarakat Thailand berani berkumpul dan melakukan demonstrasi di tengah pandemi Covid-19, untuk menentang monarki Raja Thailand Maha Vajiralongkorn.
Diberitakan Tribunnews.com, protes yang dilakukan rakyat Thailand bertujuan untuk mengajukan tuntutan dan seruan reformasi untuk mengekang kekuasan raja.
Pemerintahan di bawah pimpinan sang raja dirasa sangat didominasi militer.
Kedekatan pemerintahan Raja Maha Vajiralongkorn dengan para tentara itu dirasa aktivis pro-demokrasi, telah merusak demokrasi.
Baca Juga: Sanggup Bawa 20 Selirnya ke Jerman untuk Isolasi Mandiri, Ternyata ini Sumber Kekayaan Raja Thailand
Selain itu, rakyat juga ingin mengganti hukum lese majeste, yang melarang bentuk penghinaan terhadap raja, ratu, dan putra mahkota.
Melansir laman Kompas.com, rakyat juga menuntur Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha dan Raja Maha Vajiralongkorn untuk melepas kendali pribadi atas kekayaan istana yang bernilai puluhan miliar dollar AS.
Aksi massa yang dilakukan beberapa hari ini tak membuat pihak kerajaan buka suara.
Malahan pada Kamis (15/10/2020) kemarin, pemerintah Thailand memerintahkan larangan unjuk rasa.
Tentu hal itu langsung memicu kemarahan publik, hingga nama Raja Maha Vajiralongkorn kini dibicarakan oleh publik di seluruh dunia.
5 Shio Paling Suka Berkunjung ke Rumah Sanak Saudara Pas Imlek 2025, Kamu Termasuk?
Source | : | Kompas.com,tribunnews,Grid.ID |
Penulis | : | Nopsi Marga |
Editor | : | Nopsi Marga |