Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Menurut data Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) 2019, ada 27,7 persen balita yang mengalami stunting.
Stunting ini terjadi hampir di seluruh wilayah Indonesia dan seluruh kelompok sosial ekonomi.
Penyebabnya pun beragam, tidak hanya kemiskinan dan akses pangan.
Baca Juga: 3 Kunci Mencegah Stunting Pada Anak, Orang Tua Wajib Tahu!
Akan tetapi juga pola asuh dan pemberian makan pada balita.
Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto, menargetkan penurunan stunting mencapai 14 persen pada 2024 mendatang.
Perlu diketahui, dampak dari stunting ini akan memengaruhi berbagai sektor, di antaranya kesehatan, ekonomi, pembangunan manusia, dan pertumbuhan penduduk.
Baca Juga: Dihindari Karena Rasanya Pahit, Faktanya Pare Punya 7 Manfaat untuk Bumil, Nomor 4 Paling Penting!
Salah satu faktor yang dirasakan jadi penyebabnya adalah kapasitas yang terbatas.
Kapasitas yang terbatas menjadi salah satu penyebab terjadinya stunting anak.
Hal ini dijelaskan oleh Dr. dr. Brian Sriprahastuti, Tenaga Ahli Utama Deputi III Kantor Staf Presiden, dalam Webinar Kemitraan Multisektoral untuk Penurunan Stunting di Indonesia yang diikuti Grid.ID, Rabu (21/10/2020).
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Ayu Wulansari K |