Grid.ID - Bahrain dan Israel telah menandatangani komunike bersama untuk meresmikan normalisasi hubungan kedua negara.
Penandatanganan itu terjadi selama kunjungan delegasi Israel dan AS ke Manama, Bahrain untuk memperluas kerja sama yang telah dipromosikan Washington sebagai benteng anti-Iran dan potensi pertumbuhan ekonomi.
Bulan lalu, Bahrain mengikuti Uni Emirat Arab (UEA) dalam menyetujui untuk menormalkan hubungan dengan Israel dalam kesepakatan yang ditengahi AS.
Hal itu tentu saja mengejutkan warga Palestina yang telah menuntut kenegaraan sebelum pemulihan hubungan regional semacam itu.
UEA dan Bahrain menjadi negara Arab ketiga dan keempat yang setuju untuk menormalisasi hubungan dengan Israel, menyusul kesepakatan damai Mesir dengan Israel pada 1979 dan pakta 1994 dengan Yordania.
Bagi sekutu AS, ini adalah kesempatan untuk menutup barisan di Iran secara lebih terbuka.
Melansir Al Jazeera, Minggu (18/10/2020), delegasi Israel didampingi oleh Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin.
"Ini benar-benar kunjungan yang bersejarah, untuk memulai membuka hubungan antara kedua negara," kata Menteri Luar Negeri Bahrain Abdullatif al-Zayani setelah upacara penandatanganan dengan Direktur Jenderal Kementerian Luar Negeri Israel Alon Ushpiz dan Penasihat Keamanan Nasional Meir Ben-Shabbat.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Intisari Online |