Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Aksi nekat seorang siswi SMA di Gowa, Sulawesi Selatan tengah menghebohkan publik.
Diduga menenggak cairan beracun, MI (16) nekat merekam tindak bunuh diri yang dilakukan.
Berdurasi 32 detik, rekaman di ponsel korban memperlihatkan detik-detik kematian sang bocah kini diamankan polisi.
Melansir informasi dari Kompas.com Minggu (18/10/2020), Kasat Reskrim Polres Gowa AKP Jufri Natsir mengkonfirmasi korban pertama kali ditemukan oleh keluarganya.
Ya, siswi yang masih duduk di bangku kelas 2 SMA itu tewas ditemukan oleh adik kandungnya IR (8).
Syok melihat kakaknya terkapar, IR langsung memanggil kedua orang tuanya yang masih berada di kebun.
Sementara itu, AKP Jufri Natsir telah mengamankan sejumlah barang bukti berupa ponsel dan cangkir berisi cairan biru yang diduga racun.
Usut punya usut, MI dikabarkan nekat menenggak cairan beracun lantaran mengalami stres.
Menurut informasi yang berhasil dihimpun, korban sempat mengeluh pada rekanya akibat tugas daring yang menumpuk.
"Penyebab korban bunuh diri akibat depresi dengan banyaknya tugas tugas daring dari sekolahnya dimana korban sering mengeluh kepada rekan rekan sekolahnya atas sulitnya akses internet di kediamannya yang menyebabkan tugas-tugas daringnya menumpuk" jelas Jufri.
Ya, sulitnya jaringan internet hingga membuat tugas sang bocah menumpuk, MI diduga mengalami stres dan memilih untuk mengakhiri hidup.
Atas kejadian ini pihak keluarga menolak untuk dilakukan otopsi dan memilih menguburkan segera di pemakaman setempat.
Sementara itu melansir dari Suryamalang.com, baru-baru ini kejadian serupa juga terjadi di Ponorogo, Jawa Timur.
Diduga mengalami stres setelah dipisahkan dengan bayinya, ibu muda memilih mengakhiri hidup dengan menenggak racun.
Baca Juga: Mantan Suami Resmi Nikah Lagi, Begini Respon Salmafina Sunan
Ya, Mariana (29) diduga mengalami baby blues lantaran bayi yang baru dilahirkannya dibawa pergi sang mertua.
“Korban ini sebelumnya juga pernah bekerja sebagai TKI di luar negeri. Setelah korban pulang kemudian menikah dua tahun yang lalu. Namun setelah melahirkan, korban mengalami stres,” kata Kapolsek Bungkal AKP Joko Suseno Joko.
Akibat kondisi tersebut, sang mertua lantas memisahkan Mariana dengan bayinya.
Namun hal tersebut rupanya bukan keputusan yang tepat.
Sebab Mariana justru semakin depresi dan memilih untuk bunuh diri setelah dipisahkan dari buah hatinya.
(*)
Gagal Move On dan Tak Terima sang Mantan Pacar Sudah Punya Kekasih Baru, Pria Ini Culik sang Wanita tapi Keciduk Polisi, Begini Akhirnya
Source | : | Kompas.com,Suryamalan.tribunnews.com |
Penulis | : | Novia |
Editor | : | Nurul Nareswari |