Grid.ID - Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) menjadi hal yang belakangan akrab di benak masyarakat dunia, bahkan Indonesia.
Pandemi Covid-19 memang membuat banyak kalangan memilih melakukan aktivitasnya di rumah untuk meminimalisir penyebaran virus.
Program televisi menjadi media murah meriah yang akhirnya selalu menemani masyarakat bertahan dan menghibur diri di rumah.
Baca Juga: Bioskop Dibuka Hari Ini, Nikita Mirzani Sudah Punya Rencana Nonton
Mulai program hiburan musik hingga berbagai kisah drama yang mampu menyentuh hati.
Berbicara drama tentu kita cukup akrab dengan istilah sinetron.
Kualitas sinetron yang banyak dikritisi pengamat media membuat sejumlah stasiun televisi mulai mencoba menghadikan drama pilihannya dari manca negara, mulai dari film Hollywood, Mandarin, India, hingga Korea.
Negara terakhir yang memperkenalkan istilah “Drakor” belakangan cukup banyak diminati kaum wanita milenial.
Satu lagi drama yang sebenarnya berpotensi sebagai variasi program televisi favorit di Indonesia adalah kisah-kisah dari Turki yang beberapa tahun lalu begitu diminati bukan hanya kalangan milenial, namun juga pemirsa keluarga dan wanita, mulai dari remaja hingga dewasa.
Baca Juga: Saksi Fakta Mangkir Sidang, Kuasa Hukum Vicky Prasetyo: Kami Duga karena Takut..
Mengapa Drama Turki begitu dinanti pemirsa televisi di Indonesia?
Sejumlah pencinta cerita drama memiliki cara berbeda mendapatkan hiburan dengan warna cerita yang juga berbeda antara satu dengan yang lain.
Beberapa yang rindu terhadap serial drama Turki terpaksa harus bernostalgia dengan memutar kembali sejumlah serial-serial Turki lawas yang sempat menyita perhatian penonton televisi Indonesia.
Drama Turki memang punya tempat tersendiri di hati para penikmat drama di Indonesia dengan cerita-ceritanya yang menarik dan kemampuannya menguras air mata.
Kehadiran kisah-kisah drama ala Turki memang cukup dinanti publik di Indonesia.
Dengan ide dan warna cerita yang berbeda, drama Turki berhasil menyedot perhatian publik.
Sebagai pengekspor serial TV yang besar, drama Turki menjadi fenomena tontonan tersendiri karena popularitas yang juga cukup diminati di berbagai negara.
Meskipun drama Turki memiliki ratusan episode, kekuatan dramanya mampu menghipnotis pemirsa sehingga tetap bertahan menanti kisah dan alur ceritanya yang tidak mudah ditebak, serta konflik-konfliknya yang membuat penontonnya penasaran.
Beberapa drama Turki yang pernah tayang di Indonesia seperti “Shehrazat 1001 Malam” (Binbir Gece), “Elif”, “Cinta di Musim Cherry” (Kiraz Mevsimi), “Cansu dan Hazal”, Abad Kejayaan” (Muhtesem Yuzyil), “Cinta Elif” (Kara Para Ask), Air Mata Anakku (KizlarimIcin), Efsun dan Bahar (O Hayat Benim) dan lain sebagainya.
Turki memang serius menggarap dan mendistribusikan drama-drama mereka ke seluruh penjuru dunia, termasuk di Asia seperti Indonesia, Malaysia, Cina dan India.
Drama TV Turki telah ditonton oleh lebih dari 400 juta orang di lebih dari 140 negara.
Dengan persebaran yang luas pada industri drama global, Turki menjadi salah satu yang terdepan setelah Amerika Serikat.
Industri drama memang telah menjadi satu komoditas penting bagi Turki.
Jika kita mendengar drama Turki, hal pertama yang terlintas di dalam benak kita tentu saja drama yang berkaitan erat dengan cerita dengan kultur bernuansa negara Timur Tengah.
Hal tersebut tak salah, namun tak sepenuhnya tepat mengingat Turki merupakan negara transbenua yang secara geografis terletak Turki di antara Asia dan Eropa.
Baca Juga: Review Film Story of Kale: When Someone's In Love
Wilayah Asia Turki terpisah dari Eropa Turki oleh Selat Bosporus, Laut Marmara, dan Selat Dardanella.
Bagian Eropa dari Turki berbatasan dengan Yunani, Bulgaria, Armenia, dan Georgia.
Bagian Asia dari Turki berdekatan dengan wilayah Irak, Iran, dan Syiria.
Tak ayal perpaduan Eropa dan Timur Tengah dari Turki terpancar dari sosok cantik aktris dan tampan aktornya dalam sejumlah film atau serialnya.
Mungkin karena penampilan menarik artisnya, eksotika latar budayanya, dan cerita-cerita drama populernya inilah Turki dikenal sebagai salah satu penggarap film drama yang cukup populer di industri hiburan.
Serial drama Turki tidak saja hanya populer di negaranya sendiri, namun juga merambah negara tetangganya, bahkan dikenal di negara di Amerika Selatan dan beberapa negara di Eropa.
Turki berhasil melakukan ekspansi besar-besaran serial dramanya ke berbagai negara di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia.
Fakta menyebutkan bahwa Turki merupakan negara terbesar kedua sebagai peng-ekspor serial TV setelah Amerika Serikat.
Dalam acara Sarajevo Film Festival 2017 dipaparkan jika drama Turki dalam tahun 2017 mendapatkan pendapatan ekspor dari serial TV sebanyak 350 juta dollar.
