Laporan Wartawan Grid.ID, Silmi Nur A
Grid.ID - Apa yang dilakukan BTS memang selalu memiliki dampak luar biasa.
Belakangan, setelah Tiongkok memboikot hal-hal yang berhubungan dengan BTS karena pidato RM yang dianggap menyinggung, Duta Besar Korea untuk Tiongkok buka suara.
Seperti yang mungkin kamu tahu, pidato RM BTS untuk penghargaan Van Fleet diangap menyinggung masyarakat Tiongkok karena tidak menyebut Tiongkok yang juga ikut berperang dalam Perang Korea.
Perselisihan pun terjadi antara netizen Korea dan netizen Tiongkok.
Netizen Korea menganggap apa yang dikatakan RM sudah benar.
Pasalnya, saat perang Korea berlangsung, Tiongkok berada di pihak musuh, Korea Utara.
Baca Juga: Diduga Jiplak Single BTS Airplane Pt.2, Penyanyi India Ini Banjir Komentar Pedas
Akibat dari hal tersebut adalah pencabutan iklan dan pemboikotan hal-hal yang berhubungan dengan BTS di Tiongkok.
Bahkan, beberapa perusahaan logistik besar Tiongkok berhenti memasok merchandise BTS.
Dilansir dari Yonhap News, Duta Besar Korea Selatan untuk Tiongkok, Jang Ha Sung, Rabu (21/10/2020), mengatakan bahwa ia mempermasalahkan seorang pejabat senior Beijing atas laporan penangguhan pengiriman beberapa merchandise yang menampilkan BTS.
Jang Ha Sung membuat pernyataan tersebut selama sesi audit parlemen terkait video menyusul laporan bahwa perusahaan logistik Tiongkok, Yunda Express, dan perusahaan lain telah memboikot pengiriman barang yang terkait dengan BTS.
Boikot itu terjadi setelah BTS menghadapi teguran online di Tiongkok awal bulan ini menyusul pernyataan anggotanya yang menghormati pengorbanan warga Korea Selatan dan Amerika selama Perang Korea.
Di mana pasukan Tiongkok bertempur untuk mendukung pasukan Korea Utara.
"Sehari setelah situasi terkait pertama kali dilaporkan di media, saya langsung berkomunikasi dengan pejabat tingkat tinggi di pemerintah Tiongkok," kata Jang Ha Sung, menekankan bahwa dia akan dengan serius mengawasi dan menanggapi perkembangan terkait.
Duta Besar menambahkan, kedutaannya juga telah berkomunikasi dengan perusahaan pengiriman paket dan otoritas bea cukai Tiongkok untuk memverifikasi fakta.
Setelah sesi audit parlemen, dia akan kembali mengangkat masalah tersebut dengan pejabat senior Tiongkok.
"Kami menanggapi dengan serius masalah ini karena ini adalah masalah yang sangat sensitif dan dapat melukai sentimen masyarakat di kedua negara," katanya.
"Karena ada laporan berita terkait lagi hari ini, kami melakukan panggilan telepon dengan kantor bea cukai Tiongkok, dan mereka mengatakan bahwa berita tentang BTS adalah rumor liar," tambahnya, merujuk pada spekulasi tentang pembatasan otoritas bea cukai pada impor barang terkait BTS.
Dalam pernyataannya pada hari yang sama, Wang Wei, juru bicara Kedutaan Besar Tiongkok, juga mengatakan bahwa rumor tentang pembatasan oleh kantor bea cukai itu tidak benar.
"Pihak Tiongkok menganggap hubungan Tiongkok-Korea Selatan sangat penting, dan menghargai persahabatan yang dalam antara kedua negara, yang telah ditempa dalam proses bersama-sama menanggapi Covid-19," katanya.
"(Tiongkok) akan bekerja sama dengan pihak Korea Selatan untuk menjaga suasana baik dari hubungan bilateral dan terus mencapai perkembangan baru yang lebih besar dari hubungan bilateral," tambahnya.
Penolakan Tiongkok berkobar setelah RM BTS membuat pernyataan terkait Perang Korea selama upacara 7 Oktober saat penerimaan penghargaan kepada boyband tersebut atas kontribusinya terhadap hubungan antara Korea Selatan dan Amerika Serikat.
Wah, bagaimana menurutmu?
(*)
3 Tahun Menghilang, Li Ziqi Akhirnya Comeback, Ini 5 Fakta Sang YouTuber Cantik Nomor 1 di China dan Alasan Sempat Hiatus
Source | : | yna.co.kr |
Penulis | : | Silmi Nur Aziza |
Editor | : | Deshinta Nindya A |