Laporan Wartawan Grid.ID, Daniel Ahmad
Grid.ID - Artis Dian Sastro ceritakan momen perjalanan kariernya yang sempat rela menjadi pekerja kantoran.
Keberanian Dian menangguhkan sementara profesinya di dunia hiburan ternyata hanya untuk menantang diri.
Kesulitannya menembus belakang layar industri film memacunya untuk membuktikan diri sebagai perempuan.
Dian membahas betapa sulitnya perempuan menembus industri film bersama pebisnis Gita Wirjawan.
"Seberapa sulit sih (menembus industri)? Hanya karena kamu adalah perempuan?" tanya Gita Wirjawan di kanal youtube miliknya dikutip Grid.ID, Senin (19/10/2020).
Dian, yang saat itu ingin sekali menajadi asisten produser menjawab bahwa dirinya merasa kurang disambut sebagai perempuan.
Banyak juga anggapan bahwa perempuan tak mau capek kerja keras di belakang layar.
"I think a little bit tougher for me (as) a woman (aku rasa lebih sulit buat aku perempuan), soalnya gini teman-teman saya yang cowok yang crossover becoming into producer atau director tuh mereka lebih welcomed by the crew or by the community of film industry," jawab Dian.
"Kalau kita perempuan mereka tuh kayak punya this pre-supposed assumption 'ah you just another diva, emang lo mau capek-capek kerja segala macem'," sambungnya.
Karena perlakuan ini, Dian ingin berkembang dan membuktikan diri keluar dari industri dengan bekerja kantoran.
"That's why when i think i wanna grow tahun 2006 tuh saya benar-benar berhenti dulu dari film dan akhirnya saya sempat masuk kantoran itu kan pak," kata Dian.
"Because i think the only way even to prove my self that actually can do something else other than acting infront of a camera tuh gue keluar dulu dari industrinya," tambahnya.
Saat itu, Dian rela tak dianggap sebagai artis.
Baca Juga: Taqy Malik Lepas Status Duda, Salmafina Sunan Kira Bebannya Hilang: Ternyata Makin Banyak Beban Gue
Namun pemain AADC ini merasakan momen penting yang menyadarkannya karena keluar dari zona nyaman.
"Gue beneran tunjukin gue bisa kerja gak bawa atribut apapun. I met you iya pak? Waktu ngantor jadi cunguk itu. Jadi consulting dung dung dung dung culun culun gak dianggap," tuturnya.
"Tapi the moment you get out of your comfort zone, you grow, sih, pak. Aku ngerasa itu banget," ungkapnya.
Dari pelajaran berharga ini, perempuan berusia 38 tahun ini jadi selalu ingin keluar zona nyamannya untuk sekadar memacu diri.
"Jadi the moment kita mau kenalan dengan orang baru, mau jadi gak ngerti lagi, mau belajar lagi dari nol lagi, you are not the smartest person in the room anymore because you now di satu bidang yang kita bukan siapa-siapa yang justru harus tanya sama orang," jelasnya.
"Jadi lebih nyaman sama selalu challenge yourself, keluar dari comfort zone, keluar dari comfort zone," imbuhnya.
(*)
Inilah Wajah Pemenang Lomba Mirip Nicholas Saputra, Kantongi Rp500 Ribu, Mata dan Hidung Plek Ketiplek?
Penulis | : | Daniel Ahmad |
Editor | : | Nurul Nareswari |