Jumlah ini berkontribusi besar terhadap pendapatan ekspor serial TV pada tahun 2008 sebanyak 10 juta dollar dan pada tahun 2016 sebanyak 300 juta dollar.
Baca Juga: Komentari Pacar Ayu Ting Ting, Nikita Mirzani: Ini Bagus Kok..
Di Turki sendiri ternyata terdapat sekitar 500 perusahaan produksi serial drama.
Data tersebut menjadi fakta penting alasan pendapatan ekspor serial drama TV mendapatkan peningkatan yang cukup tinggi.
Pendapatan ekspor tersebut tentu tak lepas dari kesuksesan judul-judul serial drama Turki yang ditayangkan di berbagai negara dunia, termasuk Indonesia.
Serial drama berjudul Phi yang ditayangkan di Puhu TV pada tahun 2017 contohnya, dapat memperoleh tiga juta penonton dalam tiga hari pertama tayangan perdananya, dan pada akhir bulan mendapatkan penonton sebanyak 70 juta orang.
Reporter BBC Ilgin Kardilag pernah memaparkan, layanan streaming global yang biasa kita jumpai kini tak lepas pula dari serial drama Turki yang telah tersebar di lebih dari 190 negara.
Baca Juga: JYP Entertainment Benarkan Youngjae GOT7 Pernah Berkelahi Sewaktu SMA, Tapi Bukan Bullying
Negara-negara di Amerika Selatan menjadi konsumen terbesar serial drama Turki.
Negara Chile misalnya, Serial drama Turki menjadi tayangan yang paling banyak ditonton di negara tersebut pada tahun 2014 dengan judul “1001 Nights”.
Kemudian ada pula Mexico dan Argentina yang menjadi pembeli serial drama Turki terbanyak di Amerika Selatan.
Kepopuleran drama Turki pun juga terdapat di beberapa negara Asia, khususnya wilayah Timur Tengah.
Sementara di Eropa, drama Turki termasuk menjadi cerita yang banyak ditunggu di Serbia dan Prancis.
Di Indonesia, jumlah penggemar drama Turki memiliki basis fans yang tak jauh berbeda dengan drama Korea ataupun India.
Bahkan penggemar drama Turki di Indonesia yang kebanyakan adalah pekerja perempuan dan ibu rumah tangga memiliki militansi yang lebih luar biasa.
Beberapa diantaranya bergabung dalam komunitas dizi international hanya untuk mendapatkan update cerita serial drama Turki.
Dizi merupakan istilah serial dalam bahasa Turki. Seperti diketahui drama-drama Turki seperti Cinta Elif, Shehrazat, dan Abad Kejayaan begitu diminati pemirsa televisi Indonesia.
Bahkan beberapa diantaranya mulai mencari tahu informasi sebuah drama Turki yang dibintangi pasangan aktor tampan Akin Akinozu dan artis cantik Ebru Sahih yang kabarnya akan muncul di Indonesia.
Alur cerita drama yang menarik, keindahan kota-kota di Turki, dan bintang-bintangnya yang rupawan menjadi alasan begitu diminatinya drama Turki di Indonesia sebagai pilihan berbeda selain drama Korea dan drama India.
Pada tahun 2018 untuk pertama kalinya serial drama Turki berjudul The Protector ditayangkan di Netflix, sebuah streaming platform berbayar di dunia.
Hal ini menjadi permulaan berjalannya serial drama Turki di Netflix dimana saat ini cukup banyak serial drama Turki yang mulai mendapat tempat di hati penonton Netflix, baik serial drama dan film-nya.
Lantas, alasan apa yang membuat serial drama Turki diminati masyarakat Indonesia?
1. Keindahan negara Turki yang memukau
Turki merupakan salah satu negara yang menarik karena alamnya yang eksotis dan menyimpan banyak tempat bersejarah.
Tak heran, banyak adegan serial drama Turki yang menyajikan sisi keindahan negara Turki.
Hal tersebut juga dapat membuat para penonton seakan berimajinasi dengan keindahan negara Turki.
2. Menghadirkan pemeran berparas rupawan
Menghadirkan pemeran dengan wajah tampan dan cantik membuat serial drama Turki diminati masyarakat Indonesia terutama kaum hawa.
Dapat dikatakan orang Turki merupakan perpaduan Timur Tengah dan Eropa.
Pantas saja jika hal ini membuat para kaum hawa tak bosan menontonnya.
3. Alur cerita dan konflik yang susah ditebak
Drama Turki menghadirkan konflik dan cerita yang cukup dekat dengan keseharian masyarakat Indonesia.
Alur cerita yang rapi membuat penonton terbawa dalam setiap kisah yang ditampilkan.
Walaupun menghadirkan episode yang panjang, hal tersebut tidak membuat para penonton menjadi bosan.
4. Kedekatan budaya dan tradisi
Sama-sama negara berkembang dengan penduduk yang mayoritas beragama Islam, membuat banyak tradisi budaya Turki yang mirip dengan budaya Indonesia.
Seperti mengucapkan salam, mencium tangan ibu dan orang yang lebih tua, yang juga dipraktikkan di negara kita.
5. Akting para pemeran yang tidak diragukan
Dalam drama Turki, meski kita melihat banyak bintang yang menarik, akting mereka selalu meyakinkan dan realistis.
Mereka berhasil menyampaikan perasaan dalam drama kepada penonton.
Sehingga ini yang membuat penonton menanti episode selanjutnya.
(*)
Viral Polisi Tembak Polisi, AKP Dadang Iskandar Nekat Tembak Juniornya hingga Tewas, Ternyata Sempat Beri Ancaman Ini ke Polisi Lain
Penulis | : | Dianita Anggraeni |
Editor | : | Dianita Anggraeni |